Tulisan tentang “Ceramah Singkat tentang Pelajaran Dari Angin” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc, MA. Hafizhahullahu Ta’ala.
Ceramah Singkat tentang Pelajaran Dari Angin
Alangkah indahnya alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Anda melihat laut yang terbentang luas, Allahu Akbar. Anda melihat angin yang begitu indahnya berhembus sepoi-sepoi. Lihatlah betapa nyiur melambai-lambai dengan hembusan-hembusan angin. Ini adalah merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wajib disyukuri oleh manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan di dalam surah Al Baqarah diantara tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala ;
وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ …
“.. Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 164)
Mustahil ada tuhan-tuhan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mampu menciptakan alam yang begitu indah seperti ini. Adakah manusia yang mencapai gelar profesor – doktor mampu menciptakan angin? Tidak, wallahi. Sebagai seorang manusia hendaklah kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahi, oksigen yang kita hirup, yang tidak pernah Allah Subhanahu wa Ta’ala menuntut kepada kita untuk membayarnya.
Bayangkan seandainya Anda sakit, dibawa ke rumah sakit. Berapa banyak Anda harus keluarkan kocek Anda untuk membayar oksigen buatan? Allahu Akbar, mahal. Kita hidup bertahun-tahun, ada yang 60 tahun, 70 tahun, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah minta kepada kita untuk membayar oksigen yang kita hirup, angin yang kita rasakan, Allahu Akbar.
Subhanallah, namun tatkala sebagian orang lalai dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak memperhambakan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyiapkan semua perangkat dunia ini sebagai sarana untuk menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia melupakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia mengingkari syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan dia menentang para rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Saya teringat kisah kaum ‘Ad. Kaum ‘Ad datang kepada mereka nabi mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala kirimkan kepada mereka berbagai macam nikmat. Mereka lupa, lalai, dan kufur. Akhirnya angin yang begini indah dapat menjadi bencana bagi suatu kaum. Sungguh, angin merupakan tentara daripada tentara-tentara Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Anda tahu bagaimana Perang Ahzab? Dalam Perang Ahzab, 10.000 pasukan orang-orang musyrik dengan sekutu-sekutunya menghadapi 3.000 orang kaum muslimin di kota Madinah yang tidak ada apa-apanya. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan ;
وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ ۚ
“Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan.” (QS. Al-Ahzab[33]: 25)
Apa yang terjadi? Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan kepada orang-orang kafir angin yang begitu dahsyatnya membolak-balikkan tenda-tenda mereka, tungku-tungku mereka, dan bejana-bejana mereka. Subhanallah, akhirnya mereka kembali tanpa membawa kemenangan.
Mengingat kaum ‘Ad, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan ;
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
“Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,” (QS. Al-Haqqah[69]: 6)
Angin puting beliung, wallahi, jangankan rumah, kapal pun diangkat. Bagaimana negeri kaum ‘Ad?
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ
“Yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS. Al-Haqqah[69]: 7)
Allahu Akbar, perhatikan bagaimana angin puting beliung ketika datang melewati suatu negeri, dia akan memporak-porandakan apapun yang dia lewati. Anda melihat rumah-rumah yang hancur, kampung-kampung yang binasa, begitu juga kaum ‘Ad.
Tatkala mereka lupa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, mereka kufur dengan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang begini indah dan mempesona menjadi hukuman bagi mereka kata Allah Subhanahu wa Ta’ala;
فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ
“Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.” (QS. Al-Haqqah[69]: 8)
Maka angin yang begini indahnya, apabila kita syukuri –wallahi- akan menjadi nikmat bagi kita seluruhnya. Akan tetapi seandainya kita kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Sang Pemilik angin, Sang Pencipta angin, Dia mampu meluluh-lantahkan kita dengan angin yang begini nikmat yang kita rasakan seperti ini.
Video Ceramah Singkat tentang Pelajaran Dari Angin
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Ceramah Singkat tentang Pelajaran Dari Angin” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar