Motivasi Islami: Gambaran Bidadari Surga

Motivasi Islami: Gambaran Bidadari Surga

Ceramah Singkat: Yang Dikenal oleh Hati
Materi Ceramah Singkat: Ceramah Tentang Menuntut Ilmu
Ceramah Singkat: Qurban Minimalis

Gambaran Bidadari Surga adalah ditranskrip dari ceramah singkat yang disampaikan oleh Ustadz Firanda Andirja, MA. Hafizhahullahu Ta’ala.

Motivasi Islami: Gambaran Bidadari Surga

Di antara kenikmatan yang Allah sediakan bagi hamba-hamba yang beriman kelak di جَنَّةُ الْخُلْدِ (Surga yang abadi) adalah kenikmatan Bidadari. Makhluk yang Allah ciptakan penuh dengan pesona dan keindahan yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an. Bahwasannya penghuni Surga akan tersibukkan dengan makhluk yang cantik ini.

Kita tahu bahwasannya penghuni dunia sibuk dengan kesibukan dunia. Mereka bekerja keras, berpeluh keringat, membanting tulang, dalam rangka untuk meraih secercah kenikmatan dunia. Akan tetapi banyak di antara mereka yang tidak berhasil meraih kenikmatan dunia tersebut setelah sekian lama mereka berusaha, bekerja keras, sibuk. Dan sebagian yang lain bisa berhasil meraih kenikmatan dunia setelah kesibukan mereka yang begitu lama. Akan tetapi kenikmatan tersebut tidaklah sempurna, kenikmatan yang terkontaminasi dengan kesedihan, dengan kekhawatiran, dengan kesudahan, karena nikmat dunia manapun akan fana (akan sirna).

Sebagaimana penghuni dunia sibuk, penghuni Surga juga ternyata sibuk. Kesibukan yang sangat dahsyat yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an dalam surat Yasin kata Allah Subhanahu wa Ta’ala

إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ

“Sesungguhnya para penghuni Surga pada hari itu tatkala mereka di Surga mereka sibuk…” (QS. Yasin[36] : 55-56)

Apa kesibukan mereka? Mereka bersama istri-istri mereka dengan Bidadari-Bidadari yang Allah siapkan bagi mereka, di bawah naungan, di atas dipan-dipan mereka bertelekan.

Para ulama ahlu tafsir (baik dari kalangan para sahabat maupun kalangan tabi’in) menyatakan bahwasannya kesibukan penghuni Surga tatkala itu adalah

اِفْتِضَاضُ الأَبْكَارِ

”Memecahkan keperawanan Bidadari” (QS. Yasin[36] : 56)

Na’am (benar), itulah kesibukan mereka, memecahkan keperawanan Bidadari. Bagaimana mereka tidak sibuk dengan kesibukani ini, sementara makhluk yang Allah ciptakan ini (Bidadari) adalah makhluk yang sangat jelita yang sangat luar biasa, yang tidak bisa kita bayangkan dan tidak mampu kita untuk membayangkan bagaimana kemampuan, bagaimana kecantikan, bagaimana keelokan, bagaimana jelitanya Bidadari tersebut.

Ikhwatal iman..

Pada kesempatan yang singkat ini kita akan mencoba untuk menyebutkan beberapa sifat-sifat Bidadari yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an demikian juga yang disebutkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits-haditsnya dan juga disebutkan oleh sebagian salaf dalam tafsir mereka.

Senatiasa perawan

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dengan tiba-tiba.”

Jadi tanpa didahului oleh tingkatan-tingkatan sebagaimana manusia biasa. Tidak didahului oleh kecil kemudian merangkak, kemudian besar, akan tapi Bidadari diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala langsung dewasa.

Kemudian kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا

“Kami jadikan mereka gadis-gadis yang perawan.” (QS Al-Waaqi’ah[56]: 36)

Yang ini merupakan sifat lazimah (sifat yang senantiasa menyertai Bidadari). Keperawanan merupakan sifat yang senantiasa terdapat pada Bidadari.

Oleh karenanya bagaimana para penghuni Surga tidak sibuk untuk memecahkan keperawanan Bidadari sementara demikianlah sifat-sifat Bidadari.

Kecantikan bidadari

Terlebih lagi bagaimana kecantikan para Bidadari tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan dalam Al-Qur’an, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ

“Para Bidadari adalah wanita-wanita yang senantiasa menundukkan pandangan.” (Qs. Ar-Rahman[55]: 56)

Ada dua tafsiran para ulama tentang “menundukkan pandangan” ini. Ada yang mengatakan bahwasannya para Bidadari mereka menundukkan pandangan mereka dan mereka tidak melihat kecuali suami-suami mereka dari penghuni Surga. Artinya para Bidadari cintanya sejati hanya untuk suami-suami mereka, mereka tidak pernah memandang lelaki yang lain, bahkan mereka tidak tahu adanya lelaki yang lain, mereka hanya pernah melihat wajah suami mereka dari penghuni Surga. Sehingga yang paling tampan, yang paling indah, yang paling elok dimata para Bidadari adalah suami mereka dan Allah ciptakan bidadari-bidadari tersebut untuk suami-suami mereka.

Berbeda dengan kita dapati sebagian wanita di dunia yang membanding-bandingkan suami mereka dengan lelaki lain yang ini sangat menyakitkan hati seorang suami. Adapun Bidadari Surga fokus mereka konsentrasi mereka adalah untuk mencintai suami mereka.

Dalam tafsiran yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala tatkala mengatakan

قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ

“Para Bidadari menundukkan pandangan-pandangan.” (Qs. Ar-Rahman[55]: 56)

Artinya para Bidadari tersebut karena saking cantik dan jelitanya maka dia menundukkan pandangan para suami mereka. Sehingga para suami mereka tidak butuh untuk melihat wanita-wanita lain selain istri-istrinya, selain para bidadari-bidadari yang Allah sediakan untuknya. Kenapa? Karena kepuasan yang dia dapatkan, kecantikan dan keelokan yang dia impikan dan dia khayalkan telah terdapat dalam istrinya dari kalangan Bidadari atau dari para wanita Surga. Bagaimana tidak? Allah Subhanahu wa Ta’ala menyempurnakan keelokan / kecantikan para Bidadari.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang bagaimana putihnya Bidadari, sebagaimana telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an

كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُونٌ

“Bahwasannya Para Bidadari seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan.” (Qs.As-Saffat[37]: 49)

Yaitu yang putih, sebagaimana mutiara yang tersimpan dalam cangkangnya yang tidak pernah terkontaminasi dengan panasnya matahari, dengan kotoran dari luar. Putihnya Bidadari putih yang sempurna, tidak ada yang membuka cangkang mutiara tersebut kecuali Anda wahai penghuni Surga, Anda lah yang akan membuka cangkang tersebut dan Anda yang akan menyentuh putihnya Bidadari tersebut. Bidadari yang Allah siapkan bagi penghuni Surga tidak pernah disentuh oleh lelaki lain.

لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ

“Tidak pernah disentuh oleh lelaki maupun dari kalangan jin (yang menyentuhnya hanyalah penghuni Surga).” (Qs. Ar-Rahman[55]: 56)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang eloknya Bidadari, dalam satu hadits kata Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam

يُرَى مُخُ سَاقِهَا مِنْ وَرَاءِ لَحْمِهَا مِنَ الْحُسْنِ

“Bahwasanya putihnya betisnya Bidadari, bahkan sumsum dalam dalam betisnya Bidadari terlihat dari luar, dibalik daging tersebut terlihat sumsumnya Bidadari.’ (HR Al-Bukhari no 3074 dan Muslim no 7330)

Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

مِنَ الْحُسْنِ

Karena saking indahnya, karena saking beningnya.

Mungkin tatkala kita mendengar hadits ini kita menyangka bahwa betapa sangarnya kalau ada sumsum seseorang terlihat dari luar. Akan tetapi tidak, kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menghilangkan persangkaan tersebut, kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مِنَ الْحُسْنِ

“Karena saking indahnya.”

Bahkan dalam satu hadits kata Nabi Salallahu ‘Alaihi wa Sallam:

كَبِدُهَا مِرْآتُهُ

“Bahwasanya hati Bidadari merupakan cermin bagi wajah suaminya.” (Hadits ini di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih at-Targhiib wa at-Tarhiib 3/227 no 3591)

Bagaimana bisa kita bayangkan beningnya dan indahnya Bidadari tersebut.

كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ

“Seakan-akan Bidadari tersebut, seakan-akan permata (Yaqut) dan seakan-akan mutiara.”

Kata para ulama beningnya seperti permata (Bidadari tersebut) dan putihnya seperti mutiara. Oleh karenanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyebutkan dalam satu hadits:

إِنَّ الْمَرْأَةَ مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُرَى بَيَاضُ سَاقِهَا مِنْ وَرَاءِ سَبْعِيْنَ حُلَّةً

“Sungguh putihnya Bidadari, betisnya Bidadari terlihat di balik 70 gaun.” (HR At-Thirmidzi no 2533)

Artinya Bidadari dia akan ditemui oleh penghuni Surga kelak akan memakai 70 gaun yang indah yang menutupi betisnya. Akan tetapi karena saking putihnya betis tersebut meskipun telah ditutupi dengan 70 gaun masih terlihat dari jauh dari luar.

Oleh karenanya bagaimana tidak semangat seorang penghuni Surga tatkala membuka membuka gaun-gaun tersebut sementara putih betis Bidadari sudah dia lihat di balik gaun tersebut.

Berhubungan dengan bidadari

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kenapa penghuni Surga sibuk berhubungan dengan Bidadari. Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

يُعْطَى الْمُؤْمِنُ قُوَّةَ كَذَا وَكَذَا مِنَ الْجِمَاعِ

“Seorang mukmin tatkala masuk Surga akan diberikan kekuatan (power) untuk berhubungan dengan Bidadari.” (HR At-Thirmidzi no 2536 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Para sahabat mengatakan

أَيُطِيْقُ ذَلِكَ يَارَسُوْلَ اللهِ؟

“Apakah dia mampu untuk berhubungan dengan Bidadari tersebut?” (HR At-Thirmidzi no 2536)

Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

يُعْطَى قُوَّةَ مِائَةٍ

“Diberikan kekuatan 100 lelaki.” (HR At-Thirmidzi no 2536 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

Lelaki yang terkuat di atas muka bumi ini dalam berhubungan dijadikan 100 kali lipat kekuatannya dan diberikan kepada seorang penghuni Surga. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata

إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُعَانِقُ الْحَوْرَاءَ سَبْعِيْنَ سَنَةً ، لاَ يَمَلُّهَا وَلاَ تَمَلُّهُ

“Bahwasannya seorang penghuni Surga akan memeluk seorang wanita Bidadari di Surga 70 tahun dia akan memeluk wanita Bidadari di Surga kelak, Sang lelaki ini tidak akan bosan memeluk wanita tersebut selama 70 tahun dan sang Bidadari tidak akan bosan memeluk lelaki tersebut selama 70 tahun.” (Tafsiir Al-Qurthubi 15/45)

Bagaimana bosan? Sementara wanita tersebut wanita yang sempurna, yang cantik dan jelita. Kalau kita memeluk wanita dunia mungkin satu jam dua jam kita sudah bosan, bau keringatlah, bau ketiaknya lah karena wanita penuh kekurangan. Adapun di surga kelak, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ

Wanita-wanita, istri-istri yang disucikan, tidak ada kotorannya, tidak ada haidnya, tidak ada darahnya, tidak ada ingusnya, tidak ada tahi matanya, tidak ada tahi telinganya, bersih. Sehingga seorang lelaki memeluk 70 tahun tanpa bosan.

Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan dalam satu hadits:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَصِلُ إِلَى مِائَةِ عَذْرَاءَ

“Di Surga seorang lelaki bisa sampai berhubungan dengan seratus bidadari.” (HR. Abu Nu’aim dalam Shifat Al-Jannah)

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyiapkan sebuah kemah yang terbuat dari Lu’Lu’ah (mutiara). Kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِى الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ

“Sesungguhnya bagi seorang mukmin di Surga, Allah sediakan kemah yang terbuat dari sebutir mutiara (tapi mutiara raksasa) yang berongga di dalamnya, panjang kemah tersebut 60 mil, dalam kemah tersebut terdapat bidadari-bidadari yang banyak, seorang mukmin tersebut akan mengitari bidadari tersebut dia datangi satu persatu.” (HR Al-Bukhari no 3243 dan Muslim no 7337)

Antum bisa bayangkan bagaimana gembiranya seorang lelaki penghuni Surga tatkala dia masuk dalam kemah tersebut sementara ada puluhan bidadari menantinya, kemudian ia memanggil “ya abu fulan sama saya wahai abu fulan” para bidadari tersebut berebut-rebut berusaha untuk bisa berkhidmat, untuk bisa melayani sang lelaki tersebut, sungguh indah para ikhwatal iman.

Kalau kita bicara tentang kecantikan bidadari tidak mampu otak kita untuk menghayalkan kecantikan bidadari tersebut. Saya ajak ikhwatul iman untuk merenungkan suatu hadits kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

وَلَوْ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ اطَّلَعَتْ إِلَى الْأَرْضِ لَأَضَاءَتْ مَا بَيْنَهُمَا وَلَمَلأَتْ مَا بَيْنَهُمَا رِيْحًا وَلَنَصِيْفُهَا – يَعْنِي الْخِمَارَ – خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Kalau seandainya seorang wanita surga muncul ke dunia maka dia akan menyinari antara bumi dan langit, dan akan memenuhi bau yang semerbak antara bumi dan langit, dan sungguh kerudungnya lebih baik daripada dunia dan seisinya” (HR Al-Bukhari no 6199)

Bagaimana bisa indahnya wajah bidadari tersebut? Bagaimana indahnya cahaya yang keluar dari bidadari tersebut?

Ini baru kerudungnya (wahai Ikhwan) bagaimana dengan yang lainnya? bagaimana dengan lesung pipitnya? Bagaimana dengan pipinya? Bagaimana dengan matanya? bagaimana hidungnya? Bagaimana dengan yang lainnya?

Oleh karenanya kita tidak mampu untuk menghayalkan bagaimana cantiknya Bidadari, otak kita terbatas, daya imajinasi kita terbatas, kita hanya bisa menghayalkan apa yang tercantik yang pernah kita lihat. Ingat firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hadits qudsi

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

“Aku siapkan bagi hamba-hambaKu di Surga kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata mereka, tidak pernah terdengar oleh telinga mereka, dan tidak pernah terbetik dalam hati-hati mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa pun Anda menghayalkan kecantikan Bidadari, betapa pun Anda menghayalkan betisnya Bidadari, wajahnya Bidadari, pasti khayalan Anda akan salah. Ini sekedar cuplikan bagaimana tentang sedikit sifat-sifat para Bidadari, oleh karenanya wajar jika Allah Subhanahu wa Ta’ala:

هُمْ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ

“Bahwasannya para penghuni Surga bersama para Bidadari sibuk tatkala di Surga karena keelokan dan kecantikan para Bidadari tersebut.” (QS. Yasin[36] : 55)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk dari penghuni Surga. Sebagaimana Allah menyatakan Allah akan menikahkan para penghuni Surga dengan para Bidadari.

Kita berharap dengan apa yang kita sampaikan tentang indahnya dan moleknya Bidadari membantu kita untuk agar tidak terpedaya dengan fitnah wanita, dengan hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan sampai kita menjadi orang yang tolol dan orang yang bodoh hanya dengan kenikmatan sesaat, terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan oleh Allah, mengumbar pandangan, berzina, lantas kemudian kita terluput dari kenikmatan yang abadi, kenikmatan bidadari di akhirat kelak.

Video Motivasi Islami Gambaran Bidadari Surga

Sumber Video : Channel Youtube Yufid TV

Mari turut menyebarkan transkrip “Motivasi Islami: Gambaran Bidadari Surga” di media sosial yang Anda miliki, baik itu Facebook, Twitter, atau media sosial yang lainnya. Semoga siapapun yang ikut serta menyebarkan ini juga mendapatkan bagian dari pahalanya dan menjadi wasilah hidayah bagi orang lain. Barakallahu fiikum.

Tautan: https://firanda.com/378-sifat-sifat-bidadari.html

Komentar

WORDPRESS: 0
DISQUS: