Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China? Begini jawaban Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China? Begini jawaban Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Bagaimana I’tikaf Saat Pandemi Covid-19?
Menghadapi Ramadhan Dengan Kondisi Covid-19
Tidak Ke Masjid Karena Takut Corona?

Pertanyaan tentang Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China ini dijawab oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah.

Pertanyaan:

Banyak teman-teman yang mengatakan sama saya tentang virus corona ini asalnya dari seorang china yang memang disengaja. Bisa dipercaya apa gimana ini, ustadz? Karena banyak fitnah-fitnah seperti ini, bagaimana menghadapinya agar ana bisa menyampaikan kepada saudara ana yang tidak tahu.

Jawaban Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China?

Jawaban:

Menit ke-43:18
Pertama, tidak ada wajibnya keyakinan kita kaum muslimin -dan ini keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah- bahwa tidak mungkin terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah dan kehendakNya. Kata Imam Syafi’i:

مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ

Para ulama mengatakan begitu, “Apa yang Allah kehendaki terjadi, pasti terjadi Dan sesuatu sesuatu yang Allah tidak kehendaki terjadi, tidak mungkin terjadi.”

Tidak mungkin sesuatu itu terjadi kecuali dengan izin dari Allah. Demikian pula penyakit, tidak akan tersebar kecuali izin dari Allah. Berapa banyak penyakit-penyakit yang ternyata tidak tersebar? Bnyak penyakit-penyakit yang hanya menyebar di satu tempat tapi tidak tersebar ke seluruh dunia. Tapi ada masa-masanya ternyata Allah izinkan kemudian ke seluruh dunia.

Siapa yang mengizinkan kalau bukan Allah? Allah yang mengizinkan itu semua. Maka dari itulah, tidak ada makhluk di dunia ini kecuali yang menciptakannya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau misalnya ada jenis virus tertentu dibuat oleh manusia, kalau Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengizinkan jadi, tidak akan jadi. Tapi kalau Allah yang mengizinkan untuk jadi, maka jadi.

Kalau ada manusia yang misalnya berusaha ingin menyebarkan virus dan kalau Allah tidak kehendaki menyebar, tidak akan menyebar. Tapi kalau Allah sudah kehendaki menyebar, akan menyebar dan tidak akan ada yang bisa menghalanginya. Kalau Allah sudah berkehendak, kehendak manusia seluruh dunia tidak bisa mengalami karena Allah.

Lihat, seharusnya mereka mengambil ibrah dari wabah corona ini. Bukan kemudian mencari-cari biang keladi, salah besar seperti ini. Bukan kemudian mencari-cari asal dari sini atau dari sini, buat apa? Kita katakan, semua dengan kehendak Allah. Allah yang menghendaki ini wabah sudah menyebar ke seluruh dunia dan pastilah perbuatan Allah tidak lepas dari hikmah yang agung.

Dan memang corona ini pasukan Allah yang luar biasa. Lemah dia, virus kecil yang tidak terlihat oleh mata. Kalau terkena sanitizer atau sabun, hancur dan mati dia. Bahkan para ahli mengatakan bahwa virus ini termasuk jenis virus yang lemah. Tapi virus yang lemah ini saja membuat repot manusia seluruh dunia. Mana nuklir? Mana teknologi yang dibanggakan oleh manusia? Mana negara-negara adikuasa? Semua ketakutan.

Ini mengingatkan dahulu ketika Namrud sombong dan meyakini bahwa dia tidak ada yang bisa mengalahkannya, ternyata apa? Allah kirimkan nyamuk. Ketika kaum ‘Aad sombong, mereka merasa bahwasanya tidak ada di dunia yang bisa mengalahkan mereka. Allah kirimkan suara yang memekakkan telinga, Allah kirimkan angin yang sangat dingin sekali. Firaun, dikirimkan apa? Belalang, kodok, sehingga akhirnya Firaun meminta kepada Nabi Musa supaya Allah menghilangkannya.

Sekarang kita lihat di dunia banyak manusia-manusia yang sombong kepada Allah. Banyak mereka-mereka yang sombong kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah.. Sombong terhadap syariat Allah, sombong terhadap hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangankan bukan hanya sebatas dia sebagai seorang yang punya kedudukan, bahkan rakyat jelata pun sombong terhadap Allah. Disuruh shalat nggak mau, tertipu dengan dunia. Maka Allah pun kirimkan corona, memaksa para pelacur untuk berhenti dari pelacurannya. Menutup banyak sekali tempat-tempat maksiat dengan paksa oleh corona. Seakan Allah ingin membersihkan bumi ini dari maksiat, karena sudah terlalu banyak maksiat di bumi ini di zaman ini. Perzinahan dimana-mana, perbuatan dosa, kedzaliman dan yang lainnya.

Ambil pelajaran dari sini harusnya. Dengan makhluk yang lemah seperti ini manusia kerepotan seluruh dunia. Bagaimana kalau ternyata yang dikirimkan oleh Allah adalah yang lebih besar dari itu, yang lebih mengerikan dari itu, yang lebih mematikan dari itu. Mudah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecil bagi Allah.

Lihat di Amerika, lihat di seluruh dunia, banyak orang ketakutan. Apalagi WHO belum menemukan obatnya sampai hari ini.

Subhanallah, saudaraku sekalian..

Sungguh hanya orang-orang yang keras hatinya yang tidak mau mengambil pelajaran dari sini. Allah berfirman:

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَـٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٤٣﴾

Tidakkah mereka ketika datang siksa Allah, datang bencana dari Allah, segera mereka tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi sayang, hati mereka keras dan setan pun menghiaskan perbuatan mereka.” (QS. Al-An’am[6]: 43)

Sibuk ia mencari sebabnya corona ini dari sini, dari situ, dari situ, tidak berusaha mengambil dan tidak ingat bahwasanya semua dengan izin dari Allah Rabbul Izzati wal Jalalah. Karena pemilik langit dan bumi ini Allah. Tidak akan terjadi di langit dan di bumi kecuali dengan izin Allah dan kehendak Allah. Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bagi Allah mudah sekali untuk mengangkat corona dalam satu malam, hilang. Kecil bagi Allah. Tapi kenapa Allah belum angkat ini? Sebagai peringatan kepada manusia. Hai manusia, kalian itu jangan sombong kepada penciptamu.

Banyak orang dipaksa untuk berada di rumah. yang tadinya kita berkeliaran sana-sini, menikmati dunia dan lupa kepada Allah. Banyak negara memaksa penduduknya untuk tinggal di rumah mereka. Subhanallah.. Keajaiban Allah terlihat, saudaraku. Disitulah tampak akan kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa, hikmah Allah yang luar biasa. Bahwa dengan makhluk yang kecil ini saja manusia tidak bisa berkutik, tidak bisa apa-apa, bagaimana dengan api neraka?

Kalau ini virus kecil, bagaimana dengan api neraka yang kerasnya sangat keras, siksanya na’udzubillah. Maka kenapa kita ini terkadang lebih takut kepada corona daripada api neraka? Ada wanita meninggalkan zina bukan karena takut kepada Allah, tapi takut corona. Para pelacur sekarang libur berzina bukan karena takut kepada Allah, tapi takut kepada corona. Sehingga tampak lah terlihat -dengan adanya corona ini- siapa yang takutnya kepada Allah dan lebih takut kepada Allah daripada takut kepada makhluk.

Kita berada di rumah bukan karena takut kepada coronanya, tapi mengikuti aturan yang telah diaturkan pemerintah, sementara Allah dan RasulNya memerintahkan kita untuk mengikuti perintah-perintah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menganjurkan kita supaya mengadakan uzlah (mengasingkan diri dari keramaian) demikian pula memutuskan rantai penyakit dan tidak boleh kita memberikan mudharat kepada orang lain. Kita lakukan itu karena kita mentaati Allah dan RasulNya, bukan karena kita takut corona. Dan kalaupun kita takut sama corona dan takut penyakit, itu lumrah, boleh dalam syariat Islam. Tapi kita tetap tawakal kepada Allah. Kita meninggalkan maksiat bukan karena takut corona, tapi karena takut Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demi Allah, saudaraku..

Saya yakin orang beriman itu sangat cinta masjid. Tidak ada yang paling ia cintai di rumah-rumah di dunia ini kecuali Masjid. Tapi ternyata mereka harus tinggalkan masjid karena untuk mentaati Allah dan RasulNya. Na’am, untuk mentaati Allah dan RasulNya.

Adapun masalah corona, kita yakin:

قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّـهُ لَنَا …

Katakanlah: ‘Tidak akan menimpa kita kecuali apa yang Allah tentukan kepada kita..‘” (QS. At-Taubah[9]: 51)

Kalau Allah sudah tentukan kita kena, walaupun kita di rumah saja pasti kena, bagaimanapun caranya bagi Allah mudah. Tapi kita tinggal di rumah karena untuk menjalankan perintah Allah dan RasulNya berusaha untuk mencari usaha. Adapun kemudian setelah kita tinggal di rumah terus tapi kena juga, ya itu sudah takdir Allah. Kewajiban kita ridha dengan ketentuan Allah, sabar menghadapi semuanya, bahkan kita bergembira bila kita mati karena corona. Karena kematian karena corona itu adalah kemuliaan, demi Allah. Kaum muslimin yang wafat oleh corona itu hakikatnya rahmat dari Allah. Allah gugurkan dosa-dosa mereka,.

Demi Allah, orang beriman tidak takut meninggal dunia karena corona. Kenapa? Karena ia tahu itu adalah ampunan dari Allah dan rahmatNya. Orang beriman itu takutnya wafat kalau dalam keadaan maksiat, orang beriman itu takut kalau wafatnya dalam keadaan berbuat syirik, na’udzubillah..

Inilah saudaraku sekalian, wallahu a’lam..

Sumber Tanya Jawab Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China?

Apakah Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh China?

Simak transkripnya: https://www.ngaji.id/apakah-virus-corona-sengaja-dibuat-oleh-china-begini-jawaban-ustadz-abu-yahya-badrusalam/

📚 Tanya Jawab
🔉 Pemateri: Ustadz Abu Yahya Badrusalam
🔗 Link Download: rodja.id/2lw (43:18)
🗃 Ukuran File: 17,12 MB
⌛ Durasi: 59:39
📹 Sumber: radiorodja.com

Mari turut menyebarkan link download kajian Pidato Tentang Olahraga di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: