Khutbah Jumat: Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

Khutbah Jumat: Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

Naskah Khutbah Jumat Memakmurkan Masjid
Khutbah Jumat Tentang Hati Yang Sehat
Khutbah Jumat tentang Kendalikan Cintamu

Berikut transkrip khutbah jumat tentang “Khutbah Jumat: Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit yang disampaikan Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah Hafidzahullahu Ta’ala.

Khutbah Pertama Tentang Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَحَبِيبُهُ وَخَلِيلُهُ، صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ”>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman…” Sering kali Allah memanggil orang-orang yang beriman, tetapi terkadang panggilan itu seolah tidak didengar. Berulang kali Allah memanggil orang-orang yang beriman, tetapi sering kali panggilan itu tidak dihadiri.

Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa bukan hanya ucapan lisan, bukan hanya status di tulisan, tetapi mengingat Allah selalu dan tidak melupakan-Nya. Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan tidak kufur, patuh melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya.

“Dan janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi Islam.”

Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

Seribu empat ratus tahun yang lalu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpidato dalam hadits riwayat Ibnu Majah, beliau bersabda:

“Wahai orang-orang Muhajirin, ada lima perkara yang jika kalian diuji dengannya, dan aku berharap kalian tidak sampai mengalaminya…” Salah satu yang beliau sebutkan adalah:

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يَعْمَلُوا بِهَا مُعْلِنِينَ إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا”>لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ…

“Tidaklah perbuatan keji (fāḥisyah), perbuatan zina, dan yang semisal dengannya muncul di suatu kaum sehingga mereka melakukannya secara terang-terangan di tengah-tengah publik, melainkan Allah akan menimpakan kepada mereka wabah dan penyakit yang belum pernah ada pada umat-umat sebelum mereka.” (HR. Ibnu Majah)

Kita terus-menerus mendengar adanya wabah-wabah baru. Semua orang berpikir untuk mencari cara menghadapi wabah baru yang datang. Saat dunia mengumumkan suatu keadaan darurat karena covid-19, mungkin kita berpikir untuk mencari penangkal penyakit tersebut. Kita berpikir untuk menjaga diri dengan masker, mungkin mencuci tangan agar tidak terinfeksi virus.

Sering kali manusia mencari sebab-sebab duniawi seakan-akan tidak ada Pencipta dunia. Konsumsi ini dan konsumsi itu agar memiliki ketahanan menghadapi virus. Padahal, salah satu penyakit yang merajalela hari ini adalah perzinaan. Ada banyak anak muda merayakan hari kasih sayang atau hari cinta tanpa batas (Valentine’s Day) yang mengundang pada seks bebas. Data yang dirilis oleh beberapa lembaga mengatakan 62% anak-anak muda telah melakukan seks bebas.

Muncul pertanyaan: Tindakan apa yang sudah dilakukan oleh para orang tua?

Berapa banyak orang tua hanya menjadi mesin pencari uang? Ibunya bekerja hanya memikirkan masak dan mengatur rumah. Ayah keluar dari pagi sampai sore mencari uang untuk diberikan kepada anak. Apakah orang tua sudah melaksanakan tugasnya? Padahal tugas terbesar orang tua adalah menjaga diri dan keluarga dari api neraka.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا”>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (QS. At-Taḥrīm [66]: 6).

Jangan biarkan anak-anak tenggelam dalam acara-acara yang dimurkai Allah Azza wa Jalla. Kita mungkin berpikir mereka masih muda, tapi engkau akan ditanya oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Mengapa membiarkan mereka kuliah dan engkau hanya memikirkan bagaimana mengirimkan uang untuk mereka, berapa nilai yang mereka dapatkan, setelah lulus mereka kerja apa? Tidak pernah berfikir apakah Allah ridha dengan mereka?

Ketika valentine, apa yang mereka bagi-bagikan? Coklat bersama kondom. Mereka berfikir seks sehat? Itu yang dipikirkan oleh orang-orang yang jauh dari keimanadan.

Islam tidak melarang untuk menyalurkan cinta dan kasih sayang. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ”>فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَا

“…Maka nikahilah wanita-wanita yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kalau takut tidak bisa adil cukup satu.” (QS. An-Nisa’ [4]: 3).

Wahai kaum muda yang mampu menikah, segeralah menikah. Pernikahan akan membuat kalian menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Bagi yang tidak mampu, berpuasalah.

Membiarkan anak laki-laki dan perempuan berduaan dapat membuat orang tua menjadi bagian dari tiga orang yang pada hari kiamat Allah tidak akan melihat kepada mereka, tidak akan memandang, tidak akan mengampuni dosa mereka, dan tidak akan membersihkan mereka dari dosa. Salah satunya adalah dayyus (orang tua yang tidak peduli). Orang tua yang membiarkan kemungkaran terjadi di rumahnya. Anak gadis perempuan yang dibawa oleh laki-laki, lalu orang tua merasa tenang.

Masyarakat harus kita jaga bersama. Ini bukan hanya tugas ustadz atau polisi, tetapi tugas kita semua untuk saling menjaga. Jangan sampai adzab Allah turun.

Kita tahu, tidak ada dosa yang hukuman di dunia sangat menakutkan melebihi perzinaan. Ketika yang berzina adalah pemuda atau pemudi yang belum menikah, mereka dicambuk seratus kali dengan disaksikan masyarakat. Sedangkan orang yang sudah menikah dirajam sampai mati. Seluruh sel tubuhnya yang telah merasakan nikmat berzina yang terlarang, dilempari batu sampai mati (dirajam).

Jangan sampai kita berfikir kasihan kepada mereka, tetapi kita harus kasihan kepada orang lain yang gara-gara perbuatan tersebut dibiarkan, akhirnya adzab Allah turun dan semuanya terkena.

Maka untuk orang tua, berkaitan dengan valentine, jaga anak-anak kita. Kita tidak mengenalnya, itu milik orang-orang yang tidak beriman, sedangkan kita beriman. Banggalah sebagai seorang muslim.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah kedua Tentang Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ.

Ahibbati fillah.. Kita sedang hidup di tempat pengasingan. Bumi akan segera berubah memuntahkan isinya, gunung akan segera meletus, bintang-bintang berjatuhan, dan kiamat akan terjadi. Semua yang dikumpulkan akan ditinggalkan. Kita akan dibangkitkan dari kubur dalam kondisi telanjang tanpa pakaian, tanpa alas kaki. Kita hanya akan membawa amal.

Bayangkanlah kenikmatan dunia yang orang-orang berebut mencari dan menumpuknya, dibandingkan dengan azab di akhirat nanti. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Akan didatangkan orang yang paling senang hidupnya di muka bumi dari kalangan penghuni neraka pada hari kiamat, lalu dia dicelupkan ke dalam neraka sekali celup. Kemudian ditanyakan, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebaikan sama sekali? Apakah pernah kenikmatan melewati kehidupanmu?’ Orang itu menjawab, ‘Demi Allah, tidak pernah, wahai Tuhanku.'”

Kemudian didatangkan orang yang paling susah hidupnya di muka bumi dari kalangan penghuni surga, lalu dia dicelupkan ke dalam surga sekali celup. Kemudian ditanyakan, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kesusahan sama sekali? Apakah pernah kesengsaraan melewati kehidupanmu?’ Orang itu menjawab, ‘Demi Allah, tidak pernah melihat kesusahan.’ (HR. Muslim).

Semua kenikmatan duniawi yang pernah dirasakan akan sirna dengan satu celupan neraka. Sebaliknya, semua kesusahan akan sirna dengan satu celupan surga. Bumi ini tempat berjuang, bukan tempat bersenang-senang.

Allah berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا”>وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isrā’ [17]: 32).

Hari ini adalah hari Jumat, hari untuk berselawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan hari untuk berdoa, maka perbanyaklah selawat untuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Allah mengatakan:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَزِدْ وَبَارِكْ وَأَنْعِمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ ‎﴿١٨٠﴾‏ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ ‎﴿١٨١﴾

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Video Khutbah Jumat Tentang Bahaya Perzinaan dan Wabah Penyakit

Sumber video: Syafiq Riza Basalamah Official

Mari turut menyebarkan link download kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: