Ini merupakan ringkasan pelajaran Bahasa Arab (Nahwu) tentang tanda-tanda fi’il (kata kerja) dan bagaimana membedakannya dari Fi’il (kata kerja) dan Huruf. Memahami tanda-tanda ini penting untuk membedakan jenis kata dalam bahasa Arab.
Tanda-tanda Kata Kerja (Alamatul Fi’il – عَلَامَاتُ الْفِعْلِ):
- Didahului oleh “Qod” (قَدْ):
- Jika “Qod” (قَدْ) masuk pada fi’il madhi (فِعْلٌ مَاضٍ – kata kerja lampau), maknanya adalah penekanan (تَأْكِيدٌ). Contoh: “Qod aflahal mu’minun” (قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ) yang berarti “Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman.”
- Jika “Qod” (قَدْ) masuk pada fi’il mudhari’ (فِعْلٌ مُضَارِعٌ – kata kerja sekarang atau akan datang), maknanya bisa “terkadang” atau “sering” tergantung konteks kalimat. Contoh: “Qod yanjahul kaslan” (قَدْ يَنْجَحُ الْكَسْلَانُ) berarti “Terkadang orang malas berhasil,” sedangkan “Qod yanjahul mujtahid” (قَدْ يَنْجَحُ الْمُجْتَهِدُ) berarti “Sering orang yang bersungguh-sungguh berhasil.”
- Didahului oleh “Saufa” (سَوْفَ):
- “Saufa” (سَوْفَ) berarti “akan” di kemudian hari dengan jarak waktu. Contoh: “Saufa ta’lamun” (سَوْفَ تَعْلَمُونَ) yang berarti “Kelak kalian akan mengetahui.”
- Didahului oleh “Sa” (سَ):
- “Sa” (سَ) juga berarti “akan” tetapi dengan jarak waktu yang lebih pendek atau segera. Contoh: “Sa ta’lamun” (سَتَعْلَمُونَ) yang berarti “Kalian akan segera mengetahui.”
- Diakhiri dengan “Ta’ Ta’nis As-Sakinah” (تَاءُ التَّأْنِيثِ السَّاكِنَةُ):
- Ini adalah huruf “ta” sukun di akhir kata kerja yang menunjukkan subjeknya adalah muannats (مُؤَنَّثٌ – wanita). Contoh: “Qomat Fatimah” (قَامَتْ فَاطِمَةُ) yang berarti “Fatimah telah berdiri.” Bandingkan dengan “Qoma Muhammad” (قَامَ مُحَمَّدٌ) untuk subjek laki-laki.
Perubahan Kata Kerja (Shorof – صَرْفٌ):
Video ini juga memperkenalkan perubahan kata kerja (tasrif – تَصْرِيفٌ) untuk fi’il madhi (فِعْلٌ مَاضٍ), fi’il mudhari’ (فِعْلٌ مُضَارِعٌ), dan fi’il amr (فِعْلُ أَمْرٍ – kata kerja perintah) berdasarkan dhomir (ضَمِيرٌ – kata ganti).
- Fi’il Madhi (فِعْلٌ مَاضٍ) – Contoh: “Fa’ala” (فَعَلَ – telah melakukan):
- Dia (laki-laki 1): فَعَلَ (Fa’ala)
- Mereka berdua (laki-laki): فَعَلَا (Fa’alaa)
- Mereka (laki-laki banyak): فَعَلُوا (Fa’aluu)
- Dia (wanita 1): فَعَلَتْ (Fa’alat)
- Mereka berdua (wanita): فَعَلَتَا (Fa’alataa)
- Mereka (wanita banyak): فَعَلْنَ (Fa’alna)
- Kamu (laki-laki 1): فَعَلْتَ (Fa’alta)
- Kalian berdua (laki-laki): فَعَلْتُمَا (Fa’altumaa)
- Kalian (laki-laki banyak): فَعَلْتُمْ (Fa’altum)
- Kamu (wanita 1): فَعَلْتِ (Fa’alti)
- Kalian berdua (wanita): فَعَلْتُمَا (Fa’altumaa)
- Kalian (wanita banyak): فَعَلْتُنَّ (Fa’altunna)
- Saya: فَعَلْتُ (Fa’altu)
- Kami: فَعَلْنَا (Fa’alnaa)
- Fi’il Mudhari’ (فِعْلٌ مُضَارِعٌ) – Contoh: “Yaf’alu” (يَفْعَلُ – sedang/akan melakukan):
- Dia (laki-laki 1): يَفْعَلُ (Yaf’alu)
- Mereka berdua (laki-laki): يَفْعَلَانِ (Yaf’alaani)
- Mereka (laki-laki banyak): يَفْعَلُونَ (Yaf’aluuna)
- Dia (wanita 1): تَفْعَلُ (Taf’alu)
- Mereka berdua (wanita): تَفْعَلَانِ (Taf’alaani)
- Mereka (wanita banyak): يَفْعَلْنَ (Yaf’alna)
- Kamu (laki-laki 1): تَفْعَلُ (Taf’alu)
- Kalian berdua (laki-laki): تَفْعَلَانِ (Taf’alaani)
- Kalian (laki-laki banyak): تَفْعَلُونَ (Taf’aluuna)
- Kamu (wanita 1): تَفْعَلِينَ (Taf’aliina)
- Kalian berdua (wanita): تَفْعَلَانِ (Taf’alaani)
- Kalian (wanita banyak): تَفْعَلْنَ (Taf’alna)
- Saya: أَفْعَلُ (Af’alu)
- Kami: نَفْعَلُ (Naf’alu)
- Fi’il Amr (فِعْلُ أَمْرٍ) – Contoh: “If’al” (اِفْعَلْ – lakukanlah):
- Kamu (laki-laki 1): اِفْعَلْ (If’al)
- Kalian berdua (laki-laki): اِفْعَلَا (If’alaa)
- Kalian (laki-laki banyak): اِفْعَلُوا (If’aluu)
- Kamu (wanita 1): اِفْعَلِي (If’alii)
- Kalian berdua (wanita): اِفْعَلَا (If’alaa)
- Kalian (wanita banyak): اِفْعَلْنَ (If’alna)
Video ini juga memberikan contoh kata kerja lain seperti “dhoroba” (ضَرَبَ – memukul), “akalah” (أَكَلَ – makan), “jalasah” (جَلَسَ – duduk), “nashoro” (نَصَرَ – menolong), “fataha” (فَتَحَ – membuka), “dahaba” (ذَهَبَ – pergi), “ghodhiba” (غَضِبَ – marah), dan “sobaro” (صَبَرَ – sabar) untuk dipraktikkan dalam perubahan kata kerja.
Video Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #3: Tanda-Tanda Fi’il (Kata Kerja)
Komentar