Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #4: Jenis-Jenis Kalimat (Jumlah) dan Macam-Macam Isim

Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #2: Tanda-Tanda Isim (Kata Benda)
Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #1: Memahami Struktur dan Jenis Kata
Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #3: Tanda-Tanda Fi’il (Kata Kerja)

Ini merupakan ringkasan pelajaran Bahasa Arab (Nahwu) tentang jenis-jenis kalimat (jumlah) dan macam-macam isim berdasarkan bilangannya:

A. Macam-macam Jumlah (Kalimat)

Kalimat dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Jumlah Ismiyah (جُمْلَةٌ اِسْمِيَّةٌ): Adalah kalimat yang diawali dengan isim (kata benda).
    • Contoh: “الطالب يأكل” (At-Thalibu ya’kulu) yang berarti “pelajar itu sedang makan”. “الطالب” (At-Thalibu) adalah isim karena diawali dengan alif lam.
    • Contoh lain: “الطالب مريض” (At-Thalibu maridhun) yang berarti “pelajar itu sakit”. Ini juga jumlah ismiyah karena diawali dengan isim.
  2. Jumlah Fi’liyah (جُمْلَةٌ فِعْلِيَّةٌ): Adalah kalimat yang diawali dengan fi’il (kata kerja).
    • Contoh: “يأكل الطالب” (Ya’kulu at-Thalibu) yang berarti “sedang makan pelajar itu”. Ini adalah jumlah fi’liyah karena diawali dengan fi’il “يأكل” (ya’kulu).
    • Contoh lain: “مرض الطالب” (Maridha at-Thalibu) yang berarti “telah sakit pelajar itu”. Ini juga jumlah fi’liyah karena diawali dengan fi’il madhi “مرض” (maridha).

B. Macam-macam Isim Berdasarkan Bilangan

Isim (kata benda) berdasarkan bilangannya dibagi menjadi tiga jenis:

  • Mufrad (Tunggal – مُفْرَدٌ): Menunjukkan satu benda atau orang.
    • Contoh: “الطالب” (At-Thalibu) untuk seorang pelajar laki-laki, atau “الطالبة” (At-Thalibatu) untuk seorang pelajar perempuan.
  • Mutsanna (Ganda/Dua – مُثَنَّى): Menunjukkan dua benda atau orang.
    • Rumusnya adalah menambahkan “ان” (ani) atau “ين” (aini) pada isim mufrad.
    • Contoh:
      • Dari “الطالب” (At-Thalibu) menjadi “الطالبان” (At-Thalibani) atau “الطالبين” (At-Thalibaini).
      • Dari “المسلم” (Al-Muslimu) menjadi “المسلمان” (Al-Muslimani) atau “المسلمين” (Al-Muslimaini).
    • Untuk muannats (perempuan), contoh:
      • Dari “الطالبة” (At-Thalibatu) menjadi “الطالبتان” (At-Thalibatani) atau “الطالبتين” (At-Thalibataini).
      • Dari “المسلمة” (Al-Muslimatu) menjadi “المسلماتان” (Al-Muslimatani) atau “المسلماتين” (Al-Muslimataini).
  • Jamak (Plural/Banyak – جَمْعٌ): Menunjukkan lebih dari dua benda atau orang. Jamak terbagi menjadi tiga jenis:
    • Jamak Mudzakkar Salim (جَمْعُ مُذَكَّرٍ سَالِمٌ): Untuk laki-laki, mengikuti rumus tertentu.
      • Rumusnya adalah menambahkan “ون” (uuna) atau “ين” (iina) pada isim mufrad.
      • Contoh:
        • Dari “المسلم” (Al-Muslimu) menjadi “المسلمون” (Al-Muslimuuna) atau “المسلمين” (Al-Muslimiina).
        • Dari “الكافر” (Al-Kafiru) menjadi “الكافرون” (Al-Kafiruuna) atau “الكافرين” (Al-Kafiriina).
    • Jamak Muannats Salim (جَمْعُ مُؤَنَّثٍ سَالِمٌ): Untuk perempuan, mengikuti rumus tertentu.
      • Rumusnya adalah menambahkan “ات” (aatun) atau “ات” (aatin) pada isim mufrad, dengan menghilangkan ta marbutah (ة) jika ada.
      • Contoh:
        • Dari “المسلمة” (Al-Muslimatu) menjadi “المسلمات” (Al-Muslimaatu) atau “المسلمات” (Al-Muslimaati).
        • Dari “الكافرة” (Al-Kafiratun) menjadi “الكافرات” (Al-Kafiraatu) atau “الكافرات” (Al-Kafiraati).
    • Jamak Taksir (Jamak Pecah – جَمْعُ تَكْسِيرٍ): Jamak yang tidak mengikuti kaidah atau rumus tertentu, bentuknya berubah dari mufradnya.
      • Contoh:
        • Dari “ولد” (Waladun) yang berarti “anak laki-laki” menjadi “أولاد” (Auladun) yang berarti “anak-anak laki-laki”.
        • Dari “طالب” (Thalibun) yang berarti “pelajar” menjadi “طلاب” (Thullabun) yang berarti “para pelajar”.
        • Dari “دفتر” (Daftarun) yang berarti “buku tulis” menjadi “دفاتر” (Dafaatiru) yang berarti “buku-buku tulis”.
      • Bentuk jamak taksir ini diketahui dengan sering membaca kamus atau literatur bahasa Arab.

Video Dauroh Bahasa Arab (Nahwu) #4: Jenis-Jenis Kalimat (Jumlah) dan Macam-Macam Isim

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: