Adab Berdoa Nabi Zakariya Meminta Keturunan

Adab Berdoa Nabi Zakariya Meminta Keturunan

Tulisan tentang “Adab Berdoa Nabi Zakariya Meminta Keturunan” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala.

Adab Berdoa Nabi Zakariya Ketika Meminta Keturunan

Jama’ah shalat subuh yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Tadi di awal rakaat pertama saya bacakan firman Allah tentang bagaimana doanya Nabi Zakaria. Zakariya ‘Alaihis Salam berdoa:

رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

Ya Rabbku, sesungguhnya aku sudah tua, tulangku sudah rapuh, rambutku sudah putih seluruhnya, namun aku tidak pernah kecewa dengan doa kepada Engkau sebelumnya.

وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِن وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا

Sesungguhnya aku khawatir tidak ada yang mengurusi Bani Israil kalau aku meninggal dunia dan istriku mandul.”

فَهَبْ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا

Maka anugerahkanlah kepadaku seroang anak.” (QS. Maryam[19]: 4-5)

Jadi ceritanya Nabi Zakaria berdoa minta anak. Di antara adab berdoa adalah yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an tentang doa Nabi Zakaria.

1. Suara lirih

إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا

Zakaria berdoa dengan suara yang lirih” (QS. Maryam[19]: 3)

Tidak perlu kita berdoa dengan suara yang keras-keras kalau kita sedang bersendirian. Kenapa? Karena Allah Maha Mendengar. Kita yakin Allah Maha Mendengar, dengan suara lirih yang kita dengar dengan suara sendiri tapi diucapkan. Maka itu di antara adab doa, Allah pasti Maha Mendengar.

2. Mengungkapkan kelemahan

Di antara adab doa adalah kita mengungkapkan seluruh kelemahan/kerendahan kita. Makanya Zakaria menyebutkan beberapa kerendahan dia; pertama, tulangku sudah lemah, dia sudah sangat tua ketika itu, rambutnya sudah putih semua, tidak ada sehelai rambut pun yang hitam, kemudian istrinya mandul, kemudian kebutuhan dimana orang-orang Bani Israil tidak ada yang akan mengurus mereka kalau Zakaria sudah meninggal.

Jadi di antara adab berdoa, kalau kita berdoa maka kita benar-benar minta kepada Allah, tunjukkan kekurangan kita, tunjukkan kehinaan kita di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin kita menunjukkan kehinaan kita kepada Allah, semakin mudah dikabulkan.

Oleh karenanya doa paling mudah dikabulkan tatkala sujud. Dimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

“Adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam doa, sehingga mudah dikabulkan untukmu.” (HR. Muslim)

Kenapa ketika kita sujud? Yaitu kita mengakui ketinggian Allah, kita mengatakan: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى dan kita mengakui kehinaan kita. Dimana kita meletakkan bagian tubuh yang paling mulia, yaitu kepala kita di tanah.

Ketika kita merendahkan diri dan mengakui ketinggian Rabbul ‘Alamin, maka saat itu doa mudah dikabulkan. Di sini Zakaria menyebutkan bagaimana kehinaan dirinya.

Tentunya kita jangan menghinakan diri di hadapan orang, tapi kalau di hadapan Allah, wajib kita hinakan diri kita. Maka Zakaria menghinakan dirinya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala sambil bertawasul dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya dia mengatakan:

وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

“Aku tidak pernah kecewa dengan berdoa kepada Engkau Ya Allah.”

Artinya sebelum-sebelumnya Engkau kabulkan doaku Ya Allah, sebagaimana sebelumnya Engkau kabulkan doaku, sekarang juga Kau kabulkan doaku.

Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaan Zakaria yang kelihatannya mustahil namun terjadi. Dia sudah tua, istrinya mandul, ternyata dia bisa punya anak.

Oleh karenanya para jama’ah shalat subuh yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, seorang dalam berdoa dia rendahkan dirinya, dia agungkan Allah, bertawasul dengan sifat-sifat Allah, maka insyaAllah mudah dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Lihat juga: Kultum Singkat Tentang Tata Cara Berdoa yang Sesuai Sunnah

Mp3 Ceramah Singkat Adab Berdoa Nabi Zakariya Meminta Keturunan

Sumber mp3: Team UFA Official

Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Adab Berdoa ketika Nabi Zakariya Meminta Keturunan” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: