Manfaat Jujur Membuka Pintu Semua Kebaikan

Manfaat Jujur Membuka Pintu Semua Kebaikan

Manfaat jujur membuka pintu semua kebaikan. Jujur adalah sifat orang Mukmin, sedangkan dusta adalah sifat orang munafik. Kejujuran adalah fondasi keimanan, sedangkan kebohongan adalah benih kemunafikan.

Apabila kebohongan dan keimanan bertemu, salah satu dari keduanya pasti tumbang. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi gambaran berlawanan antara orang munafik dan orang jujur. Dia berfirman:

لِّيَجْزِيَ اللَّـهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِن شَاءَ

Agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki…. ” QS. Al-Ahzab [33]: 24)

Manfaat Kejujuran – Kunci Kebaikan

Kejujuran adalah kunci untuk meraih kebaikan. Sifat ini yang akan menunjuki kita kepada kebajikan, dan itu adalah jalan menuju Surga. Yang demikian tidak mungkin dapat dicapai seorang pendusta, karena kebohongannya pasti akan menggiring kepada keburukan, dan itu adalah jalan menuju Neraka. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا. وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Sesungguhnya kejujuran membimbing kepada kebajikan, dan kebajikan menunjuki jalan ke Surga. Apabila seseorang selalu bersikap jujur niscaya ia dianggap sebagai orang jujur di sisi Allah. Sebaliknya, kebohongan menggiring pada kejahatan, dan kejahatan menjerumuskan ke Neraka. Apabila seorang selalu berbohong niscaya ia dianggap sebagai pembohong di sisi-Nya.”1

Harits al-Muhasibi Rahimahullah menegaskan: “ Wahai saudaraku, ketahuilah bahwa jujur dan ikhlas adalah fondasi segalanya. Kejujuran melahirkan sikap sabar, qanaah, zuhud, ridha, dan ramah; sementara keikhlasan melahirkan keyakinan, rasa takut, cinta, toleran, malu, dan mudah menghormati orang. Dan tiga hal berikut akan sempurna jika disertai kejujuran: hati sebagai pelaksana iman, niat ketika beramal, dan lisan ketika berbicara.”2

Ibnul Qayyim3 mengungkapkan bahwa jujur adalah sifat yang dimiliki orang-orang terhormat. Dari sifat ini tersusun semua tangga yang akan didaki para pencari kebenaran, dan darinya pula terbentang jalan paling lurus. Orang yang tidak meniti jalan ini pasti celaka. Kejujuranlah yang membedakan munafik dan Mukmin, serta penduduk Surga dan Neraka. la adalah pedang Allah di muka bumi. Apabila diletakkan pada sesuatu niscaya ia mematahkannya, dan apabila berhadapan dengan kebatilan niscaya ia menumbangkannya. Siapa yang menjalankan kekuasaan atas dasar kejujuran niscaya tidak akan diturunkan, dan siapa yang berkata jujur niscaya akan membungkam lawan bicaranya.

Kejujuran itu roh segenap amal, pangkal segala sesuatu, pendorong agar berani menghadapi rintangan, dan pintu masuk bagi hamba yang ingin sampai ke hadirat Allah. la juga fondasi tegaknya agama dan tiang penyangga keyakinan.

Derajat kejujuran berada di urutan kedua setelah derajat tertinggi, kenabian. Dari tempat tinggal para Nabi di Surga mengalir mata air dan sungai-sungai ke tempat tinggal para shiddiqin (orang-orang yang jujur), sebagaimana pertolongan dan bantuan yang mengalir dari hati mereka. Allah memerintahkan kaum Mukminin untuk selalu bersama orang-orang yang jujur. Dia berjanji menempatkan mereka bersama para Nabi, syuhada, dan orang-orang shalih: Sebagaimana firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.“(QS. At-Taubah [9]: 119)

وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَـٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّـهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَـٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah; (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dana orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. An-Nisa ‘ [4]: 69)

Dengan kejujuran pula, hamba diselamatkan oleh-Nya pada hari Kiamat. Allah berfirman:

قَالَ اللَّـهُ هَـٰذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَّضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Allah benfirman: Inilah saat orang yang benar mememperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh Surga yang mengalir di bawahnya Sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Al-Maidah [5]: 119)

Buah Kejujuran

Orang jujur dijamin menjadi orang yang beruntung. Dengan kejujurannya ia memetik banyak sekali kebaikan. Berikut beberapa keuntungan yang diraih orang yang selalul berusaha jujur dalam keadaan apa pun.

Manfaat kejujuran 1# Surga

Orang yang jujur dijamin masuk Surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang lalu:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ

“Sesungguhnya kejujuran akan membawa kepada kebajikan dan kebajikan akan menuntun ke Surga.”4

Manfaat kejujuran 2# Dicatat sebagai hamba yang senantiasa jujur

Orang yang jujur akan memperoleh kehormatan yang sangat luhur ini, yaitu dicatat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai hamba yang senantiasa bersikap demikian. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا

“… Dan apabila seseorang senantiasa bersikap jujur niscaya ia dianggap sebagai orang yang jujur di sisi Allah….”5

Manfaat kejujuran 3# Mendapatkan ketenangan

Kejujuran akan melahirkan kelapangan sanubari dan ketenangan jiwa.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Tinggalkanlah apa-apa yang dapat membuatmu ragu, dan beralihlah kepada apa-apa yang tidak membuat dirimu ragu. Ketahuilah bahwa kejujuran membuat tenang, sedangkan kebohongan membuat gelisah.”6

Manfaat kejujuran 4# Mendapatkan keberkahan dalam mencari nafkah

Kejujuran akan mendatangkan berkah dan menambah kebaikan dalam mencari nafkah. Rasulullah menegaskan ini dalam hadits:

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا ، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

“Dua orang yang melakukan transaksi jual-beli dibolehkan melakukan khiyar selama keduanya belum berpisah. Apabila keduanya jujur dan terbuka, niscaya transaksi tersebut akan diberkahi (oleh Allah). Akan tetapi, apabila mereka berdua berbohong dan saling menutup-nutupi (cacat pada barang), maka keberkahan itu pun akan dihapus.”7

Manfaat kejujuran 5# Dihapusnya dosa-dosa dan kekhilafan

Jujur dapat menghapus dosa-dosa dan kekhilafan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang senantiasa jujur (berperilaku benar) akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar. Dia berfirman:

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّـهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّـهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Sungguh, laki-laki dan perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan Mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatanmya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab [ 33 ]: 35)

Aktualisasi Akhlak Muslim. Cetakan kedua, Jumadil Akhir 1335 H / Maret 2014 M. Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Catatan:

  1. HR. Al-Bukhari dan Muslim.
  2. Hidayatul Mustarsyidin (hlm, 170).
  3. Dikutip dari Madarijus Salikin.
  4. HR. Bukhari dan Muslim.
  5. HR. Muslim (no. 6805)
  6. HR. Ahmad (no. 27819) serta at-Tirmidzi (no. 2518). Lihat kitab Shahihul Jami’ (no. 3378).
  7. HR. Al-Bukhari dan Muslim.

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0