Ceramah Singkat: Rindu Kepada Allah

Ceramah Singkat: Rindu Kepada Allah

Berikut catatan kajian dari ceramah singkat “Rindu Kepada Allah” yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. Hafidzahullahu Ta’ala.

Ceramah Singkat: Rindu Kepada Allah

Rindu kepada Allah (الشوق إلى لقاء الله) merupakan sifat dan ciri utama orang-orang yang beriman. Rindu kepada Allah yang menjadikan kita selalu berusaha untuk melakukan sebab-sebab yang mendekatkan diri kepadaNya sebagai konsekuensi cinta kepadaNya. Ini merupakan sifat dan kemuliaan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan bagi hamba-hamba yang dipilihNya di dunia. Sehingga balasan untuk mereka Allah jadikan balasan yang khusus.

فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah, maka hendaknya dia melaksanakan amal kebaikan dan jangan dia menyekutukan Allah (berbuat syirik) dalam beribadah kepadaNya.” (QS. Al-Kahfi[18]: 110)

Rindu kepada Allah tentu menjadikan seorang hamba ingin mengetahui jalan untuk bisa mengungkapkan rasa rindunya. Dan benarlah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ

“Barangsiapa yang mengharapkan/cinta untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun cinta dan merindukan perjumpaan dengan dirinya.” (HR. Tirmidzi)

Ini keutamaan yang tentu berusaha untuk dikejar oleh orang-orang yang beriman, berlomba-lomba mereka dalam melakukannya. Ini sebab yang menjadikan mereka berlomba-lomba untuk meraih surga, berlomba-lomba dalam amal kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ

Mereka (para Nabi dan para Rasul, orang-orang yang sempurna imannya) adalah orang-orang yang selalu berlomba/bersegera dalam menjalankan kebaikan.” (QS. Al-Anbiya[21]: 90)

Selalu berusaha untuk bersegera dalam melakukan amal-amal ketaatan. Dan itulah yang Allah perintahkan dalam Al-Qur’an:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Bersegeralah kalian untuk meraih pengampunan dari Allah dan untuk meraih surga yang luasnya seperti langit-langit dan bumi yang disediakan bagi hamba-hambaNya yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 133)

Berlomba, artinya bersegera, artinya melakukan sesuatu dengan penuh kerinduan. Ini merupakan bukti cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya tidak mungkin dikatakan sesuatu itu berlomba untuk dilakukan kecuali kita senang, kecuali memang kita menginginkannya, kecuali memang hati kita mendambakannya.

Makanya orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia, Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada mereka sebab yang menjadikan mereka semakin cinta kepada Allah, melihat bukti-bukti yang menjadikan hati mereka semakin tertarik untuk bersemangat mengusahakan pendekatan diri kepada Allah.

Coba lihat, salah seorang ulama Ahlus Sunnah dinukil ucapannya oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala mengatakan:

مساكين أهل الدنيا خرجوا منها وما ذاقوا أطيب ما فيها

“Alangkah miskin orang yang hidup di dunia ini, ketika meninggalkan dunia mereka belum merasakan kenikmatan tertinggi yang ada di dunia ini.”

Ditanya kepada ulama tersebut, “Apaitu kenikmatan tertinggi yang ada di dunia?” Maka ulama ini mengantakan:

معرفَة الله ومحبته والأنس بِقُرْبِهِ والشوق إِلَى لِقَائِه

“Mengenal Allah, mencintaiNya, merasakan bahagia ketika mendekatkan diri denganNya, dan merasa rindu untuk berjumpa denganNya.”

Jadi, orang-orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, ini merupakan bukti cinta kepada Allah dan inilah surga dunia yang disegerakan bagi mereka. Sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala dalam kitab Al-Wabilush Shayyib (الوابل الصيب) bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepada hamba-hambaNya yang beriman kenikmatan yang disegerakanNya di dunia yang itu menjadikan mereka semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, untuk mengejar kemuliaan dan keutamaan disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Salah seorang ulama Salaf pernah mengatakan seperti ini:

إنه لتمر بي أوقات أقول: إن كان أهل الجنة في مثل هذا إنهم لفي عيش طيب

“Sungguh aku pernah merasakan kebahagiaan ketika beribadah kepada Allah yang sampai-sampai aku katakan kepada diriku: ‘Seandainya yang dirasakan penduduk surga seperti ini, maka sungguh benar-benar mereka merasakan kehidupan yang penuh dengan kenikmatan.'”

Ini artinya surga dunia yang disegerakan kepada mereka, kenikmatan yang Allah perlihatkan/rasakan untuk mereka di dunia. Wanginya surga, hembusan-hembusan kesejukannya, itu Allah berikan. Ini menjadikan mereka mencurahkan segenap kemampuan mereka untuk berlomba-lomba dalam kebaikan karena mereka merasakan apa yang tidak dirasakan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karena itu kenali Allah dengan pemahaman yang benar, pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama’ah, cintai Allah dengan mengenal kemahaindahan nama-namaNya dan kesempurnaan sifat-sifatNya sesuai dengan apa yang Allah perkenalkan diriNya dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Ta’ala berkata:

لا يوصف الله إلا بما وصف به نفسه، أو وصفه به رسوله، لا يتجاوز القرآن والحديث

“Allah tidaklah disifati kecuali dengan apa yang Allah sifati untuk diriNya sendiri atau yang disebutkan oleh RasulNya. Hendaklah tidak mensifati Allah selain dari Al-Qur’an dan hadits.”

Maka inilah cara untuk meraih kebahagiaan yang hakiki, inilah sifat yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang sempurna keimanannya, dan inilah ciri-ciri yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan bagi mereka, yang merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana caranya menjadikan kita semangat dalam beribadah dan berlomba-lomba dalam kebaikan sebagaimana yang dimiliki oleh orang-orang yang sempurna imannya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan kepada kita kesempurnaan iman, memperbaiki keadaan kita lahir dan batin, memudahkan kita untuk mengikuti jejak hamba-hambaNya yang shalih, dan memudahkan kita untuk meraih kenikmatan yang sempurna di dunia dan di akhirat nanti dengan taufik dan karuniaNya.

Video Ceramah Singkat: Rindu Kepada Allah

Sumber video: Yufid.TV

Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang kultum singkat “Rindu Kepada Allah” di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 1
  • comment-avatar
    Sadiqul kaully 3 tahun ago

    Makasih atas ceramah ya pak ustadz ceramah mudah dimengerti dan singkat mudah mudahan panjang umur dimudahkan rezeki amin

  • DISQUS: 0