Tips Hidup Sehat dengan Islam

Tips Hidup Sehat dengan Islam

Berikut ini adalah Tips Hidup Sehat dengan Islam yang kami catat dari ceramah singkat yang disampaikan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullahu Ta’ala.

Transkrip Materi Ceramah Singkat: Tips Hidup Sehat dengan Islam – Ustadz Badrusalam, Lc.

Di zaman ini banyak orang mencari kesehatan. Bahkan kalau di dunia barat, bagi mereka kesehatan itu adalah segala-galanya. Makanan serba steril, demikian pula pakaian dan yang lainnya. Mereka sangat memperhatikan sekali masalah kesehatan.

Akan tetapi sebetulnya kalau kita perhatikan, Islam lah yang paling memperhatikan kesehatan. Siapa saja yang mempelajari sunnah Nabi, ia akan dapatkan bahwa asal ataupun kaidah-kaidah kesehatan itu sudah diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Lihat saja bagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mempraktekkan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Pola makan

Dalam tata cara makan, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kaidah kesehatan. 

Allah berfirman:

وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS Al A’raf 31)

Kata Ibnu Katsir, setengah ayat ini berbicara tentang ilmu kesehatan secara keseluruhan. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menjelaskan:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ . بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

“Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika hal itu tidak mungkin maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya untuk bernafas” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Siapa saja yang mempelajari hadits ini, akan kita dapati inilah cara makan yang sehat yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena salah satu sebab utama munculnya penyakit adalah dari makanan, dimana lambung ketika melebihi kapasitasnya dan selalu diisi dan isi akibatnya lambung itu akan rusak.

Ketika lambung rusak, limpa rusak, akan mempengaruhi organ-organ tubuh yang lainnya, terjadi diabetes dan yang lainnya.

Pola tidur

Dalam cara tidur, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan tata cara tidur yang paling paripurna, sehat untuk badan. Pertama, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidur ketika di awal waktu malam. Dan ini memang di waktu itu sangat dianjurkan untuk tidur. Kenapa? Karena apabila seseorang tidur selalu larut malam, itu akan mempengaruhi pekerjaan organ-organ tubuh, terutama jantung, demikian pula hatinya. Sehingga orang yang senantiasa tidur kemalaman pasti akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Tapi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ternyata menganjurkan umatnya untuk tidur di waktu awal malam. Rasulullah bersabda:

أنَّ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – كان يكرهُ النَّومَ قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat ‘Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Makanya Rasul menganjurkan umatnya untuk tidur di awal malam.

Sudah begitu tata cara tidur Nabi paling sehat, beliau tidur di atas rusuk yang kanan. Kenapa demikian? Karena kalau kita tidur di atas rusuk yang kiri, maka itu akan memperberat kerja jantung kita. Bahkan bisa jadi makanan yang ada dalam lambung bisa tumpah ke jantung sehingga akhirnya bisa merusak pekerjaan jantung itu sendiri. Maka Rasulullah pun tidur di atas rusuk yang kanan.

Semua dokter, di barat, di timur, mereka berkata bahwa tidur yang paling sehat adalah tidur di atas rusuk yang kanan. Subhanallah..

Tiga pokok kesehatan

Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, ketika menyebutkan tentang pokok-pokok kesehatan, beliau berkata bahwa pokok  kesehatan di dalam tubuh manusia ada tiga poros dan itu ditunjukkan oleh Al-Qur’an dan Hadits. Apa itu?

  1. Menjaga stamina.
  2. Tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang bisa merusak tubuh.
  3. Berusaha untuk mengeluarkan dari tubuh kita unsur-unsur yang bisa merusak.

Adapun yang pertama, yaitu menjaga stamina, maka itu ditetapkan oleh Al-Qur’an dan Hadits. Orang yang sakit diperbolehkan ia tidak berpuasa untuk menjaga staminanya sehingga tidak semakin lemah ketika menghadapi penyakit.

Adapun yang kedua, tidak mengkonsumsi sesuatu yang bisa merusak tubuh. Allah mengharamkan arak dan mengharamkan semua yang bisa berbahaya untuk tubuh, mengkonsumsi racun.

Di sini Allah Subhanahu wa Ta’ala telah meletakkan sebuah kaidah, apabila ada sesuatu yang lebih besar bahayanya daripada manfaatnya, maka lebih dikedepankan bahaya dan tinggalkan itu. Allah berfirman:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا

“Mereka bertanya kepadamu tentang arak dan judi. Katakanlah: ‘Pada keduanya terdapat dosa yang besar tapi ada beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya (bahayanya) lebih besar dari manfaatnya.'” (QS Al Baqarah 219).

Maka Allah haramkan arak. Ketika Allah haramkan arak karena itu mudhoratnya lebih besar. Itu menunjukkan kepada kaidah kesehatan. Apa itu? Jangan mengkonsumsi sesuatu yang bisa merusak tubuh kita.

Terkadang kita tidak peduli apakah makanan yang kita masukkan ke mulut kita itu berbahaya atau tidak. Apalagi di zaman sekarang makanan banyak tercampur dengan sesuatu yang terkadang itu bisa merusak tubuh, otak dan yang lainnya. Bahkan ada sebagian makanan seperti ikan-ikan yang dipoles dengan zat-zat untuk mayat.

Kemudian kaidah yang ketiga kata Ibnul Qayyim yaitu mengeluarkan unsur yang rusak dari tubuh kita. Dalilnya adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berbekam untuk mengeluarkan darah yang panas dari tubuh kita. Karena itu bisa merusak tubuh, maka dibekam.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mempraktekkan untuk supaya muntah. Maka muntah sangat dianjurkan.  Sebagaiman dikatakan oleh para tabib, muntah sebulan dua kali itu sangat menjaga kesehatan, menghindari penyakit kusta dan yang lainnya. Muntuk mengeluarkan unsur yang rusak.

Makanya disebutkan dalam hadits Jarir:

النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاءَ فَتَوَضَّأَ

“Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam muntah kemudian setelah itu Rasulullah berwudhu.” (HR. Abu Dawud)

Mengeluarkan zat yang rusak dari tubuh kita. Subhanallah, ternyata kaidah kesehatan ini sudah diajarkan oleh Nabi kita, oleh sunnah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Cobalah kita lihat bagaimana kehidupan Nabi dalam masalah hubungan badan. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita supaya tidak berlebihan tapi juga tidak kurang. Karena koitus berlebihan itu akan menyebabkan penyakit, kurang pun juga akan menyebabkan penyakit.

Demikian pula penyakit-penyakit hati itu bisa berpengaruh kepada penyakit kepada badan. Maka Rasulullah menyuruh kita bersabar, bertawakkal, jangan marah, jangan banyak tertawa, itu semua karena bisa merusak anggota tubuh kita, organ tubuh kita. Kata Rasulullah:

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

“Dan jangan banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Tirmidzi)

Ternyata benar, orang yang banyak tertawa bisa mengeraskan jantungnya sehingga berakibat akan merusak.

Kebanyakan marah itu akan bisa merusak organ hati. Demikian pula kebanyakan bersedih akan bisa merusak organ limpa. Maka Islam datang, ketika kesedihan kita serahkan kepada Allah. Sehingga kita tidak terlalu bersedih. Kita tawakal kepada Allah, sehingga kita tidak stress dalam hidup kita. Disuruh kita berdzikir supaya hati kita tenang.

Semua itu ya akhi, menjaga keseimbangan tubuh. Tapi tentu ingat, tujuan itu semua yang paling utama dalam kehidupan akhirat, bukan kehidupan dunia.

Maka dari itu ya akhi, sunnah Nabi memang sehat. Siapa saja yang mempelajari sunnah Nabi, pasti InsyaAllah dia akan sehat. Maka hidupkanlah sunnah Nabi, pelajarilah sunnah Nabimu. Selain itu bermanfaat untuk duniamu, yang paling utama adalah untuk kehidupan akhirat kita semuanya.

Video Materi Ceramah Singkat: Tips Hidup Sehat dengan Islam – Ustadz Badrusalam, Lc.

Mari turut menyebarkan link “Tips Hidup Sehat dalam Islam” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: