Cara Memperindah Hubungan Dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Cara Memperindah Hubungan Dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Cara Memperindah Hubungan Dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala ini adalah apa yang bisa kami ketik dari tabligh akbar yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. Sa’ad Asy-Syatsri Hafidzahullahu Ta’ala.

A. Mukaddimah Tabligh Akbar Menjalin Hubungan Terbaik Dengan Allah Ta’ala
B. Kenapa Kita Harus Memperindah Hubungan Dengan Allah?

C. Cara memperindah hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Menit ke-42:27 Oleh karenanya para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita berusaha memperbaiki kehidupan kita, kita rubah cara menjalani hidup kita ini. Kita berusaha membuat program yang kita kerjakan dalam kehidupan kita sehari-hari agar seluruh kehidupan kita adalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah telah berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾

Katakanlah bahwasanya shalatku dan sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala penguasa alam semesta ini.” (QS. Al-An’am[6]: 162)

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan kita untuk beribadah kepadaNya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Adz-Dzariyat[51]:56)

Oleh karenanya kita berusaha untuk merubah pola hidup tidak agar seluruh kegiatan kita sehari-hari bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menit ke-44:23 Para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tatkala kita berusaha untuk merubah pola hidup kita agar bisa dibangun di atas memperindah hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentunya ada cara-cara agar kita bisa memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Diantara cara-cara tersebut atau kiat-kiat kita bisa memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah:

1. Menjaga shalat kita

Shalat merupakan perbincangan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalat merupakan bentuk membuka pintu antara kita menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam suatu hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan:

إِذَا صَلاَ أَحَدَكُمْ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ

“Jika salah seorang kalian shalat, maka sesungguhnya dia sedang berbicara dengan Alalh Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Bukhari)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ ﴿٤٥﴾

Dan jadikanlah kesabaran dan shalat sebagai penolong bagimu, sesungguhnya hal itu merupakan perkara yang berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 45)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ

Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan kemungkaran.” (QS. Al-Ankabut[29]: 45)

Kita berusaha menjadikan shalat kita sebagai sesuatu yang mendatangkan ketenangan bagi kita. Sebagaimana sabna Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dan shalat dijadikan sebagai penyejuk pandanganku, penenang jiwaku.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad)

2. Banyak-banyak berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Kemudian sebab kita kedua agar kita bisa memperindah hubungan dengan Allah adalah banyak-banyak berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam segala kondisi, dalam segala keadaan, kita meminta seluruh kebutuhan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ingatlah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintaimu tatkala  engkau berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tatkala engkau menunjukkan kebutuhan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ﴿٦٠﴾

Dan Rabb kalian telah berkata: ‘Berdoalah kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkan permintaan kalian. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepadaKu, maka mereka akan masuk dalam neraka jahanam dengan penuh kehinaan.’” (QS. Ghafir[40]: 60)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ ﴿٥٥﴾

“Berdoalah kepada Rabb kalian dengar penuh kerendahan (dengan suara yang pelan), sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ…

Dan jika hambaKu bertanya kepada engkau tentang Aku, maka katakanlah Aku sangatlah dekat, aku mengabulkan orang-orang yang berdoa kepadaKu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 186)

Oleh karenanya para hadirin, perbanyak merendahkan diri untuk berdoa dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Sering bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Menit ke50:42 Para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kiat yang selanjutnya agar kita bisa memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu sering bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita semua pernah bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setiap kita pasti ada maksiat yang dia lakukan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya jika kita tatkala melakukan kemaksiatan kemudian kita ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka segeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketahuilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintaimu tatkala engkau bertaubat, meskipun kau mengulang-ulangi taubat, meskipun engkau terjerumus dalam kemaksiatan kemudian engkau ulangi taubatmu, maka Allah senantiasa mencintaimu. Bahkan terkadang seorang setelah bertaubat kondisinya lebih baik sebelum taubatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّـهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ…

Tidaklah mereka mengetahui bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala Dialah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya.” (QS. At-Taubah[9]: 104)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ…

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Dialah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.” (QS. Asy-Syura[42]: 25)

Dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda:

للهُ أَفْرَحُ بِتَوبَةِ عَبْدِهِ…

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih bergembira dari taubatnya seorang hamba dari salah seorang kalian yang telah kehilangan tunggangannya di tengah padang pasir kemudian tunggangannya tersebut kembali setelah dia putus asa dari bertemu dengan temannya tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah juga berfirman:

ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِن بَعْدِ ذَٰلِكَ وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١١٩﴾

Kemudian Rabb engkau terhadap orang-orang yang berbuat keburukan karena kebodohan kemudian mereka memperbaiki diri mereka setelah itu, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang terhadap mereka.” (QS. An-Nahl[16]: 199)

4. Banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Menit ke-54:59 Diantara perkara yang bisa memperindah hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mengucapkan Subhanallah, bertahmid memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mengucapkan Alhamdulillah, bertahlil kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. Sesungguhnya barangsiapa yang senantiasa mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah senantiasa akan mengingatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ…

Ingatlah (berdzikirlan) kepadaKu, niscaya Aku akan mengingatmu…” (QS. Al-Baqarah[2]: 152)

Dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي

“Jika seorang hamba menyebutKu pada dirinya, maka Aku akan menyebutnya juga pada diriKu.”

وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ

“Jika hambaKu menyebutKu dalam suatu kelompok manusia, maka Aku akan menyebut dia pada satu kumpulan yang lebih baik daripada kumpulan tersebut.” (HR. Bukhari)

Oleh karenanya, para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita sadar bahwa bukankah kita bahagia, kita senang, kita bangga, tatkala ada orang-orang besar yang menyebut-nyebut kita? Para pemimpin, para penguasa, mereka menyebut-nyebut kita. Lantas bagaimana yang menyebut kita adalah Rabbul Alamin, penguasa alam semesta ini?

Lihatlah kondisi orang-orang yang begitu bahagia tatkala disebutkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾

Hanyalah orang-orang yang beriman yang tatkala disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka, maka takutlah hati mereka, bergetarlah hati mereka. Dan jika dibacakan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka, maka bertambahlah keimanan mereka, dan mereka bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anfal[8]: 2)

Perhatikan, tatkala engkau mendengar ayat-ayat Allah dibaca oleh imam dalam shalatmua, apakah hatimu tergerak? Apakah hatimu bergetar tatkala mendengar ayat-ayat tersebut? Apakah engkau merasa khusyu’ tatkala  mendengar ayat-ayat tersebut? Ataukah sebaliknya, engkau terus diatas kelalaianmu, terus tidak berusaha untuk memahami ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Oleh karenanya dengan banyak mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita akan memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

5. Mencintai Allah dan mencintai perkara-perkara yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Menit ke-59:55 Para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantara perkara-perkara yang bisa memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu dengan mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mencintai perkara-perkara yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Barangsiapa yang menjalani kehidupannya dengan mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia akan merasakan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Diantara perkara-perkara yang perlu kita perhatikan dalam mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu kita mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian kita mencintai juga amalan shalih yang mendatangkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian kita juga mencintai para wali-wali Allah, orang-orang yang shalih kita cintai mereka karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian juga kita mencintai tersebarnya kebaikan kepada hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang-orang  mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan juga mencintai kebaikan yang berada di hamba-hamba Allah, maka dia telah memperbagus hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّـهِ

Dan orang-orang yang beriman, maka kecintaan mereka kepada Allah lebih kuat.” (QS. Al-Baqarah[2]: 165)

Dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ

“Tiga perkara yang jika terdapat pada seorang hamba, maka dia akan meraih manisnya iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwasanya:

مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا

“Dia mencintai Allah dan RasulNya daripada yang selainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kemudian yang kedua kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ

“Dia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dia juga menghendaki kebaikan bagi saudaranya. Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia menghendaki kebaikan bagi saudaranya kebaikan yang dia suka untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menit ke-1:04:51 Diantara bukti bahwasanya kita mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah kita mencintai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Barangsiapa yang menghendaki atau merahmati hamba-hamba Allah, maka Allah akan merahmatinya dan Allah akan berbuat baik kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ ﴿١٢٨﴾

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan Allah bersama orang-orang yang berbuat baik kepada hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. An-Nahl[16]: 128)

Dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ

“Sesungguhnya orang-orang yang merahmati hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mereka itulah yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Abu Dawud)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda dalam satu hadits:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ

“Sesungguhnya permisalan orang-orang yang beriman dalam kasih sayang diantara mereka, dalam kecintaan diantara mereka, dalam kelembutan diantara mereka, sebagaimana permisalan jasad yang satu.”

إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عَضْوٌ…

“Kalau ada satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota yang lain pun akan merasa ikut kesakitan.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memotivasi kita untuk membantu hamba-hambaNya, demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَ فِـيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ ، كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ

“Barangsiapa yang membantu saudaranya, maka Allah akan membantunya.” (HR. Bukhari Mulim dan yang lainnya)

وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah senantiasa membatu seorang hamba jika seorang hamba senantiasa membantu sudaranya.” (HR. Bukhari Muslim dan yang lainnya)

Dan diantara bentuk kasih sayang kita kepada saudara-saudara kita, kepada hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita tidak sombong terhadap mereka, kita tidak angkuh di hadapan mereka, kita tidak merasa bahwa diri kita lebih tinggi dari mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

… وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿٨٨﴾

Hendaknya engkau merendahkan dirimu terhadap orang-orang mukmin.” (QS. Al-Hijr[15]: 88)

Jangan kita angkuh, jangan kita merendahkan mereka. Dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَن تواضعَ للَّهِ درجةً رفعَهُ اللَّهِ درجةً

“Barangsiapa yang tawadhu (merendahkan dirinya) di hadapan manusia dengan satu tingkatan, maka Allah akan mengangkat satu tingkatan untuknya.”

حَتَّى يَجْعَلَهُ فِي عِلِّيِّينَ

“Sampai akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan dia diatas tingkatan yang tertinggi.”

وَمَنْ تَكَبَّرَ دَرَجَةً

“Dan barangsiapa yang sombong dan angkuh satu derajat.”

وَضَعَهُ اللَّهُ دَرَجَةً

“Maka Allah akan rendahkan dia satu derajat.”

حَتَّى يَجْعَلَهُ فِي أَسْفَلِ السَّافِلِينَ

“Sampai Allah menjadikan dia menjadi orang yang terendah-rendahnya.” (HR. Ahmad)

Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala membenci orang-orang yang angkuh dan sombong.

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ ﴿٢٣﴾

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencintai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl[16]: 23)

6. Bersabarlah

Menit ke-1:10:45 Para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, jika engkau terkena perkara-perkara menyusahkanmu, terkena musibah, terkena penyakit yang menyakitkan, ada problema rumah tangga, ada masalah dalam ekonomi, kemudian engkau mendapati dirimu terasa sempit, hatimu terasa sesak, maka tunggu dulu. Perhatikan, usahakan dirimu untuk memperbaiki hubunganmu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan bersabar tatkala menghadapi kondisi-kondisi demikian, tatkala ditimpa dengan musibah bersabarlah. Kenapa? Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintaimu jika engkau termasuk orang-orang yang bersabar.

وَاللَّـهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ ﴿١٤٦﴾

“Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai orang-orang yang bersabar.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٣﴾

Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 153)

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)

Apa maksud firman Allah menjelaskan bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bersabar? Yaitu bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjadikan dia tegar, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melapangkan urusannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memudahkan baginya sebab-sebab kebahagiaan.

Dan ketahuilah para hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, tatkala seorang bersabar dan bersabar, maka dia akan berpindah pada derajat yang lebih tinggi daripada kesabaran yaitu ridha kepada takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia mengetahui bahwasanya apa yang Allah takdirkan baginya, musibah yang menimpanya, sesungguhnya itu yang terbaik baginya. Dan dia sadar bahwasanya dialah yang mengambil faidah dari musibah yang menimpanya, dialah yang beruntung tatkala ditimpa dengan ujian yang menerpanya.

Karena kita tahu, terkadang seseorang tatkala terkena musibah, dia akan merasa berat, akan merasa kesulitan, tapi ingatlah bahwasanya kesudahan dari musibah tersebut, kesudahan dari ujian tersebut adalah indah. Seperti obat yang dikonsumsi oleh seorang yang sakit, dia akan merasa berat tatkala minum obat tersebut, terasa pahit di lidahnya, akan tetapi kesudahannya adalah indah.

Lihatlah perkataan orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menunjukkan keridhaan mereka:

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّـهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّـهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾

Katakanlah bahwasanya tidak ada yang akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami, tidak ada musibah yang mendatangi kami kecuali telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dialah penolong kami…” (QS. At-Taubah[9]: 51)

Tatkala kita mengakui bahwasanya Allah adalah penolong kita, maka Allah tidak mentakdirkan bagi kita kecuali yang terbaik dan terindah bagi kita.

D. Kiat-kiat yang memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Baca di sini: Kiat-kiat yang memperindah hubungan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sumber catatan kajian Tentang Cara Memperindah Hubungan Dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Video: Rodja TV – Tabligh Akbar Menjalin Hubungan Terbaik Dengan Allah Ta’ala

Mari turut menyebarkan catatan kajian “Cara Memperindah Hubungan Dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: