Penjelasan Amal Yang Diterima

Penjelasan Amal Yang Diterima

Tulisan tentang “Penjelasan Amal Yang Diterima” ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafizhahumullahu Ta’ala.

Sebelumnya: Penjelasan Rezeki Yang Baik

Amal yang diterima

Menit ke-48:30 Dan doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tatkala meminta “Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku amal yang diterima” ini isyarat dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasanya amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak semuanya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak semua amal yang dia usahakan, dia letih dalam melaksanakannya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akan tetapi amal yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu amal yang memenuhi dua persyaratan; yaitu ikhlas karena mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Jika ternyata ada satu amalan yang dikerjakan bukan karena ikhlas mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak diterima. Demikian juga jika sebuah amalan ikhlas tetapi tidak sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam maka tidak juga diterima. Bagaimana lagi jika amalan tersebut tidak terpenuhi dua persyaratan tersebu. Amal yang telah letih dia kerjakan ternyata tidak ikhlas dan juga tidak sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka tentu ini tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menit ke-48:59 Telah datang dari Al-Fudhail bin Iyadh (seorang ulama dari kalangan tabi’in), beliau pernah berkata tatkala menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Allah Subhanahu wa Ta’ala menghidupkan kita di atas muka bumi ini agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui mana di antara kalian yang amalannya paling baik.” (QS. Al-Mulk[67]: 2)

Beliau berkata tentang ayat ini bahwa amalan yang terbaik itu adalah أخلصه وأصوبه (yang paling ikhlas dan paling benar). Maka dikatakan kepada dia: “Wahai Fudhail bin Iyadh, apa sih amalan yang paling ikhlas dan yang paling benar?” Maka beliau berkata:

إنَّ العمل إذا كان خالصًا ولم يكن صوابًا لم يُقبل، وإن كان صوابًا ولم يكن خالصًا فلم يُقبل، حتى يكون خالصًا صوابً

“Sesungguhnya sebuah amalan jika dikerjakan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala namun tidak benar (tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), maka tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian juga suatu amalan jika dikerjakan sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan tetapi tidak ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala juga tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Amalan itu hanya bisa diterima kalau amalan tersebut ikhlas (dikerjakan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan benar (sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).”

Penutup kajian

Menit ke-53:30 Dan di penghujung pertemuan kita hari ini, maka Syaikh memberi wasiat kepada kita semua, kepada para pendengar, bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian agar benar-benar memperhatikan doa yang penuh barokah ini. Yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah, aku minta kepada engkau ilmu yang bermanfaat, dan rezeki yang baik, dan amal yang diterima. oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Jika kita setelah shalat subuh maka kemudian kita berdzikir dengan membaca “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Kemudian dzikir seperti biasa setelah shalat subuh. Kemudian kita bertahlil, bertasbih, bertahmid dan takbir sebanyak 33 kali, dan kita sempurnakan yang 100 kali dengan membaca: “Laa Ilaaha Illallah, wahdahula syarikalah…

Dan setelah itu jangan lupa untuk membaca ayat kursi. Setelah itu membaca Al-Ikhlas 3 kali, Al-Falaq 3 kali, An-Nas 3 kali. Setelah itu maka kita mulai membaca dzikir pagi petang. Dan kita mulai dengan membaca dzikir ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah, aku mohon kepada Engkau agar Engkau memberikan anugerah kepadaku berupa ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima oleh Engkau.”

Demikian, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi petunjukNya kepada kita semua dan memudahkan kita untuk mengamalkan doa ini dan memudahkan kita untuk memperoleh permintaan yang tersebutkan dalam doa ini.

MP3 Kajian

Mari turut menyebarkan tulisan tentang “Penjelasan Amal Yang Diterima” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: