18# Memaafkan Menjadi Sebab Terhinanya Musuh

18# Memaafkan Menjadi Sebab Terhinanya Musuh

7# Balas Dendam Menjadikan Umur Terbuang Sia-Sia
20# Kebaikan Akan Melahirkan Kebaikan Yang Lainnya
2# Hendaklah Seseorang Menyadari Dosa-Dosanya

Berikut pembahasan 20 kaidah bersabar18# Memaafkan Menjadi Sebab Terhinanya Musuh” yang disampaikan Ustadz DR. Abdullah Roy Hafidzahullahu Ta’ala.

Transkrip Kaidah Bersabar: Memaafkan Menjadi Sebab Terhinanya Musuh

Menit ke-1:26:13 Yang ke-18, kata beliau:

أنّ عفوَه وصبرَه من أكبر الجُنْدِ له على خَصْمِه، فإنّ من صَبَر وعفا كان صبرُه وعفوه مُوجِبًا لذُل عدوِّه وخوفِه وخَشيتِه منه ومن الناس، فإنّ الناس لا يسكتون عن خصمِه، وإن سَكتَ هو، فإذا انتقمَ زالَ ذلك كلُّه.

Sesungguhnya pemaafan dan kesabaran dia adalah pasukan yang paling besar bagi dirinya. Karena sesungguhnya orang yang bersabar dan memaafkan, maka kesabaran dia menjadi sebab terhinanya musuhnya. Kalau dia memaafkan, maka ini menjadi sebab terhinanya musuh dia. Dan akan menjadikan musuh tersebut menjadi takut kepada dirinya. Kalau kita memaafkan, dia menjadi takut kepada kita. Bahkan bukan takut hanya kepada kita, demikian pula takut kepada manusia.

Biasanya, orang yang mendzalimi (mungkin dia melempar atau merusak) kemudian kita maafkan, dia akan takut kepada kita dan akan takut kepada manusia. Hal ini karena manusia tidak akan berdiam diri dari orang tersebut meskipun kita diam. Karena tabiat manusia tidak suka kedzaliman. Meskipun mungkin dia tidak beraqidah seperti aqidah kita, tidak bermanhaj seperti manhaj kita. Tapi ketika melihat ada orang lain mendzalimi, maka fitrah dia itu tidak suka dengan kedzaliman, mereka akan benci dengan orang tersebut. Meskipun kita diam, maka manusia tidak akan tinggal diam. Tapi kalau kita bergerak membalas dendam, maka semuanya itu akan hilang. Manusia akan berkata: “Sudah, dia sudah membalas dirinya sendiri.”

ولهذا تَجِدُ كثيرًا من الناس إذا شَتَم غيرَه أو آذاه يُحِبُّ أن يَستوفيَ منه، فإذا قابله استراحَ وألقَى عنه ثِقلاً كان يجده.

Oleh karena itu engkau mendapatkan kebanyakan manusia apabila dia mencela orang lain atau menyakiti orang lain, maka dia senang apabila dibalas. Apabila dia dibalas, maka dia akan beristirahat dan dia akan menghilangkan beban yang sebelumnya ada pada dirinya.

Jadi kebanyakan manusia ketika dia mencela orang lain, menyakiti orang lain, inginnya dibalas. Kalau sudah dibalas oleh orang tersebut, maka dia merasa senang. Makanya kalau kita tidak membalasnya, berarti kita telah menjadikan dia terbebani. Tapi kalau kita membalasnya, menjadikan dia hilang dari bebannya.

Menit ke-1:30:00 19# Maafkan Musuh, Dia Akan Merasa Berada di Bawah Kita

Video Kaidah-Kaidah Bersabar

Lihat di sini yuk: Mukadimah 20 Cara Menjadi Orang Yang Sabar dan Tidak Pemarah

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: