Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat

Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat

Tulisan tentang “Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat” ini adalah catatan yang kami tulis dari ceramah singkat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Hafizhahullahu Ta’ala.

Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat

Kaum muslimin dan muslimat yang mudah-mudahan dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Apa yang menimpa kaum muslimin dari berbagai macam bencana, malapetaka, wabah, penyakit, dan yang lainnya itu semua disebabkan karena perbuatan dosa dan maksiat. Jika kita melihat seperti ini, kita wajib kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wajib bertaubat atas semua dosa. Jadi yang paling penting ketika ada wabah, penyakit, atau petaka yang paling penting kaum muslimin dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan yang lain.

Boleh saja orang menyebutkan tentang berbagai macam pendapat dengan yang mereka ketahui dari ilmu pengetahuan mereka tentang protokol kesehatan atau yang lainnya. Itu bagus, tapi yang paling penting adalah bagaimana manusia ini kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu yang paling penting.

Karena semua yang terjadi dari musibah, petaka, bencana, dan wabah yang tadinya sudah hampir hilang malah timbul lagi. Ini semua karena dosa-dosa, bukan yang lain. Protokol kesehatan tetap dipakai dan itu tidak masalah. Tapi yang paling penting adalah bagaimana orang kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, pasti mereka wajib taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur[24]: 31)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang ikhlas dan jujur, semurni-murninya).” (QS. At-Tahrim[66]: 8)

Karena kalau mereka disuruh taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, berarti mereka kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau mereka disuruh taubat kembali dan memenuhi syaratnya, mengingat dosa-dosa mereka, taubat kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian melakukan amal-amal shalih.

Shalat Amal Terbaik

Apakah amal shalih yang paling baik dari semua amal shalih? Shalat. Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاعْلَمُوْا أَنَّ خَيْـرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلَاةُ

“Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat.” (HR. Ahmad)

Karena itu, jangan meninggalkan shalat. Jangan meninggalkan masjid. Amal yang paling baik adalah shalat. Kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, taubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani ketika menjelaskan tentang tha’un dalam kitabnya Badzlul Ma’un fi Fadhlit Thaun. Di antaranya beliau menyebutkan di tahun ke sekian, terjadi tha’un setiap hari. Bukan satu-dua orang yang mati, bukan 100 orang. Tetapi ribuan orang mati setiap hari. Kemudian manusia taubat kepada Allah, mereka berbondong-bondong datang ke masjid.

Tempat yang paling baik di muka bumi ini, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintainya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ البِلادِ إلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا

“Tempat yang paling dicintai Allâh adalah masjid-masjidnya.” (HR. Muslim)

Jangan Jauhi Masjid

Jangan jauhi masjid. Buka masjid dan laksanakan ibadah dalam masjid. Adzan yang merupakan panggilan Allah Subhanahu wa Ta’ala dikumandangkan untuk shalat berjamaah yang lima waktu. Hidupkan itu. Berdoalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena di dalam sujud itu tempatnya berdoa dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengabulkan doa kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَأمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

“Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim No. 479)

Jadi justru dengan diajak ke masjid, baik itu oleh pemerintah, ulama, para dai, in syaa Allah wabah ini akan hilang. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat wabah ini. Ajak manusia ke masjid, ajak manusia untuk shalat, ajak manusia untuk bertaubat, berhenti dari semua perbuatan dosa mereka, ajak mereka untuk kembali kepada Allah.

Dan para ulama terdahulu melakukan itu. Mereka ke masjid dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Masing-masing berdoa di waktu sujudnya. Kemudian terus menerus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. In syaa Allah akan hilang wabah ini.

Jadi yang paling penting itu bagaimana manusia kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sekarang kita semua berfikirnya kepada keduniaan, “Oh sebabnya ini, sebabnya berkumpul, sebabnya ini dan itu.” Ini adalah pikiran keduaniaan manusia yang mereka ketahui. Tapi ada yang mereka tidak ketahui yang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya sebutkan. Yaitu kembali dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena dosa manusia itu sangat banyak.

Bertaubat dari Kesyirikan

Para dai dan asatidz mengingatkan tentang bahaya syirik, ini adalah yang paling besar yang terjadi. Mengapa terjadi kerusakan, bencana, wabah, dan sebagainya? Karena banyaknya orang yang berbuat syirik. Memalingkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ingatlah hal itu. Kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ

“Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”.” (QS. Ar-Rum[30]: 42)

Allah menurunkan wabah, penyakit, dan petaka karena mereka berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian yang kedua, karena mereka meninggalkan shalat. Dosa yang paling besar adalah meninggalkah shalat. Lebih besar dari dosa-dosa yang lain.

Jangan Berbuat Zalim

Kemudian seperti hadits yang tadi yaitu banyaknya perzinahan, banyaknya orang minum khamr. Begitu juga mengurangi timbangan dan takaran. Berbuat zalim kepada rakyat yang kecil, orang-orang yang lemah. Mereka tidak mengeluarkan zakat, dan yang lainnya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan adzab.

Maka ini adalah hal yang harus diperhatikan. Yang semuanya harus mengingatnya, yaitu agar kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apakah dia orang awam, penguasa, pemerintah, ulama, da’i, seluruh kaum muslimin, dan seluruh manusia agar mereka bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

In syaa Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat wabah ini jika seluruh manusia kembali bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kembali menegakkan ibadah, mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjauhkan syirik, dan menegakkan shalat.

Ingatlah selalu untuk shalat. Tempatnya di masjid. Laki-laki shalatnya di masjid. Karena syiar agama Islam yang besar adalah shalat. Adzan berkumandang menunjukkan negara itu adalah negara Islam. Sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyerang suatu tempat yang di situ berkumandang adzan.

Ini adalah syiar yang besar. Laksanakan itu dan jangan takut. Mengapa takut untuk pergi ke masjid? Rapatkan shafnya dan terus berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. In syaa Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala  akan hilangkan wabah ini.

Masih banyak lagi yang yang perlu dijelaskan, tapi ini cukup In syaa Allah. Bahwa pokoknya, semua wabah, bencana, dan petaka itu disebabkan karena dosa manusia. Kalau dosa maka bertaubatlah. Tinggalkan semua dosa itu dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Video Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat

Sumber video: MIAH Bogor

Demikian catatan “Wabah yang Meningkat Karena Dosa dan Maksiat”. Mari turut menyebarkan catatan kajian ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: