Khutbah Jumat Ustadz Firanda Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah

Khutbah Jumat Ustadz Firanda Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah

Khutbah Jumat Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah ini adalah catatan dari video khutbah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah.

Khutbah Jumat Pertama Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah

إن الحمد لله، نحمدُه ونستعينُه ونستغفرُه وَنَتُوبُ إِلَيْهِ ونعوذُ باللهِ من شرورِ أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدِه الله فلا مضلَّ له، و من يضلِلْ فلا هادي له، وأشهدُ أنْ لا إله إلا الله وحده لا شريكَ له، وأشهدُ أن محمداً عبده ورسوله لا نبيئ بعده

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أما بعد

فإن اصدقَ الحديث كتابُ الله وخيرَ الهدي هديُ محمد صلى الله عليه وسلم وشرَّ الأمورِ محدثاتُها وكلَّ محدثة بدعةٌ وكلَّ بدعة ضلالةٌ وكلَّ ضلالة في النار

معاشر المسلمين، أًوصيكم ونفسي بتقوى الله، فقد فاز المتقون

Sesungguhnya Allah Rabbul ‘Alamin telah menciptakan kita diatas fitrah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

Luruskanlah wajahmu kepada agama yang lurus yang Allah telah menciptakan manusia diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan terhadap ciptaan Allah terhadap fitrah tersebut. Inilah agama yang lurus.” (QS. Ar-Rum[30]: 30)

Kemudian juga dalam satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak terlahirkan diatas fitrah (yaitu fitrah tauhid), akan tetapi kedua orang tuanya memberi pengaruh sehingga kedua orang tuanya menjadikan dia Yahudi atau menjadikan dia Nasrani atau menjadikan dia Majusi.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits Qudsi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ

“Aku ciptakan hamba-hambaKu dengan hanif (yaitu condong kepada tauhid dan menjauh dari kesyirikan).”

فَاجْتَالَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ

“Akan tetapi setan menggelincirkan mereka.”

Ini semua dalil bahwasanya manusia diciptakan diatas fitrah. Akan tetapi fitrah bisa saja berubah dengan pengaruh-pengaruh dari luar, dengan godaan setan, baik pengaruh lingkungan, demikian juga godaan setan. Sehingga menjadikan fitrah manusia bisa berubah.

Apa yang dimaksud dengan fitrah?

Fitrah maksudnya ketika Allah menciptakan makhluk, fitrah tersebut sudah ada dalam makhluk tersebut. Seperti apa? Seperti ada kecenderungan untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada kebencian terhadap yang namanya kesyirikan.

Di antara fitrah misalnya -meskipun tidak ada yang mengajari kita- kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Meskipun tidak ada yang mengajari kita, tapi secara fitrah kita tahu bahwasanya membantu orang lain itu baik, adapun merampas harta orang lain adalah buruk, meskipun tidak ada yang mengajari.

Kemudian juga secara fitrah, kita tahu bahwasanya lelaki berbeda dengan wanita. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ

Tidak sama laki-laki dengan wanita,”

Laki-laki diberikan kekuatan tubuh yang berbeda dengan wanita yang dihiasi dengan kelembutan. Secara fitrah meskipun tidak ada yang mengajari, tapi kita tahu laki-laki berbeda dengan wanita.

Demikian juga di antara fitrah yaitu lelaki suka dengan wanita. Dan ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا

Dialah Allah yang telah menciptakan kalian dari satu jiwa (dari Adam ‘Alaihis Salam) kemudian Allah ciptakan dari Adam istrinya (Hawa) agar Adam tenang dengan istrinya tersebut.” (QS. Al-A’raf[7]: 189)

Ini adalah perkara fitrah.

Kemudian juga di antara perkara fitrah adalah rasa malu. Namanya seseorang ketika terbuka auratnya, dia malu. Dan itu yang dilakukan oleh nenek moyang kita Adam dan Hawa tatkala terlihat aurat mereka. Apa kata Allah Subhanahu wa Ta’ala?

فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ

Ketika mereka berdua memakan dari buah dari pohon tersebut yang dilarang, maka terbukalah aurat mereka. Maka mereka berdua mulai mengambil daun-daun yang ada di surga untuk menutup aurat mereka.” (QS. Tha Ha[20]: 121)

Kenapa demikian? Yaitu karena fitrah malu jika auratnya terbuka dan terlihat. Rasa malu ini fitrah dari sananya.

Demikian juga dari sananya seseorang tidak suka dan tidak ada syahwat terhadap mahramnya. Tidak ada anak bersyahwat kepada ibunya, tidak ada anak lelaki bersyahwat kepada adik perempuannya. Hal ini tidak ada yang mengajarkan, tapi dari sananya. Allah sudah pasang seperti itu, dan ini menunjukkan adanya Tuhan.

Sebagaimana juga anak kecil yang ketika baru lahir tiba-tiba dia langsung bisa netek (menyusu), padahal dia tidak punya ilmu sama sekali. Seandainya seluruh Profesor di dunia ini berkumpul untuk mengajarkan si anak untuk melakukan hal yang lain, tidak akan mampu. Sedangkan hal ini tidak ada yang mengajarkan tiba-tiba ketika nempel di susu ibunya langsung dia bisa menyedot. Siapa yang mengajarkan? Jawabnya adalah dari sananya.

Dan banyak hal-hal fitrah ketika Allah menciptakan makhlukNya Allah pasang fitrah-fitrah tersebut. Dan semuanya adalah menuju kepada kebaikan. Seandainya tidak ada faktor luar yang mempengaruhi, maka makhluk akan berjalan dengan kebaikan.

Tetapi ternyata fitnah tersebut bisa berubah. Di antara yang berusaha merubah fitrah adalah setan. Allah berfirman tentang sumpah setan. Setan berkata:

وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ

Sungguh aku akan perintahkan mereka (manusia). Dan mereka akan merubah ciptaan Allah (merubah fitrah).” (QS. An-Nisa'[4]: 119)

Ada yang tidak suka dengan tubuhnya, dia lelaki tidak suka kalau tubuhnya laki-laki dan mau menjadi perempuan. Ada perempuan tidak suka tubuhnya, dia mau menjadi laki-laki. Fitrahnya berubah. Tadinya laki-laki suka perempuan, menjadi berubah sehingga tahu-tahu suka dengan laki-laki. Ini dirubah oleh setan.

لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ

Aku akan menghiasi kemaksiatan sehingga mereka melakukan kemaksiatan tersebut.” (QS. Al-Hijr[15]: 39)

Demikian juga faktor lingkungan seperti yang tadi sudah saya sebutkan dalam hadits: “Seorang anak lahir diatas fitrah, tapi kedua orang tuanya mempengaruhi sehingga bisa menjadikan sang anak jadi Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” Berarti fitrah bisa berubah dengan faktor lingkungan atau faktor setan. Dan inilah yang terjadi sehingga bagaimana fitrah-fitrah yang Allah tanamkan pada diri manusia berubah.

Lihatlah bagaimana kaum Luth ‘Alaihis Salam yang Allah utus kepada kaum Al-Mu’tafikat, negeri-negeri yang mempraktekkan homoseksual yang belum ada umat yang melakukan homoseksual seperti mereka. Mereka yang pertama kali berinovasi dalam maksiat sehingga melakukan homoseksual. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ ﴿٨٠﴾ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ ﴿٨١﴾

Dan ketika Luth berkata kepada kaumnya: ‘Apakah kalian melakukan perbuatan keji (homoseksual) yang tidak pernah seorangpun dari kaum-kaum sebelum kalian yang melakukannya? Kalian mendatangi lelaki dan kalian meninggalkan wanita? Sungguh kalian adalah kaum yang terlalu berlebih-lebihan.’” (QS. ‘Abasa[80]: 80-81)

Bagaimana bisa terjadi? Jawabnya setan yang merubah itu semua.

Namanya maksiat, pertama kecil. Apalagi perubahan fitrah. Merubah fitrah tidak mudah, tapi setan sabar dalam merubah fitrah manusia. Dari perkara kecil, kemudian disirami dengan hawa nafsu, kemudian dibumbui dengan pendapat-pendapat, akhirnya maksiat tersebut menjadi biasa dan bahkan kalau ada yang mengingkari maksiat tersebut menjadi tercela. Dan itu yang terjadi pada kaum Luth. Mereka melakukan maksiat yang luar biasa yang melanggar fitrah. Sampai begitu hebatnya mereka bermaksiat, mereka melakukan praktik homoseksual di depan umum. Kata Nabi Luth ‘Alaihis Salam:

وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ

Kalian melakukan pesta seks homoseksual di tempat pertemuan kalian.” (QS. Al-‘Ankabut[29]: 29)

Mereka tidak punya malu lagi. Padahal melakukan homoseksual sudah perkara yang menyisipi fitrah, apalagi terang-terangan, saling melihat di antara mereka. Sampai-sampai Luth ‘Alaihis Salam yang tidak mau melakukan itu semua dan keluarganya dianggap orang aneh.

Apa kata mereka?

أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Keluarkanlah (usirlah) Luth dan keluarganya dari negeri kalian. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang sok suci.” (QS. Al-A’raf[7]: 82)

Jadilah sesuatu yang benar terlihat aneh. Ini setan pernah berhasil merubah fitrah kaum Luth.

Oleh karenanya mereka diadzab dengan adzab yang luar biasa. Dimana Allah mengatakan:

جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا

Kami angkat mereka, Kami cungkil negeri mereka, Kami bawa ke atas kemudian Kami balik.” (QS. Hud[11]: 82)

Kenapa diadzab dengan seperti itu? Karena mereka telah membalik fitrah mereka.

Dan di zaman sekarang sama, banyak fitrah dirubah.

Lihatlah bagaimana kondisi orang-orang kafir yang berinovasi dalam kemaksiatan sampai bukan hanya homoseksual, bahkan mereka melakukan hubungan seksual dengan hewan. Dan ini sudah di luar akal, di luar fitrah, tapi mereka melakukan.

Bahkan mereka melakukan hubungan seks dengan mahram mereka, dengan ibu mereka, dengan adik perempuan mereka, dihiasi oleh setan menjadi indah. Dan itu terjadi. Bahkan mereka agar menjadikan hal ini benar-benar tidak ada yang mengingkari, mereka melegalkan. Dan terlalu banyak negara yang melegalkan pernikahan sejenis. Bahkan di tanah air sudah beberapa kali usaha untuk melegalkan perbuatan tersebut. Agar sesuatu yang bertentangan dengan fitrah menjadi biasa. Justru nanti kalau kita mengingkari, kita yang dianggap aneh oleh mereka.

Di antara fitrah yang dirubah oleh orang-orang barat adalah perbedaan antara lelaki dan wanita. Padahal jelas Allah mengatakan: “Tidak sama antara lelaki dan wanita,” laki-laki diciptakan dengan tubuh yang kuat sedangkan wanita penuh dengan kelembutan, yang sekarang mereka ingin samakan.

Mereka ingin laki-laki sama dengan wanita, mau keluar sana, kerja kesana-kemari, mau disamakan. Ini adalah bentuk ketidakadilan. Bagaimana mau disamakan laki-laki dengan wanita? Menyamakan laki-laki dengan wanita adalah bentuk penghinaan terhadap wanita, bukan penghormatan. Sehingga wanita juga harus kerja dan yang lainnya.

Lihatlah Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menghukum Adam dan Hawa kemudian diturunkan di atas muka bumi, apa kata Allah Subhanahu wa Ta’ala?

فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ

Dan Kami berkata kepada Adam: “Ya Adam, sesungguhnya iblis adalah musuh kalian berdua (yaitu musuhmu dan Hawa) jangan sampai iblis mengeluarkan kalian berdua dari surga menuju bumi, maka kau (Adam) akan sengsara.” (QS. Hud[11]: 82)

Allah tidak mengatakan: “Maka kalian berdua sengsara,” tapi Allah mengatakan: “Maka engkau (Wahai Adam) sengsara.” Apa kata para ahli tafsir? Ini dalil bahwasanya Adam (lelaki) ketika diturunkan di bumi bersama istrinya, dia yang mencari nafkah, dia yang bekerja, istrinya dimuliakan di rumah. Sekarang dibalik oleh orang-orang barat yang kita terpukau dengan kemodernan dan kehebatan mereka, ikut-ikutan mau menyamakan laki-laki dengan wanita.

Lihatlah di antara fitrah yang telah berhasil dirubah oleh setan adalah rasa malu. Lihat ketika Adam dan Hawa, tadi sudah saya sebutkan ketika makan dari buah tersebut dan terbuka aurat mereka, maka mereka mulai menutup aurat mereka dengan daun-daun yang ada di surga, mereka malu dilihat sama orang lain.

Dan kita tahu bahwasanya menurut ilmu mereka manusia berasal dari monyet yang dulu telanjang, dari manusia purba yang tidak tahu rasa malu. Sekarang mau dibalik bahwa orang berjilbab dikatakan kemunduran dan orang yang membuka auratnya dikatakan kemajuan. Mulailah wanita membuka aurat mereka, dimana-mana dibuka, tidak ada rasa malu sama sekali.  Terkadang suaminya melihat istrinya terbuka auratnya tapi rasa cemburunya mati, tidak ada sama sekali, fitrah sudah dihilangkan, sudah dirubah oleh setan dan berhasil merubah fitrah orang-orang kafir.

Karenanya kita harus waspada bahwasanya nilai-nilai Islam yang sesuai dengan fitrah, agama yang hanif yang Allah telah turunkan, agama terbaik harus kita jaga.

Di antara fitrah yang dirubah oleh setan adalah fitrah tauhid menuju kesyirikan. Padahal kita semua tahu bahwa yang berhak disembah adalah Tuhan pencipta alam semesta. Asalnya manusia tidak mau menyembah makhluk semisalnya, apalagi menyembah makhluk yang lebih hina daripada dia.

Lihatlah.. Jangankan manusia, sampai burung Hudhud fitrahnya jalan. Ketika dia melapor kepada Nabi Sulaiman dia berkata:

إِنِّي وَجَدتُّ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِن كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ ﴿٢٣﴾ وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّـهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ ﴿٢٤﴾

Ketika Sulaiman berkata: “Wahai Hud, kenapa kau terlambat?” Dia mengatakan: “Aku pergi ke negeri Saba, aku mendapati seorang Ratu yang memiliki singgahsana yang indah dan diberikan segala macam kemewahan. Dan aku dapati dia dan kaumnya sujud kepada matahari.”

Lihat, Hudhud tidak terima. Ini kesyirikan. Bagaimana manusia menyembah matahari? Menyembah sesama makhluk. Tapi apa kata Hudhud?

وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ

Setan yang menghiasi amalan mereka sehingga mereka memandang sujud kepada matahari adalah suatu perkara yang baik.

Sekarang lihat, bagaimana kita dapati sebagian manusia beribadah kepada hewan? Bagaimana manusia, otaknya taruh dimana? Kemudian dia ambil patung, dia pahat, kemudian dia sembah patung tersebut. Otaknya taruh dimana? Fitrahnya sudah berubah. Bagaimana manusia kemudian menyembah sapi, hewan yang lebih hina daripada dia kemudian dia bisa menyembah sapi tersebut?

Dan bagaimana manusia menyembah mayat yang sudah dikubur sementara dia tahu bahwasanya mayat tersebut tidak bisa apa-apa. Makanya dia yang memandikan mayat tersebut. Kalau bisa mandi sendiri kenapa kita memandikan? Makanya dia yang memakaikan kain kafan bagi mayat tersebut, makanya dia yang shalatkan mayat tersebut karena mayat tersebut sudah tidak bisa shalat. Makanya dia yang menghantarkan mayat tersebut ke dalam kuburan karena mayat tersebut tidak bisa jalan sendiri. Lantas kemana akal mereka ketika sudah dikuburkan kemudian dia minta kepada mayat tersebut?

Tetapi tapi setan menghiasi. Tapi setan menghiasi..

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من ذنب وخطيئة فأستغفره إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Jumat Kedua Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah

الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، أللهم صلي عليه وعل أله وأصحابه وإخوانه

Ma’asyiral muslimin,

Kita di tanah air muncul dai-dai yang ingin merubah fitrah dan bangga dengan perubahan fitrah, yaitu dai-dai liberal. Yang sangat menyedihkan bagi kita adalah sebagian mereka adalah dosen-dosen, bukan di Universitas umum, bahkan Universitas-Universitas Islam. Mereka menyerukan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah manusia.

Di antara mereka ada yang mengatakan bahwasanya homoseksual adalah halal. Bahkan ini adalah anugerah dari Tuhan (dari sananya), maka tidak boleh diingkari. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha untuk melegalkan, agar goal undang-undang dibolehkannya homoseksual di tanah air. Bahkan mereka memperjuangkan akan hal ini.

Di antara mereka ada yang mengatakan bahwasanya semua agama sama. Islam yang tauhid yang mengajarkan penyembahan terhadap pencipta alam semesta mau disamakan dengan agama-agama lain yang mengajarkan menyembah kepada manusia, menyembah kepada mayat, menyembah kepada batu, menyembah kepada hewan, menyembah kepada matahari, mau disamakan agama kita dengan agama-agama tersebut?

Inilah dai-dai liberal yang mereka adalah orang-orang zindiq, orang-orang munafik yang kata Allah:

هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ

Mereka itulah musuh yang sesungguhnya, waspadalah.” (QS. Al-Munafiqun[63]: 4)

Mereka bukan hanya merusak aqidah, bahkan sampai merusak moral. Aqidah dirusak, moral dirusak, ada yang mengatakan jilbab tidak wajib. Bagaimana moral orang tidak rusak kalau begitu caranya? Mau dirubah lagi urusan-urusan yang lain?

Oleh karenanya seorang waspada, bahaya mereka senantiasa menanti. Kapan ada kesempatan untuk mereka bisa membumi di tanah air, maka mereka akan usahakan. Apalagi mereka didukung oleh dana-dana dari orang-orang kafir.

ولي أعوذ بالله

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كما,باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

اللهم أغفر للمسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات انَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتْ

اللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِنَا دِينِنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لِنَا دُنْيَاىَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِنَاوَأَصْلِحْ لنَا آخِرَتِنَا الَّتِي فِيهَا مَعَادِنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Video Khutbah Jumat Tentang Kaum Liberal Perusak Fitrah

Sumber Video: Kaum Liberal Perusak Fitrah – Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Mari turut menyebarkan Khutbah Jumat Singkat Tentang Amalan Tergantung Akhirnya di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: