Ceramah Singkat: Penyejuk Hati

Ceramah Singkat: Penyejuk Hati

Ceramah Singkat Motivasi Beramal: Hilang Hartaku
Ceramah Singkat Motivasi Shalat Yang Bagaikan Timbangan
Kita Ngaji, Belajar, Menuntut Ilmu Untuk Apa???
Tulisan tentang “Penyejuk Hati” ini adalah catatan faidah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz Abdullah Taslim, MA. Hafidzahullahu Ta’ala

Ceramah Singkat : Penyejuk Hati

Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Qurrotul ‘ain, penyejuk hati. Penghibur jiwa atau permata hati. Sesuatu yang didambakan oleh setiap insan di dunia. Sesuatu yang diinginkan untuk memudahkan manusia selalu meraih kebahagiaan dalam hidup mereka. Tahukah kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan manusia dengan sifat-sifat ke-Maha Sempurnaannya, telah menjadikan sebab, telah menjadikan jalan yang sangat sesuai dengan kebutuhan hati manusia yang diciptakanNya agar mereka bisa merasakan sebab yang bisa menyejukkan hati yang menjadi penghibur bagi jiwanya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita, maka Dia lah yang lebih tahu tentang cara membahagiakan diri kita lahir dan batin, dan Dia lah Yang Maha Kuasa untuk menjadikan penghibur jiwa, penyejuk hati bagi manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

الا يعلم من خلق, و هو الطيف الخبير

“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Luas, Maha Mengetahui.” QS. Al Mulk : 14

Di dalam ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, paling tidak, ada tiga gambaran tentang bagaimana seorang hamba bisa meraih atau mengusahakan bagi dirinya yang namanya kesejukan hati atau permata hati yang dikenal dalam istilah syari’at dengan qurrotul ‘ain. Penyejuk mata yang kemudian turun ke hati.

1. Kenikmatan Surga

Yang pertama, tentu saja kenikmatan tertinggi di akhirat nanti itu adalah kenikmatan surga. Kenikmatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan sebagai balasan bagi orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

فلا تعلم نفس ما اخفي لهم من قرّة اعين, جزاء بما كانوا يعملون

“Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam) nikmat yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” QS. As Sajdah : 17

Qurrotul ‘ain disini adalah tentu puncak kebahagiaan, puncak dari semua keindahan yang akan dirasakan oleh penduduk surga di akhirat nanti. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan kita agar termasuk ke dalam golongan penghuni surga dengan taufik dan karuniaNya.

Maka dari itu, penduduk surga adalah orang yang paling sejuk hatinya, sehingga terpancar pada wajah mereka, terpancar keindahannya pada penampilan fisik mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

تعرف فى وجوههم نضرة النعيم

“Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.” Al Muthaffifin : 24

فوقهم الله شرّ ذلك اليوم ولقّهم نضرة وسرورا

“Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu (hari kiamat), dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.” QS. Al Insan : 11

Inilah qurrotul ‘ain, yang tiada taranya. Dan untuk inilah orang-orang yang beriman yang mengetahui, meyakini kenikmatan yang tiada bandingannya di dunia ini, berlomba-lomba untuk mendapatkan dan mengambil bagian yang besar dengan amal shalih di dunia untuk meraih kenikmatan tersebut.

2. Kenikmatan Iman

Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Yang kedua adalah qurrotul ‘ain yang merupakan surga di dunia. Penyejuk hati yang juga sekaligus merupakan surga di dunia. Yaitu kenikmatan iman. Kenikmatan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kenikmatan ketika berdzikir, membaca Al Qur’an, melaksanakan ketaatan padaNya, belajar agamaNya, belajar tauhid, serta belajar iman. Inilah yang digambarkan dan disyaratkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika beliau menyebutkan tentang sholat yang merupakan  munajat seorang hamba dengan Rabbnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda;

وجعلت قرة عيني في الصلاة

“Dan telah dijadikan dalam sholat itu penyejuk mataku.” HR. Imam Ahmad dan An Nasa’i

.. انّ احدكم اذا قام في صلاته فانّه يناجي ربّه…

“Sesungguhnya apabila salah seorang dari kalian berdiri dalam shalatnya, maka ia sedang bermunajat kepada Rabbnya.” HR. Bukhari no. 405, Muslim no. 551

Maka hendaknya kita melihat masing-masing dari sikap kita saat bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah hakikat kesejukan hati yang sebenarnya. Penghibur jiwa yang sesungguhnya. Ibadah yang dilakukan dengan iman yang benar. Ibadah yang dilakukan dengan pengetahuan tentang keindahan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kesempurnaan sifat-sifatNya. Inilah sebab yang menjadikan orang-orang yang beriman di dunia telah merasakan surga yang dengan itu mereka akan termotivasi untuk meraih surga di akhirat karena gambarannya seperti yang ada di dunia.

Ibnu Taimiyyah Rahimahullahu Ta’ala pernah mengungkapkan;

ان في الدنيا جنة من لم يدخلها لا يدخل جنة الاجرة

“Sesungguhnya di dunia saat ini ada surga (taman kenikmatan, kebahagiaan hati, kesejukan jiwa), barangsiapa yang belum pernah masuk ke dalamnya, maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat kelak.”

3. Kenikmatan Keluarga yang Taat Agama

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang orang-orang yang beriman, yang mereka ungkapkan dalam doa permohonan mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala :

والذين يقولون ربّنا هبلنا من ازواجنا وذريتنا قرّة اعين واجعلنا للمتّقين اماما

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” QS. Al Furqan : 74

Artinya, orang-orang yang beriman setelah dia merasakan kesejukan hati dengan beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia tidak ingin kenikmatan yang hakiki ini berkurang akibat dari orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang dicintainya tidak mendukung kecintaannya tersebut. Maka mereka berusaha untuk mengajak keluarganya, mengajak anak dan istrinya untuk ikut kepada Islam, untuk meyakini aqidah yang benar, belajar tauhid, belajar keimanan, semangat menjalani ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan itu dia akan sejuk hatinya, tenang jiwanya melihat anak dan istrinya taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melihat semuanya berlomba-lomba dalam kebaikan, yang dengan ini mereka semakin menyempurnakan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagaimana do’a Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam;

اللهم اني اسالك حبك و حب من يحبك والعمل الذي يبلغني حبك …

“Ya Allah, aku mohon padaMu cintaMu dan cinta orang yang mencintaiMu, amalan yang mengantarkanku menggapai cintaMu. …” HR. At Tirmidzi

Inilah yang harusnya kita minta. Inilah sebab yang menjadikan hati kita selalu sejuk, selalu dihiasi dengan hiasan keindahan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mensifati iman yang sempurna sebagai hiasan, dalam do’a beliau;

اللهم زيّنا بزينة الايمان…

“Ya Allah hiasilah hati kami dengan hiasan keimanan. …”

واسالك نعيما لا يبيد و اسالك قرة عين لا تنقطع

“Dan aku mohon kepadaMu Ya Allah, kenikmatan yang tidak pernah putus. Kenikmatan yang kekal abadi di akhirat nanti dan penyejuk hati yang tidak pernah terputus.” HR. An Nasa’I, Ahmad, dan lainnya

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita untuk selalu mendapatkan sebab-sebab yang memperbaiki diri kita, menjadikan sempurna kebahagiaan kita, menjadikan jiwa kita selalu tenang, bahagia, dalam kehidupan di dunia untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih sempurna lagi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan taufik dan karuniaNya.

Video Ceramah Singkat tentang Penyejuk Hati

Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang Kultum Singkat ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

 

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: