Tulisan tentang “Bersyukur Kepada Allah, Bersyukur Kepada Orang Tua” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala.
Bersyukur Kepada Allah, Bersyukur Kepada Orang Tua
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan kami mewasiatkan kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orangtuanya…”
Setelah itu Allah memfokuskan penyebutan tentang ibu:
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ
“Ibu yang telah mengandungnya diatas kelemahan yang bertambah-tambah.”
وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
“Kemudian menyusuinya dalam dua tahun.”
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepadaKu dan berterimakasihlah kepada kedua orang tuamu, kepada Aku lah tempat kembali.” (QS. Luqman[31]: 14)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang agungnya hak kedua orang tua. Dimana Allah mewasiatkan kepada manusia secara khusus untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Setelah itu Allah menyebutkan tentang ibu.
Sebagian ulama mengatakan karena seorang anak berbakti kepada ayah biasanya suatu hal yang wajar. Karena mungkin dia takut kepada ayahnya, ayahnya yang memberi tanggungan kehidupannya. Adapun ibu, terkadang dilupakan, seorang terkadang berani kepada ibunya, bentak-bentak ibunya.
Maka Allah sebutkan secara khusus tentang ibu. Bahwasanya ibu memiliki keutamaan. Di antaranya yaitu mengandungnya dalam kondisi lemah yang bertambah-tambah. Seorang wanita kodratnya memang sudah lemah, kemudian ketika dia mengandung dalam kondisi lemah lagi. Kelemahan/kepayahan tersebut bertambah-tambah, dan puncak kelemahan tatkala akan melahirkan.
Bukan cuma itu saja, setelah itu Allah ingatkan bahwasanya ibunya juga menyusuinya selama dua tahun.
Dulu waktu saya belum punya anak, mungkin ayat ini lewat begitu saja, tidak begitu saya perhatikan. Tetapi ketika kita punya istri kemudian melihat anak istri mengandung, bagaimana sulitnya mengurus anak, baru kita sadar bahwasanya dulu ibu kita juga seperti itu. Bagaimana istri kita yang kalau anak kita sakit dia menangis, sampai tidak tidur, bagaimana repotnya, menggendongnya dan segalanya. Maka kita sadar, dulu ketika kecil betapa manjanya kepada ibu kita.
Karenanya Allah mengatakan:
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
“Bersyukurlah kepadaKu dan berterimakasihlah kepada kedua orang tuamu.”
Allah gandengkan antara syukur kepada Allah dengan syukur kepada kedua orang tua. Ini menunjukkan bahwasanya di antara konsekuensi bersyukur kepada Allah adalah bersyukur kepada kedua orang tua. Siapa yang tidak berbakti kepada orang tuanya, berarti tidak bersyukur kepada Allah, berarti tauhidnya dipertanyakan, aqidahnya dipertanyakan.
Dan dalam hadits, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
لا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak bersyukur/berterimakasih kepada Allah orang yang tidak berterimakasih kepada manusia.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan selain keduanya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Kita tahu bahwasanya kedua orang tua kita punya jasa yang sangat besar kepada kita. Kalau kita tidak bisa berterimakasih kepada orang tua, tidak bisa bersyukur kepada orang tua, berarti aqidah kita payah dan bukti bahwasanya kita tidak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Makanya di akhir ayat, kata Allah:
إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“KepadaKu lah tempat kalian kembali.”
Akan ada pertanggungjawaban, akan ada pertanyaan, bagaimana bakti kalian kepada kedua orang tua kalian. Barangsiapa yang orang tuanya masih hidup, maka kesempatan baginya untuk berbakti, meraih surga dengan begitu mudah, sebagaimana dalam hadits disebutkan bahwasanya jika seseorang bertemu dengan kedua orang tuanya dimasa jompo, maka sangat mudah membuat dia masuk surga.
Mp3 Ceramah Singkat
Sumber mp3: Team kelas UFA Official
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Bersyukur Kepada Allah, Bersyukur Kepada Orang Tua” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar