Kesimpulan Tabligh Akbar Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Kesimpulan Tabligh Akbar Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Ceramah Singkat: Mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Khutbah Jumat: Mencintai Rasulullah
Khutbah Jum’at: Belajar Dari Doa

Kesimpulan Tabligh Akbar Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini adalah apa yang bisa kami ketik dari tabligh akbar yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafidzahumullahu Ta’ala.

Lihat sebelumnya:

Kesimpulan Tabligh Akbar Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Dan kesimpulannya -kata beliau- bahwa kita ingin tata cara kita mencintai Rasulullah dan manhaj kita dalam mencintai Rasulullah, yaitu seperti tata cara Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, dan seluruh para sahabat. Ia adalah tata cara yang paling baik, manhaj yang paling lurus, yang jauh dari sikap berlebih-lebihan dan sikap meremehkan. Ia adalah tata cara yang diberkahi, yang diatasnyalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Lihatlah oleh kita bagaimana keadaan sebagian manusia dizaman ini, mereka melakukan perbuatan-perbuatan dan tidak ada asalnya dari syariat dan tidak ada asalnya dari petunjuk Nabi, tidak pula dari petunjuk para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Dan ketika ada orang bertanya: “Kenapa kamu melakukan perbuatan sementara para sahabat tidak melakukannya? Apakah kamu hendak mengklaim bahwa kamu lebih mencintai Rasulullah dari para sahabat? Bahwasanya kamu lebih cinta kepada Rasulullah daripada cintanya para sahabat kepada Rasulullah? Kenapa para sahabat tidak mengamalkan perbuatan itu?”

Jawabannya hanya satu, karena para sahabat adalah orang yang cintanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan cinta yang benar, cinta yang disertai dengan ittiba’ (mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), bukan sebatas cinta tapi mudian ia melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Doa Penutupan Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Beliau menutup pertemuan kita ini dengan doa beliau:

“Ya Allah, aku memohon kepada Engkau untuk bisa mencintaiMu, mencintai orang-orang yang mencintaiMu, dan mencintai amalan yang bisa mendekatkan diriku kepada cintaMu.”

“Ya Allah, perbaikilah untuk kami agama kami yang merupakan perlindungan urusan kami. Dan perbaikilah dunia kami yang merupakan kebaikan akhirat kami. Dan jadikanlah kehidupan kami sebagai tambahan untuk kebaikan dan jadikan kematian itu sebagai peristirahatan dari berbagai macam keburukan.”

“Ya Allah, berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan. Dan jangan Engkau jadikan dalam hati kami rasa dengki kepada mereka.”

“Ya Allah, berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat pun kebaikan. Ya Allah, perbaikilah urusan kami dan jangan Engkau serahkan kepada kami sekejap mata pun juga.”

“Ya Allah, berikan kepada kami tambahan iman  dan jadikan kami sebagai orang-orang yang memberikan hidayah kepada manusia.” Dan akhir seruan kami adalah mengucapkan:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Video Kajian Sikap berlebih-lebihan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Sumber video: Rodja TV – Cinta Rasulullah (Syaikh Abdurrozaq bin Muhsin Al Abbad Al Badr)

Mari turut menyebarkan kajian Sikap berlebih-lebihan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum..

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: