Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

Berikut Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah yang disampaikan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Hafizahullahu Ta’ala.

Download file pdf khutbah ini via Telegram klik https://t.me/ngajiID/4

Transkrip Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah merupakan bulan pendidikan yang sangat agung bagi jiwa-jiwa kita. Maka dari itulah saudaraku, Allah mensyariatkan bulan yang mulia ini karena tujuan yang amat besar, agar manusia mau bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar manusia bisa menjadi hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa mengikuti perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Agar manusia ditempa kesabarannya dalam menghadapi berbagai macam kesulitan. Ketika kita lapar, ketika kita dahaga, kita berusaha untuk menahannya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian pula kesabaran di atas ketaatan agar kita selalu berada di atas ketaatan, menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam puasanya, demikian pula amal ibadah yang lainnya dan demikian pula kesabaran untuk meninggalkan kemaksiatan, karena itu kita berusaha untuk meninggalkan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa kita, dengan seperti itulah Yaa Akhwal Islam, kita dengan bulan Ramadhan ini seorang hamba, menjadi hamba-hamba yang betul-betul bertaqwa.

Oleh karena itu Allahu Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa“. (QS. Al-Baqarah[2] :183)

Ketahuilah saudaraku, kita sebagai seorang Mukmin berusaha untuk menjalankan puasa Ramadhan ini dengan sebaik mungkin.

Al-Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- mengatakan:

أفضل الصيام أكثرهم ذكرا لله

“Puasa yang paling utama adalah yaitu yang paling banyak mengingat Allah disaat kita berpuasa”.

Membaca Al-Qur’an

Ketika kita berpuasa sangat dianjurkan untuk kita banyak mengingat Allah, terutama kita membaca Al-Qur’an Nul Karim. Salafush Shalih terdahulu mereka lebih mengutamakan membaca Al-Qur’an dan memperbanyak bacaan Al-Qur’an dibandingkan dengan tadabburnya. Lihatlah, kalau kita melihat para Salafush Shalih terdahulu, Al-Imam Qatadah misalnya, biasanya beliau sebelum Ramadhan dan diluar bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al-Qur’an setiap 7 hari sekali. Kemudian di bulan Ramadhan mengkhatamkan setiap 3 hari sekali, bahkan kemudian di 10 terakhir beliau mengkhatamkan setiap hari sekali.

Demikian pula para ulama terdahulu Al-Imam Asy-Syafi’i -rahimahullah- di bulan Ramadhan mengkhatamkan setiap hari sekali, dalam satu riwayat disebutkan bahwa Imam Syafi’i -rahimahullah-mengkhatamkan dalam satu hari satu malam dua kali.

Demikian para ulama terdahulu mereka memperbanyak baca Al-Qur’an, mereka berusaha untuk sebanyak-banyaknya mengkhatamkan Al-Qur’an, akan tetapi tentunya saudaraku, sebaik-baiknya orang yang mengkhantam itu yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari hadits Abdullah bin Amr bin Ash:

يَا رَسُولَ اللَّهِ فِى كَمْ أَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَالَ « فِى شَهْرٍ ». قَالَ إِنِّى أَقْوَى مِنْ ذَلِكَ وَتَنَاقَصَهُ حَتَّى قَالَ « اقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ ». قَالَ إِنِّى أَقْوَى مِنْ ذَلِكَ. قَالَ « لاَ يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَهُ فِى أَقَلَّ مِنْ ثَلاَثٍ »

“Wahai Rasulullah dalam berapa hari aku boleh mengkhatamkan Al-Qur’an. Beliau menjawab, “Dalam satu bulan.” ‘Abdullah menjawab, “Aku masih lebih kuat dari itu.” Lantas hal itu dikurangi hingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan, “Khatamkanlah dalam waktu seminggu.” ‘Abdullah masih menjawab, “Aku masih lebih kuat dari itu.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantas bersabda, “Tidaklah bisa memahami jika ada yang mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud no. 1390 dan Ahmad 2: 195. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Maka itu adalah batasan yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebutkan, bahwa sebaik-baik orang yang mengkhatam artinya orang yang berusaha untuk mengkhatam Al-Qur’an yang tercepat adalah 3 hari. Adapun kurang dari itu Rasulullah mengatakan tidak ada kebaikan padanya, tentu mengikuti Rasulullah itu lebih baik saudaraku. Dan itulah yang dilakukan oleh Salafush Shalih di bulan Ramadhan, mereka fokus untuk membaca Al-Qur’an.

Imam Malik bin Anas, beliau meninggalkan majelis-majelis haditsnya seluruhnya dan beliau hanya untuk membaca Al-Qur’an saja. Ini dia seorang Sahabat yang mulia berkata tentang bulan Ramadhan, yaitu Khudzaifah Ibnu Yaman, beliau berkata:

إنما هو قراءة القرآن، وإطعام الطعام

“Bulan Ramadhan itu hanyalah untuk pembaca Al-Qur’an dan memberikan makan kepada fakir miskin”

Ummatal Islam,

Maka dari itulah saudaraku, kita berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan waktu-waktu kita di bulan Ramadhan, untuk membaca Al-Qur’an. Sungguh ia agung sekali di bulan Ramadhan ini saudaraku.

Memberikan Makan Fakir Miskin

Kemudian juga saudaraku, yang kedua kita berusaha untuk banyak memberikan makan fakir miskin, Ibnu Abbas berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ

“Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril ‘Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam RamadhAn untuk menyimak bacaan Al-Qur’annya. Sungguh, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (HR. Al-Bukhari no. 1902, 3220, 3554, 4997, Muslim no. 2308, An-Nasa’i)

Al-Hafidz Ibnu Rajab dalam kitab Latha’iful Ma’arif menyebutkan 6 sebab mengapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih bertambah dermawan di bulan Ramadhan, di antaranya beliau berkata : “Bahwasanya bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat mulia, sedangkan amal ibadah apabila bertepatan dengan waktu yang mulia, maka pahalanya semakin besar disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu disebutkan dalam sebuah riwayat bahwasanya shadaqah yang paling utama adalah dibulan Ramadhan.

Ummatal Islam,

Dintaranya juga saudaraku, bahwasannya puasa itu adalah:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

“Puasa itu adalah perisai yang akan menamengi seorang hamba dari api neraka”. (HR. Ahmad, Shahih)

Puasa adalah perisai kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sedangkan sedekah itu:

تُطْفِيءُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

“Memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api,”

Sedekah pemadam, sedangkan puasa itu perisai. Ketika kita memiliki perisai dan pemadam, sungguh sangat kuat sekali kata beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk memadamkan api neraka.

Maka dari itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih banyak bershadaqah di bulan Ramadhan. Untuk menggabungkan antara amal tersebut yaitu amalan sebagai perisai dari api neraka dan amalan untuk memadamkan api neraka.

Ummatal Islam,

Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga yaitu shalat malam di bulan Ramadhan, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang shalat malam dibulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah, ternyata seorang hamba yang berusaha untuk menjaga Qiyyamu Ramadhan (Shalat malam dibulan Ramadhan) akan digugurkan dosa-dosanya yang telah lalu.

Shalat Tarawih

Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya untuk shalat berjama’ah dalam Shalat malam tersebut disebut dengan Shalat Tarawih, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

Siapa yang shalat malam (Shalat Tarawih) dibulan Ramadhan bersama Imam sampai selesai maka akan dituliskan untuknya Shalat semalam suntuk” kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu Imam Ahmad bin Hanbal setiap malam bulan Ramadhan senantiasa berjama’ah di Masjid sampai imam witir. Demikian setiap malam beliau lakukan, saudaraku.

Maka yaa Akhi, 3 amalan ini agung sekali di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Puasa
  2. Bershadaqah
  3. Shalat malam dan membaca Al-Qur’an.

Disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»، فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ».

“Sesungguhnya di dalam syurga ada kamar-kamar yang kelihatan dalamnya dari luar dan luarnya dari dalam”. Lalu seorang berdiri seraya bertanya: untuk siapakah kamar-kamar tersebut wahai Rasulullah? Beliau Shalallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda: “Untuk orang yang berkata baik, yang memberi makan (fakir miskin), yang selalu berpuasa dan shalat malam tatkala manusia sedang tidur”. (HR. Tirmizi)

Tiga perkara ini ada di Bulan Ramadhan, maka mendapatkan kamar-kamar yang istimewa di dalam surga, sangat mudah kita dapatkan dibulan Ramadhan ini, saudaraku.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah Jum’at Kedua: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya keutamaan bulan Ramadhan ini sangat agung sekali di sisi Allah. Maka berusaha semaksimal mungkin untuk kita gunakan dibulan ini, saudaraku. Memperbanyak amalan shalih yang telah kita sebut kan tadi.

Maka dari itulah merugi dan sangat merugi orang-orang yang tidak mempergunakan bulan Ramadhan untuk beramal shalih, orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dibulan Ramadhan, akhirnya mungkin puasanya tidak diterima di sisi Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Berapa banyak orang yang berpuasa tidak ada nilai puasanya kecuali menahan dahaga dan lapar saja (tidak ada nilai pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala)” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)

Banyak orang yang berpuasa tapi ternyata ia sibuk dengan hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Banyak orang yang berpuasa, bahkan ternyata ia pun jatuh kepada ghibah dan dusta. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, dan terus menerus mengamalkannya maka Allah tidak membutuhkan puasanya”. (HR. Bukhari no. 1804)

Ummatal Islam,

Inilah kesempatan yang besar, saudaraku. Kesempatan yang besar untuk mendapatkan ampunan dari Allah. Kesempatan yang besar untuk mendapatkan pemerdekaan dari api neraka. Kita sangat butuh itu, saudaraku. Kita sangat butuh Ramadhan. Kenapa ? Karena Ramadhan ini sarana yang termudah kita untuk mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ تَقَبَّل اَعْمَالُنَا يَارَبَّ العَالَمِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
اللهم أجرني من النار

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

Download Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

Download mp3 kajian: Amalan Utama di Bulan Ramadhan

Catatan Artikel Khutbah Jum’at Singkat: Amalan Dibulan Ramadhan Sesuai Sunnah

Khutbah Jumat disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor pada Jumat, 7 Ramadhan 1438 / 2 Juni 2017.

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: