Tulisan tentang “Tingkatan Manusia di Dunia dan Akhirat” ini adalah catatan faedah dari ceramah singkat yang dibawakan oleh Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala.
Navigasi Catatan:
Tingkatan Manusia di Dunia dan Akhirat
Para jamaah shalat subuh yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, tadi kita dengarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا ﴿٢٠﴾ انظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا ﴿٢١﴾
“Lihatlah setiap masing-masing yang orang-orang kafir Kami berikan harta, yang orang-orang beriman Kami juga berikan harta…”
Jadi, Allah jelaskan bahwa semua makhluk-makhluk Allah itu Allah berikan rezeki. Yang beriman, yang kafir, semua Allah beri rezeki.
وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
“Dan rezeki Allah tidak tertahan,” Yaitu Allah berikan semuanya.
انظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ
“Lihatlah bagaimana Kami memberikan tingkat-tingkatan satu dengan yang lainnya.”
Artinya kalau kita lihat manusia di atas muka bumi ini, tingkat kekayaannya berbeda-beda. Kalau kita mau klasifikasikan banyak sekali tingkatan, mungkin dari yang sangat kaya, super kaya, kaya, biasa-biasa, sedang, sampai yang paling miskin. Bahwasanya dalam masalah harta, manusia bertingkat-tingkat.
وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا
“Di akhirat, klasifikasi tersebut lebih besar lagi.”
Artinya, kalau kita lihat penghuni neraka bertingkat-tingkat, penghuni surga juga bertingkat-tingkat, dan tingkatannya lebih banyak daripada klasifikasi di dunia.
Kalau pemilik harta di dunia kita mau klasifikasikan menjadi 1.000 tingkatan, dari yang kekayaannya sekian sampai sekian, sekian sampai sekian, sekian sampai sekian, sampai yang paling miskin, maka di akhirat lebih besar lagi perbedaannya.
Penghuni surga bertingkat-tingkat. Sampai sebagian ulama berpendapat bahwasanya tingkatan penghuni surga sama dengan jumlah ayat di Al-Qur’an. Karena dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang perhatian dengan Al-Qur’an: ‘Bacalah Al-Qur’an kemudian naiklah. Sesungguhnya kedudukanmu di surga pada akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Dawud)
Sehingga para ulama berpendapat “Karena Al-Qur’an jumlahnya 6.000 sekian ayat, maka di surga juga tingkatannya sampai 6.000 sekian.”
Di neraka juga demikian, Allah Maha Adil. Tingkatannya juga dari yang paling baik, yaitu seperti Abu Thalib:
أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ ، وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ
“Orang yang paling ringan siksaannya di neraka adalah Abu Thalib, dia menggunakan dua sendal dari Api, maka otaknya mendidih.” (HR. Muslim)
Itu adalah orang yang paling rendah/paling baik di neraka. Kemudian turun, turun, turun, mungkin ribuan derajat, sampai yang paling bawah yaitu orang-orang munafiqin.
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu paling rendah yang berada di kerak neraka.” (QS. An-Nisa[4]: 145)
Ikhwan dan Akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah menyuruh kita memperhatikan, “Lihatlah penghuni dunia, bagaimana mereka bertingkat-tingkat,” yang paling kaya, sedang-sedang, bertingkat-tingkat hartanya. Maka demikian juga di akhirat lebih besar lagi tingkatannya, baik penghuni surga maupun penghuni neraka jahannam.
Mp3 Ceramah Singkat
Sumber mp3: Team kelas UFA Official
Mari turut menyebarkan catatan kajian tentang “Tingkatan Manusia di Dunia dan Akhirat” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar