Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #2: Tanda-Tanda Isim (Kata Benda)

Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #1: Memahami Struktur dan Jenis Kata
Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #4: Jenis-Jenis Kalimat (Jumlah) dan Macam-Macam Isim
Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #3: Tanda-Tanda Fi’il (Kata Kerja)

Ini merupakan ringkasan pelajaran Bahasa Arab (Nahwu) tentang tanda-tanda Isim (kata benda) dan bagaimana membedakannya dari Fi’il (kata kerja) dan Huruf. Memahami tanda-tanda ini penting untuk membedakan jenis kata dalam bahasa Arab.

Ada lima tanda utama Isim:

  • Didahului oleh Alif Lam (ال)
    • Jika sebuah kata diawali dengan “Alif Lam”, maka itu adalah Isim.
    • Contoh: اَلْمَسْجِدُ (Al-Masjidu), اَلْأُسْتَاذُ (Al-Ustadzu), اَلْكُورُوْنَا (Al-Corona), اَلشَّمْسُ (As-Syamsu).
    • Penting: Alif Lam tidak mungkin bergabung dengan tanwin. Jika ada Alif Lam, tanwin akan hilang (misalnya, أُسْتَاذٌ (Ustadzun) menjadi اَلْأُسْتَاذُ (Al-Ustadzu)).
  • Memiliki Tanwin di Akhirnya
    • Tanwin adalah harakat ganda di akhir kata (contoh: -un, -an, -in).
    • Contoh: مَسْجِدٌ (Masjidun), أُسْتَاذٌ (Ustadzun), شَمْسٌ (Syamsun), مُحَمَّدًا (Muhammadan).
    • Kata kerja (Fi’il) tidak mungkin memiliki tanwin.
  • Memiliki Kasrah di Akhirnya (Al-Khafdu/Al-Kasru)
    • Jika huruf terakhir sebuah kata berharakat kasrah, itu adalah Isim.
    • Contoh: مَسْجِدِ (Masjidi), اَلْكُرْسِيِّ (Al-Kursi), مُحَمَّدٍ (Muhammadin).
    • Satu Isim terkadang memiliki lebih dari satu tanda (misalnya, اَلْكُرْسِيِّ (Al-Kursi) memiliki Alif Lam dan kasrah).
  • Didahului oleh Huruf Jar
    • Huruf Jar adalah huruf yang menyebabkan Isim setelahnya berharakat kasrah.
    • Contoh Huruf Jar: إِلَى (Ila – ke), فِي (Fi – di), حَتَّى (Hatta – hingga), مِنْ (Min – dari), رُبَّ (Rubba – terkadang), بِ (Bi – dengan), لِ (Li – untuk/milik), كَ (Ka – seperti), عَنْ (An – dari).
    • Contoh Penggunaan: اَلْمَسْجِدُ (Al-Masjidu) menjadi فِي الْمَسْجِدِ (Fil Masjidi) ketika didahului oleh huruf Jar فِي (Fi).
    • Dalam contoh ayat Al-Qur’an, اَلْبِرِّ (Al-Barri) memiliki tiga tanda Isim: Alif Lam, kasrah, dan didahului oleh huruf Jar فِي (Fi).
  • Berfungsi sebagai Mudhaf atau Mudhaf Ilaih
    • Ini adalah konsep penyandaran atau kepemilikan.
    • Mudhaf adalah kata yang disandarkan, dan Mudhaf Ilaih adalah kata yang disandari.
    • Contoh: Untuk mengatakan “kitabnya Muhammad”, كِتَابٌ (Kitabun – buku) dan مُحَمَّدٌ (Muhammadun – Muhammad) digabungkan menjadi كِتَابُ مُحَمَّدٍ (Kitabu Muhammadin).
      • كِتَابُ (Kitabu) adalah Mudhaf (tanwinnya hilang).
      • مُحَمَّدٍ (Muhammadin) adalah Mudhaf Ilaih (berharakat kasrah).
    • Contoh Lain: بَيْتٌ (Baitun – rumah) + هِنْدٌ (Hindun – nama orang) menjadi بَيْتُ هِنْدٍ (Baitu Hindin – rumahnya Hindun). كَعْبَةٌ (Ka’batun – Ka’bah) + اَللهُ (Allahu – Allah) menjadi كَعْبَةُ اللهِ (Ka’batullahi – Ka’bah Allah).

Penting untuk mengulang dan menghafal tanda-tanda ini agar dapat membedakan Isim dari jenis kata lainnya.

Video Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #2: Tanda-Tanda Isim (Kata Benda)

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: