Ceramah Singkat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah ini adalah transkrip ceramah agama Islam oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Hafidzahullahu Ta’ala.
Navigasi Catatan:
Transkrip Ceramah Singkat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah
الحمد لله ربّ العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد وآله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له و اشهد انّ محمد عبده ورسوله، امّا بعد
Akhul Islam, orang tua adalah manusia yang paling berjasa dalam hidup kita. Orang tua adalah manusia yang telah banyak mencurahkan perhatiannya kepada kita. Mereka mencurahkan waktunya, tenaganya, pikirannya, bahkan kelelahan demi kelelahan mereka telah lewati demi untuk menghidupi anak-anaknya. Orang tua mempunyai kedudukan yang agung dalam Islam, bahkan haknya adalah setelah disebutkan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman :
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Hendaklah kamu beribadah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan Allah sedikitpun juga, dan kepada orang tuamu hendaklah kamu berbuat Ihsan”
Setelah Allah menyebutkan beribadah kepada Allah dan yang merupakan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah menyebutkan setelahnya yaitu berbakti kepada orang tua, karena Allah yang menciptakan kita dan orang tua lah sebab adanya kita di dunia ini. Maka dari itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala menekankan berbakti kepada orang tua dalam beberapa ayat. Allah ta’ala berfirman :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا
“Dan Kami mewasiatkan kepada manusia, untuk berbakti kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya kelemahan di atas kelemahan, lalu kemudian menyusuinya”
Maka Subhaanallah saudaraku sekalian bagaimana perjuangan orang tua untuk menghidupi anaknya, untuk mendidik anaknya luar biasa sekali. Maka dari itulah saudaraku sekalian kewajiban kita sebagai seorang anak adalah untuk berterima kasih kepada mereka.
Dengan cara apa?
Dengan cara berbakti dengan cara berbuat kebaikan kepada mereka. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menekankan juga dalam beberapa ayat, bahkan itu merupakan syariat semua Nabi dan Rasul-Nya. Ini Dia Nabi Isa Alaihi sholatu Wassalam, didalam surat Maryam ketika Nabi Isa di saat bayinya Ia berbicara.
Apa kata Nabi Isa :
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي
“Dan Allah memerintahkan aku berbakti kepada orang tuaku kepada ibuku”
Demikian pula para Nabi yang lainnya diperintahkan oleh Allah untuk berbakti kepada orang tua mereka. Saudaraku sekalian Ikwatil Islam aa’zzaniyallahu waiyyakum. Ada seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ingin berjihad bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada si pemuda ini.
احي والداك
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup”
Kata pemuda itu, “masih wahai Rasuulullah” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
اذهب
“Pulanglah dan kembalilah kamu kepada orang tuamu”
ففيهما فجاهد
“Maka berjihadlah dengan berbakti kepada orang tuamu”
Ternyata berbakti kepada orang tua adalah jihad seorang anak. Maka ini kesempatan seorang anak untuk mendapatkan pahala jihad yang besar, karena Rasulullah menyebutkan bahwasanya berbakti kepada orang tua termasuk jihad ya akhul Islam. Dan durhaka kepada orang tua dalam Islam dosanya sangat besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan orang yang durhaka kepada orang tua, Allah Subhanahu wa Ta’ala percepat sangsinya di dunia sebelum di akhirat. Na’uudzubillah. Nasalullaaha Ta’aala wal ‘aafiyah.
Akhul Iman aa’zzaniyallahu waiyyaakum. Dengan berbakti kepada orang tua berarti kita sudah mendatangkan rahmat Allah dan cinta Allah kepada kita. Bahkan berbakti kepada orangtua menyebabkan hidup kita diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena kita selalu melihat anak-anak yang baktinya luar biasa kepada orang tuanya Allah berkahi hidupnyah, Allah bukakan pintu-pintu rezeki untuknya, bahkan dengan berbakti kepada orang tua bisa mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini dia Uwais Al Qorni, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutnya sebagai
خيرالتّابعين
“ٍٍٍِSebaik-baik Taabi’iin”
Siapa dia ? Uwais Alqorni. Apa amalan dia yang luar biasa ternyata baktinya Ia kepada ibunya luar biasa sekali sehingga Allah berikan kepada Uwais al Qarni doa yang Mustajab di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sampai-sampai Rasulullah menyuruh Umar bin Khattab apabila bertemu dengan Uwais untuk agar Umar meminta kepada Uwais agar memohonkan ampunan untuk beliau. Maka dengan berbakti kepada orang tua kita bisa mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itulah jangan sia-siakanو jangan sampai kita mendapatkan doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Rasulullah bersabda:
شقي عبد ادرك ابويه
“Celaka seorang hamba yang mendapatkan kedua orang tuanya”
فلم يدخلاه الجنة
“Tapi kemudian tidak memasukkan Ia ke dalam surga”.
Celaka kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ia mendapatkan orang tuanya tapi tidak memasukkan ke surga, kenapa karena ternyata ia tidak mau berbakti kepada orang tua. Saudaraku sekalian, Allah memerintahkan kita untuk tawadhu kepada orang tua kita, untuk sabar menghadapi orang tua kita, untuk mengucapkan kata-kata yang lemah lembut. Sampai-sampai Allah melarang untuk mengatakan :
افّ
“Ciss”
Allah berfirman :
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Jangan kamu katakan uff (ciss) dan jangan kamu bentak dan katakanlah dengan kata-kata yang mulia” Kata-kata yang sopan, kata-kata yang santun, demikian Allah memerintahkan kita untuk bersikap kepada orangtua kita saudaraku. Allah juga berfirman :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
“Dan rendahkanlah sayap-sayap kehinaan karena kasih sayang kamu kepada orang tuamu”.
Jangan kau sombong kepada orang tuamu, sehebat apapun kamu ingat orang tuamu yang telah capek, yang sudah mengeluarkan keringat sampai kamu akhirnya menjadi sukses dan berhasil dalam hidupmu. Ya Akhi saudaraku sekalian, pandanglah orang tua kita dengan pandangan kasih sayang. Pandanglah orang tua kita sebagai tempat yang sangat luas untuk kita mendulang pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka kita berfikir bagaimana kita bisa mendapatkan pahala yang melimpah ruah dari orang tua kita dengan berbakti untuk orang tua kita. Maka inilah saudara-saudaraku sekalian anak yang sholeh adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ
“Apabila manusia meninggal”
انقطع عنه سائر عمله إلا من ثلاث
“Akan terputus seluruh amalnya kecuali dari tiga”
Diantaranya apa?
ولد صالح يدعو له
“Anak sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya”
Ini memberikan kepada kita isyarat bahwa anak sholeh itu adalah orang yang senantiasa mendoakan orang tuanya setelah meninggal dunia dan ketika mereka masih hidup Ia berbakti kepada orang tua. Maka adakah sesuatu yang lebih tinggi bagi seorang hamba di dunia ini dari gelar sholeh dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka anak yang sholeh bayangkan Rasul mensifatinya
ولد صالح
“Anak yang Sholeh”
Kita ingin mendapatkan predikat anak yang sholeh tersebut. Maka jadilah kita hamba-hamba Allah yang berusaha untuk berbakti dan berlomba-lomba berbakti kepada orang tuanya. Berterima kasihlah kepada mereka, dan berusahalah kita mendulang pahala yang besar disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Video Ceramah Singkat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah
Catatan transkrip Ceramah Singkat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah
Transkrip ceramah singkat ini diambil dari video rekaman Rodja TV dengan judul asli Untaian Mutiara Nasihat: Menjadi Anak Sholeh & Solehah – Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.
Komentar