Transkrip Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

Transkrip Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

Kajian Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1 ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullahu Ta’ala.

Mukaddimah Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

Bahwasannya bahasa arab adalah pelajaran yang sangat penting, sampai sebagian ulama mengatakan hukumnya wajib. Karena berdasarkan kaidah:

ما لايتم الواجب إلا به فهو واجب

“Suatu perkara wajib yang tidak sempurna kecuali yang lain maka yang lain itu juga hukumnya wajib”

Baca juga: Keutamaan belajar bahasa arab

Tatkala memahami agama dengan baik hukumnya adalah wajib, maka tidak mungkin seseorang bisa memahami agama kecuali dengan bahasa arab, maka belajar bahasa arab hukumnya wajib. Ini pendapat sebagian ulama. Tapi intinya apakah dia wajib, apakah dia sunnah, kalau kita ingin paham agama dengan baik, maka harus belajar bahasa arab.

Manfaat Mengerti Bahasa Arab

Sehingga dengan kita mengerti bahasa arab:

  • kita bisa menikmati membaca Al-Qur’an,
  • kita bisa mengerti apa yang dibaca oleh Imam,
  • dan kita bisa berlezat-lezat dalam membaca Al-Qur’an karena kita paham maknanya,
  • kita bisa lebih khusyu’ dalam shalat kita,
  • kita lebih mudah menghafal Al-Qur’an,
  • kita lebih mudah juga menghafal hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
  • dan lebih mudah memahami perkataan para ulama.

Jadi sebenarnya dengan belajar bahasa arab, kita menghemat umur. Karena kalau kita tidak tahu bahasa arab, kita ikut pengajian sehari tiga kali, sulit untuk berkembang. Kenapa? Karena ilmu dasar kita tidak punya, ilmu bahasa arab. Maka saya memberi motivasi kepada para pemirsa sekalian agar semangat untuk belajar bahasa arab.

Dua bulan setiap hari, insyaAllah bisa baca kitab gundul..

Ustadz DR. Firanda Andirja, M.A. Hafidzahullah

Tentu belajar bahasa arab mungkin membosankan karena tidak bicara hukum ini dan anu, tapi sebenarnya kalau belajar nahwu itu nikmat. Karena kita memerlukan kecerdasan untuk bisa memahami ilmu nahwu. Dan kalau seorang semangat dengan kecerdasan yang wajar, maka insyaAllah dengan izin Allah dalam waktu -saya tidak muluk-muluk- tapi saya bilang kalau dia mengikuti 2 bulan setiap hari, insyaAllah dia bisa baca kitab gundul sebagai pemula.

Saya tahu dulu teman-teman saya waktu di UGM, ada diantara mereka yang selama dua minggu mereka mengikuti dauroh, dua minggu mereka mulai bisa membaca kitab gundul. Dimana sehari cukup belajar satu setengah jam. Dalam dua minggu, mungkin IQ mereka standar, mereka bisa baca kitab gundul. Tapi karena pemirsa yang hadir bersama kita di sini tentu bertingkat-tingkat pemahamannya, ada yang IQnya tinggi, ada yang biasa-biasa, mungkin ada yang agak kurang misalnya, ada yang masih muda, waktu masih muda IQnya tinggi sekarang sudah nenek-nenek IQnya turun, jadi saya berusaha untuk tidak cepat-cepat. Jadi yang kebetulan IQnya tinggi, tolong sabar. Karena kita buka kajian online ini untuk semuanya.

Kisah Ustadz Firanda Belajar Bahasa Arab

Saya ingin cerita sedikit, dulu waktu saya masih di Papua. Saya SMA, kemudian sempat saya datang ke salah seorang guru yang saya kagumi waktu itu, ada seorang guru dari Muhammadiyah kemudian saya bertanya kepada beliau hafidzahullah: “Ustadz, ini belajar bahasa arab butuh waktu berapa lama agar kita bisa baca kitab gundul?” Kebetulan saya ngaji sama dia ngaji kitabnya Syaikh Shalih Al-Fauzan, kitab tauhid. Guru Muhammadiyah itu berkata: “Untuk bisa membaca kitab gundul gini butuh waktu tujuh tahun.” Saya waktu itu agak kaget juga, susah banget. Tujuh tahun baru bisa baca kitab gundul. Mungkin dia punya metode yang pertemuan seminggu sekali, sebulan sekali. Namun waktu itu saya tidak perinci, tidak tanya. Namun hal itu memukul saya. Sepertinya saya putus asa.

Kemudian ketika saya diterima di UGM, kemudian saya belajar, tahu-tahu ada daruroh bahasa arab dua minggu belajar kitab gundul. Kebetulan yang ngajar Ustadz Afifi Hafidzahullahu Ta’ala (masih ada di jogja), saya coba ikut. Itu awal saya belajar bahasa arab bersama Ustadz Afifi, dauroh dua minggu bisa baca kitab gundul. Seingat saya, saya tidak selesai waktu itu.

Kemudian sambil kuliah ada waktu liburan saya  pergi ke pondok Gersik, di Sedayu, Al-Furqan. Saya ikut pengajian di situ sekitar sepuluh hari, guru saya waktu itu adalah Ustadz Khubaib dan Ustadz DR. Abdullah Roy. Satu mengajar nahwu, satu mengajar shorof. Dalam sepuluh hari kita selesaikan kitab Mukhtashar yang dicetak di Ma’had Al-Furqan. Nah, mulai saya punya dasar. Kemudian akhirnya saya belajar lagi sama Ustadz Marwan Hafidzahullahu Ta’ala. Saya punya percaya diri untuk memahami bahasa arab.

Jadi intinya, sebenarnya kalau seorang serius dalam waktu dua minggu, dia bisa sebenarnya. Kalau pagi dia belajar, sore belajar, malam murojaah. Tapi karena kita berbeda-beda tingkatan, maka saya tidak muluk-muluk. Saya bilang dua bulan. Mudah-mudahan dalam dua bulan kalau kita serius tiap hari satu jam saja, akan ada perubahan yang kita rasakan, kita sudah mulai ngerti tata bahasa arab, grammernya (nahwu) seperti apa, dengan itu nanti kita mulai tahu bagaimana cara membuka kamus bahasa arab, kemudian kita mulai bisa baca kitab gundul, kita mulai bisa hafal-hafal hadits, mulai semangat baca Al-Qur’an, semua kuncinya adalah dalam bahasa arab.

Oleh karenanya saya harapkan kepada para pemirsa untuk semangat. Biasa, semangat hari pertama, hari kedua, hari ketiga, hari ke tujuh, hari ke delapan mulai berguguran. Gugur dan akhirnya habis. Tapi saya entah berapa lama, tapi saya berusaha untuk menyelesaikan kitab bahasa arab yang sangat sederhana yang sangat pemula.

Kitab Yang Dipakai

Banyak yang bertanya: “Ustadz pakai buku apa?” Sebenarnya buku banyak, buku yang paling bagus menurut saya untuk pemula dua. Yaitu buku:

  • Muyassar karya Ustadz Aceng Zakaria Hafidzahullahu Ta’ala,
  • Mukhtashar karya Ustadz Aunur Rofiq Ghufron Hafidzahullahu Ta’ala.

Ya bagaimana cara mendapatkannya, silahkan. Kalau tidak salah dijual di online, silakan dicari. Al-Muyassar karya Ustadz Aceng Zakaria. Kalau kita punya kita aslinya.

Materi Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

Catatan: menit 08:08-32:26 Ustadz menerangkan sambil menulis. Lalu pada menit 32:26 Ustadz menerangkan kembali dari awal apa yang telah beliau tulis. Jadi, kita mulai mencatatan apa yang dikatakan oleh Ustadz mulai menit ke-32:26

A. Perbedaan Nahwu dan Sharaf

Perbedaan Ilmu nahwu dan sharaf

Bahasa Arab, secara umum ada dua yang mau kita bahas. Nahwu dan sharaf. Nahwu itu tentang perubahan harakat di akhir kalimat. Kok ٌمحمد (muhammadun) bisa jadi ًمحمد (muhammadan) dan bisa jadi ٍمحمد (muhammadin). Jadi harakat terakhir yang diperhatikan. Itu namanya ilmu Nahwu. Tentang mempelajari perubahan harakat-harakat tersebut.

Kemudian yang kedua sharaf. Dua-duanya akan kita bahas, tapi kita akan fokus ke nahwu dulu. Sharaf yaitu ilmu yang mempelajari tentang perubahan dalam satu kata berubah-rubah. Seperti ضَرَبَ yang terdiri dari tiga huruf ض، ر، ب tetapi bisa berbagai macam bentuknya. Bisa:

ضَرَبَ – يَضْرِبُ-ضَارِبٌ – مَضْرُوْبٌ-ضَرْبًا – ضَرْبَةً

Itu namanya ilmu sharaf.

B. Penyusunan Narasi

Tatkala kita mau berbicara, kita menyusun narasi, mau berbicara dengan bahasa Arab, maka kita butuh tiga hal ini yang menyusun pembicaraan tersebut. Ada namanya: الحرف (huruf), ada namanya الكلمه (kata-kata), ada namanya الجملة المفيدة (kalimat).

Dalam bahasa Indonesia, huruf menyusun menjadi kata, kata menjadi kalimat. Kita rubah sekarang menjadi bahasa Arab: الحرف (huruf) menjadi الكلمه (kata-kata), lalu الكلمه (kata-kata) menjadi الجملة المفيدة (kalimat).

1. الحرف (Huruf)

2. الكلمه (kata-kata)

3. الجملة المفيدة (Kalimat)

Catatan Penting

Perlu Perjungan (menit-43:26)

Thayyib, pelan-pelan, insyaAllah kita berusaha semua pada bisa. Ini perlu perjuangan ibu-ibu, bapak-bapak, para pemirsa, ini perlu perjuangan. Kalau kita tidak berjuang sekarang, kita akan bodoh selamanya. Sampai kapan mau bisa baca kitab gundul kalau tidak berjuang? Sampai kapan kita bisa memahami bahasa arab? Kita harus berjuang. Ini saatnya kita lagi di rumah, ada hikmahnya kita belajar.

Jadi, pelajari, pahami baik-baik, semakin kedepan semakin sulit. Kalau pertama kita tidak paham, kedepannya semakin susah.

Harus menghafal (menit-51:31)

Belajar bahasa Arab tidak hanya membutuhkan kecerdasa. Tapi dia butuh juga untuk menghafal. Kalau cuma menghafal tidak cerdas, tidak bisa. Harus cerdas dan juga kuat untuk menghafal.

Bahasa Arab adalah kunci (menit-59:59)

Semua berdoa kepada Allah semoga dimudahkan untuk bisa belajar bahasa arab karena ini kunci untuk memahami agama. Kalau kunci tidak kita miliki, susah kita mempelajari agama.

Hafalkanlah Mufrodat

  1. ustaadzun. (أستاذ) = guru.
  2. qolamun (قلم) = pena.
  3. kitaabun (کتاب) = buku.
  4. madrosatun (مدرسة) = sekolah.
  5. suuqun (سوق) = pasar.
  6. rojulun (رجل) = laki-laki.
  7. imro-atun (إمرأة) = perempuan.
  8. waladun (ولد) = anak laki-laki.
  9. marodhun (مرض) = sakit.
  10. samakun (سمك) = ikan.
  11. masjidun (مسجد) = masjidun.
  12. thoolibun (طالب) = murid laki-laki.
  13. thoolibatun (طالبة) = murid perempuan.
  14. kursiyyun (کرسي) = kursi.
  15. baitun (بيت) = rumah.
  16. bintun (بنت). = anak perempuan.
  17. yaumun (يوم) = hari.
  18. syamsun (شمس) = matahari.
  19. qomarun (قمر) = bulan.
  20. najmun (نجم) = bintang.

Pada menit ke-43:59 ustadz mengulangi untuk yang ketiga kali.

Buku dan PDF Ringkasan Belajar Bahasa Arab Mulai Dari Nol

Alhamdulillah tersedia PDF ringkasannya oleh Team UFA Official: klik ngaji.id/bahasaarabdarinolustadzfiranda

Sumber Transkrip Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1

📚 Kajian Ilmiah
🔉 Pemateri: Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A
📹 Sumber: fb.com/firandaandirja

Mari turut menyebarkan link download “Transkrip Belajar Bahasa Arab (Nahwu) Dari Nol #1” di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: