Ringkasan Dalam Memahami Aqidah Agama Islam

Cara Allah Menjaga Agama Islam
Sikap Seorang Muslim Terhadap Kesalahan Saudaranya
Permisalan Jiwa (Bag. 2)

بسم الله الرحمن الرحيم

Transkrip pembacaan kitab
Bahasan Aqidah
Kitab
نبذة في العقيدة الإسلامية
Nubdzah Fil ‘Aqiidatil Islaamiyyah
“Ringkasan Dalam Memahami Aqidah Agama Islam”
Karya Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu.

Tema:
Muqoddimah

Penulis berkata didalam muqoddimah kitabnya :

“بسم الله الرحمن الرحيم”

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah kita memujiNya, kita memohon pertolongan kepadaNya, kita memohon ampun kepadaNya dan kita bertaubat kepadaNya, serta kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejelekan-kejelekan diri kita dan dari keburukan-keburukan amalan kita, barang siapa yang Allah berikan hidayah kepadanya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tak ada yang bisa memberikan hidayah kepadanya. Dan aku berkasi (kata syaikh Ibnu Utsaimin) tiada ilah (tiada tuhan) yang haq (yang benar) melainkan hanya Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi pula bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Shalallahu’alaihi, semoga sholawat kepada beliau, wa ‘ala alihi, kepada keluarga beliau, wa ash-habihi kepada shahabat beliau, wa man tabi’ahum bi ihsani dan kepada orang-orang yang mengikuti beliau dengan kebaikan, sallaman tasliman, dan begitu juga semoga salam benar-benar tercurahkan kepada mereka.

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah :
Amma ba’du,
Sejatinya Tauhid adalah semulia-mulianya ilmu.
Ilmu yang membahas tentang ibadah kita kepada Allah, mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau yang dikenal ilmu Tauhid, adalah semulia-mulianya ilmu.

Paling agungnya kedudukan, (kadarnya (ilmu tauhid) ini paling agung), serta merupakan ilmu yang paling WAJIB untuk dicari dan dituntut oleh setiap kita.

Kenapa ilmu Tauhid sangat betapa agungnnya?
– Karena Tauhid ini merupakan ilmu yang membahas yang berkaitan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
– Dan nama-namaNya, sifat-sifatNya, serta hak-hak Allah yang WAJIB ditunaikan oleh seseorang hamba.
– Karena Ilmu Tauhid ini merupakan kunci jalan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala.
– Dan tauhid ini merupakan pondasi dari semua syari’at-syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala, oleh karena itu para rosul semuanya sepakat untuk mendakwahkan Tauhid ini, mengajak oranglain kepada Tauhid ini untuk mengEsakan Allah.

– Dalilnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ

“Tidaklah kami utus seorang rosul sebelum engkau -wahai muhammad- melaikan kami wahyukan kepadanya (kepada rosul) bahwasanya tiada ilah (tiada tuhan yang benar untuk diibadahi dengan benar) melainkan hanya AKU, maka sembahlah oleh kalian AKU saja.”¹ (Surat Al-Anbiya ayat 25)

– Begitu juga Allah Subhanahu wa Ta’ala bersaksi akan dirinya sendiri akan Tauhid, yaitu bersaksi akan ke ESA-an diriNya.
– Begitu pula para malaikat, memberikan persaksikan akan ke ESA-an Allah Subhanahu wa Ta’ala.
– Begitu juga para ahli ilmu para ulama yang menegakkan keadilan.
– Semua ini bersaksi atas ke ESA-an Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

– Dalilnya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ.

“شَهِدَ ٱللَّهُ,
“Allah Subhanahu wa Ta’ala bersaksi, bahwasanya : لَآ إِلَٰهَ tiada ilah, tiada tuhan yang berhak untuk diibadahi dengan benar, إِلَّا هُوَ : melainkan hanya DIA (kata Allah) وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ begitu juga para malaikat, وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ begitu juga para ahli ilmu para ulama, قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ yang menegakkan keadilan.² لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ. tiada ilah, tiada sesembahan yang benar melainkan hanya DIA (Allah) semata, Rabb yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat Ali-Imran ayat ke 18)

– Maka apabila seperti ini keadaan dari ilmu tauhid maka merupakan kelaziman (keharusan) bagi setiap muslim, agar perhatian dengan ilmu Tauhid.
– Baik mempelajarinya, mengajarkannya, mentaddaburinya, merenunginya, dan meyekini didalam hatinya.
– Agar dia ini bisa membangun agamanya ini diatas pondasi yang selamat.
– Begitu juga diatas pondasi yang tenang, selamat dari kecacatan, dari penyimpangan-penyimpangan, yang mana apabila dia mengamalkan semua ini (Ilmu Tauhid) sampailah dia nanti bahagia dengan buah-buah dari Tauhid, serta hasil-hasil yang indah dibalik Tauhid.

Wallahu waliyyut taufiq.
Allah-lah pemilik taufiq dan Allah-lah yang memberikan taufik.


Catatan kaki atau faidah:
1. Allah menjelaskan bahwasanya semua atau setiap rosul dahulu di wahyukan agar mendakwahkan Tauhid.
2. Semua ini bersaksi atas ke ESA-an Allah.

– Kalau kita ingin kembali kepada Allah kuncinya adalah ilmu Tauhid.

Wallahu a’lam.

________________
Transkrip audio pertama https://t.me/SecuilFaedah/113
Senin 3 Robi’ul Awwal 1442 h/19 Oktober 2020
Dibacakan oleh: Ustadz Abu Lailah Grivaldy hafizhahullah

Semoga bermanfaat

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: