Berikut pembahasan Materi Kultum Singkat Padat Jelas: Tanda Disayang Allah yang disampaikan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Hafidzahullahu Ta’ala.
Navigasi Catatan:
Transkrip Materi Kultum Singkat Padat Jelas: Tanda Disayang Allah
Sesungguhnya senantiasa seorang hamba berusaha untuk memuji Allah yang telah banyak memberikan kepadanya kenikmatan. Kenikmatan itu adalah nikmat Islam dan nikmat Iman. Seorang hamba selalu mengharapkan agar ia termasuk orang-orang yang diberikan kebaikan oleh Allah. Kebaikan itu adalah berupa hidayah, kebaikan itu berupa rahmat dan kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasannya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan akan adanya hamba-hamba yang diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Siapakah dia orang-orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Baca juga: Transkrip kajian Hadits Tentang Tanda Seseorang Diinginkan Kebaikan Oleh Allah
Dijadikan Beramal
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dan Imam Hakim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ” , قِيلَ : وَمَا اسْتَعْمَلَهُ ؟ قَالَ : ” يُفْتَحُ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ بَيْنَ يَدَيْ مَوْتِهِ حَتَّى يَرْضَى عَنْهُ مَنْ حَوْلَهُ
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal, wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dijadikan dia beramal shalih di akhir hayatnya sehingga menjadi ridha kepadanya orang-orang yang ada di sekitarnya.””
Subhanallah,
Ini tanda orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu ketika ia sebelum mati, ia dijadikan beramal shalih, ia bertaubat. Mungkin Anda lihat ada orang yang selama hidupnya ia berbuat maksiat kepada Allah. Mungkin Anda lihat seseorang selama hidupnya durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetapi kemudian Subhanallah tiba-tiba ia bertaubat kepada Allah, tiba-tiba ia beramal shalih.
Subhanallah, saudaraku..
Ini menunjukkan bahwasanya ia diinginkan oleh Allah kebaikan. Sesuatu yang tentunya merupakan keinginan setiap kita, saudaraku.
Disegerakan Hukuman di Dunia
Disebutkan pula dalam hadits yang lain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بعبْدِهِ خَيْرًا عجَّلَ لَهُ الْعُقُوبةَ في الدُّنْيَا، وإِذَا أَرَادَ اللَّه بِعبدِهِ الشَّرَّ أمسَكَ عنْهُ بذَنْبِهِ حتَّى يُوافِيَ بهِ يَومَ الْقِيامةِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambaNya, disegerakanlah hukuman baginya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan pada hambaNya, Allah akan biarkan dengan dosa-dosanya sampai Allah membalasnya secara sempurna kelak pada hari kiamat.” (HR. at-Tirmidzi)
Saudaraku,
Perhatikanlah hadits ini. Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah berikan sanksi ia di dunia. Apabila Anda mendapati diri Anda diberikan oleh Allah rasa sakit, diberikan oleh Allah musibah yang menimpa diri kita, maka ketahuilah saudaraku, itu tanda kebaikan yang Allah berikan kepada kita.
Apabila Anda ternyata diberikan oleh Allah musibah, entah itu sakit, entah kehilangan sesuatu, entah sesuatu yang menyebabkan Anda bersedih padanya, pujilah Allah. Pujilah Allah, saudaraku. Karena itu tanda Allah menginginkan kebaikan kepada diri Anda.
Oleh karena itu, saudaraku..
Seorang hamba ketika ia diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berbagai macam musibah, dia akan berusaha sekuat tenaga menyadari bahwasanya ini hakikatnya kebaikan pada diri. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا ماتَ ولدُ العَبْدِ ، قالَ اللهُ لمَلَائِكَتِهِ : قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ: قَبَضْتُم ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُولُونَ : نَعَمْ . فَيَقُولُ : مَاْذَا قالَ عَبْدِيْ؟ فَيَقُولُونَ : حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ . فَيَقُولُ اللّهُ : ابْنُوا لِعَبْدِيْ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بيتَ الحَمْدِ
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hambaKu?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hambaKu?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hambaKu satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)‘.” (HR. Tirmidzi 1037, Ibu Hibban 2948 dihasankan al-Albani)
Kenapa disebut rumah pujian? Karena ia diberikan ujian yang berat, anak yang sangat ia sayangi ternyata diambil oleh Allah, tapi ia memuji Allah karena ia tahu hakikatnya ini kebaikan untuk dirinya. Oleh karena itu dalam hadits lain Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ
“Barangsiapa di kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya.” (HR. Bukhari)
Wallahi, saudaraku..
Kehidupan Mukmin tidak akan lepas dari ujian dan cobaan. Allah Ta’ala berfirman:
الم ﴿١﴾ أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾
“Alif laam miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut[29]: 2)
Siapa saja yang mengucapkan, “saya beriman” pasti akan diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itu sebagai tanda kebaikan yang Allah inginkan kepada seorang hamba, saudaraku.
Oleh karena itu, saudaraku.. Ini merupakan hiburan bagi seorang Mukmin ketika ia diberikan musibah dan cobaan. Itu adalah hakikatnya Allah menginginkan kebaikan kepada dia.
Dijadikan Faqih Dalam Agama
Kemudian diantara tanda seorang hamba yang diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan kepadanya, Allah akan faqihkan ia didalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bayangkan, Subhanallah..
Sebuah tanda seorang hamba yang diinginkan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu dijadikan ia faqih dalam agama. Ini menunjukkan kata Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin Rahimahullah bahwa orang yang tidak diinginkan kebaikan oleh Allah, ia tidak menginginkan untuk menjadi faqih didalam agamanya.
Makanya saudaraku, Subhanallah..
Betapa bahagiaanya seorang hamba ketika seorang hamba diberikan oleh Allah keinginan untuk menuntut ilmu Allah, ketika seorang hamba untuk berusaha terus-menerus menambah keilmuannya. Itu merupakan tanda kebaikan, dimana si hamba ini jadikan faqih oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Diberikan Kesabaran
Kemudian diantara tanda orang yang diberikan kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu diberikan kepada dia kesabaran. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
“Tidaklah seseorang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Seorang hamba ketika diberikan oleh Allah kesabaran, ia telah diberikan sesuatu yang sangat baik, sesuatu yang sangat luas. Wallahi, kesabaran sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam keimanan. Ali bin Abi Thalib berkata bahwa sesungguhnya sabar didalam iman seperti kepala untuk badan. Sebagaimana badan tidak akan hidup tanpa kepala. Berarti iman pun tidak akan hidup tanpa kesabaran. Anda untuk beriman kepada Allah, butuh kepada kesabaran.
Kita semuanya, ketika menjalankan perintah Allah butuh kesabaran. Ketika meninggalkan larangan-larangan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, butuh kesabaran. Karena untuk meninggalkan larangan, kita harus melawan syahwat, melawan melawan hawa nafsu. Ketika kita ditimpa musibah kita butuh kepada kesabaran.
Oleh karena itu orang yang diberikan kesabaran berarti ia telah diberikan kebaikan yang sangat banyak dan luas. Dan pahala orang yang bersabar itu tidak terbatas. Allah berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾
“Sesungguhnya orang sabar itu diberikan pahala dengan tanpa batas.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)
MasyaAllah, saudaraku..
Inilah tanda-tanda seorang hamba yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kebaikan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang diberikan kebaikan, saudaraku. Karena betapa bahagianya seorang hamba yang diberikan kebaikan. Ketika ia bisa bersabar dalam hidupnya, ketika ia difaqihkan dalam agamanya, diberikan kekuatan untuk beramal shalih lalu ia pun wafat diatasnya.
Siapa diantara kita yang tidak menginginkan perkara seperti itu? Sungguh ini cita-cita yang agung. Barangkali ini yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat.
Video Materi Kultum Singkat Padat Jelas: Tanda Disayang Allah
Catatan Materi Kultum Singkat Padat Jelas: Tanda Disayang Allah
Materi ceramah singkat ini diambil dari video rekaman Yufid TV dengan judul asli Ceramah Singkat: Tanda Disayang Allah – Ustadz Badrusalam, Lc. Download mp3 kajiannya dari web resmi Radio Rodja 756 AM Seorang Hamba yang Diinginkan Kebaikan oleh Allah (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.) umn-11
Komentar