Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid

Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid

Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid ini adalah bagian dari pembahasan tabligh akbar berjudul Keesaan Allah Ta’ala yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr.

A. Kedudukan dan Kemuliaan Tauhid Dalam Agama Islam
B. Pengertian dan Hakikat Tauhid
C. Tauhid Adalah Hak Allah Yang Paling Agung
D. Tauhid adalah makna Laa Ilaaha Illallah
E. Pondasi dan Lawan Tauhid

F. Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid

Menit ke-1:40:08. Oleh karena itu suatu hal yang sangat pantas untuk kita lakukan adalah kita benar-benar serius di dalam perkara tauhid ini, kita benar-benar memperhatikan dan kita benar-benar menjaga tauhid kita dengan cara kita mengaplikasikan dalam amalan kita tentang tauhid ini. Dan ketahuilah bahwa mengaplikasikan tauhid dan mengamalkan tauhid dalam kehidupan sehari-hari adalah derajat yang paling tinggai dan dia memiliki martabat yang paling besar dalam agama Islam. Dan maksudnya adalah menyempurnakan tauhid dengan kita menjadikan amalan kita sehari-hari dengan cara mentauhidkan Allah dalam alamaln tersebut.

Dan barangsiapa yang sempurna di dalam tauhidnya dan dia telah berhasil menyempurnakan tauhidnya, maka dia akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di alam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa dihisab dan tanpa diadzab untuk orang-orang yang hidup di permukaan bumi yang telah menyempurnakan tauhidnya. Disinilah letaknya kenapa tauhid itu begitu penting, karena dia akan membuat kita masuk ke dalam surga Allah tanpa dihisab dan tanpa diadzab. Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika Nabi kita tercinta Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berrcerita tentang 70.000 daripada umatnya yang masuk ke dalam surga tanpa dihisab dan tanpa diadzab. Nabi mengatakan:

هُمُ الَّذِينَ لاَ يَسْتَرْقُونَ ، وَلاَ يَكْتَوُونَ ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan pengobatan kay (besi panas) dan mereka adalah orang-orang yang tidak tidak tathayyur (merasa sial dari perkara-perkara), dan mereka adalah orang-orang yang senantiasa bertawakal kepada Allah.” (HR. Bukhari)

Ketahuilah bahwa posisi menyempurnakan ini adalah posisi yang sangat agung dan mulia di dalam agama Islam. Dan cara untuk menyempurnakan tauhid dalam kehidupan adalah menjauhkannya dari perkara-perkara yang akan menghancurkannya, menjauhkannya dari perkara-perkara yang akan merusak dan mengurangi tauhid itu. Yaitu dia adalah tiga perkara. Jauhkan tauhid kita daripada syirik, jauhkan tauhid kita daripada bid’ah dan jauhkan tauhid kita daripada maksiat.

Dan sesungguhnya sesuatu yang merusak tauhid terbagi kepada dua; (1) ada yang merusak tauhid dengan menghancurkan dan membatalkan tauhid itu sehingga tidak ada yang tersisa, (2) dan ada yang menghancurkan tauhid, sesuatu yang membuatnya berkurang walaupun tidak menghancurkannya dan menghapuskannya sama sekali sehingga menjadi tauhid itu sesuatu yang tidak ada.

Oleh karena itu ulama selalu mengatakan bahwa tauhid:

له نواقض وله نواقص

“Tauhid memiliki sesuatu yang menghancurkannya dan yang membatalkannya, dan memiliki sesuatu yang membuatnya berkurang daripada kesempurnaannya”

Dan tiga hal ini yang merupakan sesuatu yang harus sangat diperhatikan oleh seorang muslim dan muslimah, dia selalu berusaha untuk menjaga tauhidnya dari hal-hal yang akan membuatnya sirna, hancur dan musnah dan dari hal-hal yang akan membuatnya berkurang. Dan dia adalah menjauhkan amalannya daripada syirik, bida’ah dan maksiat. Dan tiga perkara ini disebut oleh para ulama sebagai penghalang-penghalang tauhid.

Sesungguhnya orang apabila telah berhasil menjaga tauhidnya daripada syirik, menjaga tauhidnya daripada bid’ah, menjaga tauhidnya daripada maksiat, orang itulah yang akan sampai kepada ridha Allah dan orang itulah yang akan beruntung untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Penghalang syirik

Kita bisa menjauhkan diri kita daripada kesyirikan itu apabila kita mengikhlaskan seluruh ibadah dan ketaatan kita hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita tidak akan beribadah kepada sesuatu selain Allah.

Penghalang bid’ah

Bid’ah bisa kita jauhi dengan kita senantiasa ikut kepada sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan melakukan amalan sesuai dengan apa yang telah disunnahkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan melazimi sunnah tersebut.

Penghalang maksiat

Ini kita lakukan dengan menjaga diri dan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkan diri kita daripada perbuatan maksiat tersebut dan tidak mendekati maksiat itu. Namun boleh jadi ada orang melakukan maksiat, kalau itu terjadi maka yang harus dia lakukan adalah segera bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala daripada maksiat tersebut dan mengikhlaskan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan hal-hal yang merupakan perbuatan maksiat kepadaNya.

G. Pembatal-Pembatal Tauhid

Baca di sini: Pembatal-Pembatal Tauhid

Sumber Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid

Sumber video: Rodja TV – Tabligh Akbar: Keesaan Allah Ta’ala (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr)

Mari turut menyebarkan kajian Menjaga dan Menyempurnakan Tauhid ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0