Ceramah Singkat: Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?

Ceramah Singkat: Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?

Berikut ini ceramah singkat tentang “Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?” yang disampaikan oleh Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. Hafizhahullahu Ta’ala.

Ceramah Singkat: Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?

Ikhwani fillah rahimani wa rahimakumullah,

Kita sering mendengar ungkapan dari orang-orang, bahkan diri kita sendiri sering mengungkapkannya, “Saya rindu dengan Ramadhan. Karena Ramadhan penuh dengan suasana khidmat. Shalat berjamaah, buka puasa bersama, sahur, tilawah Al-Qur’an.” Dan seterusnya.

Pertama, kalimat-kalimat seperti ini harus kita syukuri. Semoga itu pertanda bahwa kita benar-benar merindukan bulan yang mulia ini.

Namun sejatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum kedatangan Ramadhan itu menguji kita, apakah ungkapan-ungkapan tersebut tulus dan jujur keluar dari hati kita.

Dan pada saat ini kita sudah masuk ke dalam Bulan Sya’ban. Pada hakikatnya, di bulan inilah ketulusan dan kejujuran ungkapan kerinduan terhadap Ramadhan tersebut diuji.

Seseorang yang jujur dan tulus merindukan Ramadhan dengan mengerjakan amal-amal shalih di dalamnya, jika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui hatinya benar-benar tulus dan jujur, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan taufik padanya dan kemampuan untuk taat menambah ketaatan demi ketaatan di Bulan Ramadhan.

Bahkan sebelum Bulan Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperlihatkan hal tersebut. Yaitu dengan dia memakmurkan Bulan Sya’ban dengan ketaatan.

Hakikat Bulan Sya’ban

Jadi pada hakikatnya, Bulan Sya’ban ini adalah bulan ujian kita. Benar atau tidak, ungkapan kerinduan kita terhadap Ramadhan tulus dan jujur karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Namun jika ungkapan itu hanya sekedar pemanis di lisan, dan pada hakikatnya hati kita tidak benar-benar rindu dengan kedatangan Ramadhan, maka kita khawatir Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memberikan taufik kepada kita untuk menambah ketaatan di Bulan Ramadhan.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَٰكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ

“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu”.” (QS. At-Taubah[9]: 46)

Kita khawatir. Jangan sampai kerinduan dan semangat kita dalam menyambut Ramadhan itu hanya di lisan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak melihat kejujuran dan ketulusan itu di dalam hati kita. Akibatnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala enggan memberikan taufik  bagi kita untuk melakukan ketaatan yang hebat di Bulan Ramadhan.

Padahal kita tahu bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan yang dilipat gandakannya pahala dan keberkahan/ rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta bulan yang di dalamnya melimpah ampunan-Nya.

Barang siapa yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan tambahan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atau ampunan dari-Nya, sungguh tidak ada manusia yang paling rugi selain dia.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik.

 Video Ceramah Singkat Tentang Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?

Sumber Video: Yufid TV

Mari turut menyebarkan ceramah singkat tentang “Benarkah Kita Merindukan Ramadhan?” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: