Tulisan tentang “Doa Setelah Shalat Subuh” ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr Hafizhahumullahu Ta’ala.
Sebelumnya: Syarah Hadits Doa Subuh
Lafadz hadits doa subuh
Menit ke-14:21 Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, demikian juga Ibnu Majah dalam sunannya, dari hadits Ummu Salamah istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ يُسَلِّمُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau setelah salam dari shalat subuh, maka dia berkata: ‘Ya Allah, aku minta kepada engkau ilmu yang bermanfaat, dan rezeki yang baik, dan amal yang diterima.‘” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Syaikh mengajak para pendengar sekalian untuk merenungkan kenapa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa dengan tiga perkara ini? Yaitu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, serta amalan yang diterima. Apa hubungannya tiga perkara ini dengan waktu yang mulia (waktu subuh)? Kenapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memilih tiga permintaan ini tatkala selesai shalat subuh?
Menit ke-17:04 Orang yang memperhatikan tiga permintaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini, maka doa ini sangat pas dibacakan tatkala dipagi hari. Hal ini karena pagi hari merupakan pembuka hari. Dan kita tahu tujuan seorang muslim ketika mengisi hari-harinya adalah untuk tiga perkara ini. Yaitu agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat, agar mendapatkan rezeki yang baik, dan agar memperoleh amal yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika dia buka harinya dengan permintaan ini, maka insyaAllah dia akan mendapatkan keinginannya tersebut di sisa harinya.
Kita tidak akan mendapatkan tujuan dari seorang muslim yang lebih daripada tiga perkara ini. Seorang muslim yang sejati tujuan hidupnya hanya tiga perkara ini. Ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, ingin mendapatkan rezeki yang baik, dan ingin amalnya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dia mengisi hari-harinya dengan tiga tujuan ini.
Menit ke-19:06 Seorang muslim setelah shalat subuh kemudian membaca doa ini -minta kepada Allah ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima- maka dia teringat bahwasanya tujuan untuk mengisi hari-harinya adalah untuk memperoleh tiga perkara ini. Dan dia bawa tujuannya tersebut dalam mengisi hari-harinya.
Hal ini berbeda dengan orang yang tidak peduli dengan hari-harinya. Tatkala bangun di pagi hari tidak ada tujuan hidupnya. Dia makan, minum, dan bersenang-senang di dunia ini sebagaimana hewan-hewan ternak makan dan minum, tidak ada tujuan yang mulia. Berbeda dengan seorang muslim yang sejati.
Jadi tatakala dia baca doa ini dia ingatkan bahwasanya hidupnya itu untuk memperoleh tiga perkara ini. Ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, serta amalan yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berjalan diatas tujuan
Menit ke-20:49 Dan kita tahu telah disepakati bersama bahwasanya merupakan sebab untuk memperoleh keberhasilan yaitu seorang berjalan diatas tujuan. Seseorang sebelum melakukan suatu kegiatan dia memiliki tujuan, kemudian dia berjalan menempuh tujuan tersebut.
Kita dapati penjelasan ini dalam kitab-kitab tarbiyah, kitab-kitab adab, kita dapati mereka menjelaskan bahwa hendaknya seorang jika ingin melaksanakan sesuatu dia punya tujuan tertentu, tujuan yang jelas. Kemudian dia melangkahkan kakinya, kemudian melakukan kegiatan berdasarkan tujuan tersebut.
Hal ini merupakan keberhasilan, baik dalam proses belajar-mengajar, ataupun tatkala tijarah (berdagang) dan lain sebagainya. Tatkala orang ingin berdagang atau ingin belajar, tentunya dia menentukan tujuan yang harus dia lakukan. Sehingga dia melangkahkan kakinya kemudian menjalankan kegiatannya berdasarkan tujuan yang telah digariskan.
Menit ke-22:37 Maka engkau wahai muslim yang telah diberi taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, jika di pagi hari ternyata engkau setelah shalat subuh kemudian membuka harimu dengan membaca doa ini, maka engkau akan teringatkan dengan tiga tujuan hidupmu. Engkau akan menjalani hidupmu dengan tujuan yang jelas dalam benakmu, selalu kau ingat-ingat bahwasanya tujuan hidupmu adalah untuk merealisasikan tiga perkara ini; ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan juga amal yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Perkara yang kedua, kalau engkau baca doa ini berarti engkau telah bertawajuh meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan doa penuh barokah yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan engkau memperoleh tiga perkara tadi.
Doa adalah kunci segala kebaikan
Menit ke-24:11 Kita tahu bersama bahwasanya doa adalah kunci dari segala kebaikan. Jika engkau telah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara/adab yang benar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjawab/mengabulkan doamu, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi berkah dengan doamu, dan akan memudahkan engkau memperoleh keinginanmu.
Bukankan Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti akan mengabulkan doa? Bagaimana Allah tidak mengabulkan doa padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ…
“Rabbmu telah berfirman: berdoalah kepadaKu maka Aku akan mengabulkan doamu…'” (QS. Al-Ghafir[40]: 60)
Kemudian juga bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ…
“Kalau ada yang bertanya kepada engkau (Wahai Muhammad) tentang Aku, katakan Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa kepadaKu jika dia meminta kepadaKu…” (QS. Al-Baqarah[2]: 186)
Bukankah Allah juga yang telah menyebutkan dalam Al-Qur’an:
إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Maha Mengabulkan Doa.” (QS. Ibrahim[14]: 39)
Melaksanakan sebab
Menit ke-26:32 Jika engkau telah berdoa dengan doa yang penuh barokah ini, maka engkau berupaya menjalankan sebab-sebab yang bisa mewujudkan tiga perkara ini, yaitu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bukankah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:
احْرِصْ علَى ما يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ باللَّهِ
“Hendaknya engkau berusaha untuk memperoleh yang bermanfaat bagi engkau, dan minta tolonglah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Doa yang kau baca itu adalah permintaan pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian engkau berusaha untuk melaksanakan sebab agar memperoleh tiga perkara tersebut. Berusaha untuk menuntut ilmu, berusaha untuk mendapatkan rezeki, dan bersaha untuk beribadah agar ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun jika seorang setelah shalat subuh membaca doa ini, kemudian dia pergi ke tempat tidurnya, kemudian memilih bantal yang bagus, guling yang empuk, kemudian dia tidur sampai dzuhur, maka tidak akan dapat ilmu dan rezeki. Jangan disangka cuma berdoa kemudian tidur akan mendapat rezeki, mendapat ilmu dan amalannya diterima, tidak demikian. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ وَإِنَّمَا الْحُلُمَ بِالتَّحَلُّمِ وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطِهِ وَمَنْ يَتَوَقَّ الشَّرَّ يُوقَهُ
“Bawahnya ilmu diperoleh dengan menuntut ilmu dan bahwasanya sikap bijak diperoleh dengan berusaha (latihan) untuk memperoleh sifat tersebut. Barangsiapa yang berusaha memperoleh kebaikan maka Allah akan berikan. Dan barangsiapa yang berusaha menghindarkan dirinya dari kejelekan maka Allah akan jaga dirinya dari keburukan.” (HR. Ath-Thabrani)
Jadi kumpulkan antara doa dan berusaha, tidak hanya doa kemudian tidur menununggu jawaban dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menit ke-29:43 Kemudian beliau mengingatkan bahwasanya jangan sampai seorang muslim setelah membaca doa ini, minta kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat (rezeki yang halal, kemudian agar amalannya diterima), kemudian dia membatalkan doa tersebut. Dia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan permintaannya.
Contohnya dia sudah berdoa dipagi hari “Ya Allah berikanlah aku ilmu yang bermanfaat” kemudian dipagi hari dia pun pergi ternyata belajar ilmu yang tidak bermanfaat, dia belajar ilmu sihir misalnya, atau dia belajar ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bid’ah (ilmu yang tidak diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).
Demikian juga tatkala dia mencari rezeki. Dia dipagi hari telah berdoa “Ya Allah berikanlah aku rezeki yang thayyib,” maka setelah itu dia berusaha untuk mencari rezeki yang halal. Bukan malah dia pergi ke tempat yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Misalnya tempat perjudian, atau melakukan praktik riba, atau melakukan praktek transaksi-transaksi metode jual beli yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikian juga dipagi hari dia telah berdoa “Ya Allah terimalah amalanku,” kemudian setelah itu dia malah tidak beramal shalih, malah dia pergi ke tempat-tempat yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang ada penyimpangan-penyimpangan, atau yang ada perzinahan. Tentunya semua ini tidak dibenarkan.
Seorang yang telah berdoa berarti dia telah isti’anah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian wajib bagi dia untuk mengambil sebab, berupaya untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
Ilmu yang bermanfaat
Selanjutnya lihat: Penjelasan ilmu yang bermanfaat
MP3 Kajian Doa Setelah Shalat Subuh
Podcast: Download (Duration: 1:35:30 — 16.4MB)
Mari turut menyebarkan tulisan tentang “Doa Setelah Shalat Subuh” ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain. Barakallahu fiikum..
Komentar