Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia

Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia

Materi Kultum Ramadhan Singkat: Keistimewaan Bulan Ramadhan
Kekufuran dan Hati yang Tertutup
Motivasi Membaca Al-Qur’an: Efek Dahsyat Al-Qur’an Terhadap Rumah

Berikut pembahasan Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia yang disampaikan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Hafidzahullahu Ta’ala.

Transkrip Materi Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia

Coba kalau kita lihat dunia, begitu indah ya? Hijau, ranum, membuat kita ini tertipu dalam kehidupan dunia. Kita seringkali terbuai oleh kesenangan hidup di dunia, saudaraku. Melihat pemandangan indah, kita lupa kepada penciptanya. Diberikan kenikmatan, malah banyak berpaling daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan kenikmatan.

Maka dari itulah, kita sebagai seorang hamba Allah tentunya kita harus berpikir apa sih dunia itu? Bagaimana sih dunia? Kita hidup di dunia itu buat apa? Nah di sini tentunya sebagai seorang hamba Allah, sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah, kita harus banyak berpikir tentang itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan dunia dengan isinya, dimana manusia Allah menciptakannya untuk memakmurkan kehidupan dunia, demi kemaslahatan-kemaslahatan yang ada dalam kehidupan dunia. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang hakikat dunia. Allah berfirman:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tidaklah kehidupan dunia, kecuali kesenangan yang menipu” (QS. Al-Hadid: 20).

Iya, memang sangat menipu. Namun tentunya bagi seorang mukmin, ketika ia melihat dunia ternyata kesenangan menipu, dunia fana, bahkan Al-Qur’an dan Hadits tidak pernah memuji dunia, tak pernah sekalipun dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji dunia. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pun juga tak pernah memuji dunia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an memberikan pemisalan tentang kehidupan dunia. Allah berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا

Ketahuilah, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, demikian pula perhiasan, berbangga-bangga dengan banyaknya harta, berlomba-lomba memperbanyak anak dan keturunan, perumpamaannya seperti air hujan yang turun lalu kemudian tanaman-tanaman itu membuat kagum para petani, tapi kemudian tak lama tanaman itu menjadi kuning,lalu kemudian tanaman itu menjadi hancur“. (QS. Al-Hadid: 20).

Subhanallah, itulah dunia. Takkan lama, fana!

Kesenangan dalam kehidupan dunia tak lepas dari keletihan dan kelelahan. Untuk mendapatkan kesenangan dunia harus letih, banting tulang, berbagai macam kesedihan terkadang harus dirasakan ketika seseorang mengincar kehidupan dunia. Ketika seseorang telah mendapatkan apa yang ia inginkan, meraih dunia dan kesenangan, ternyata juga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan, takut kehilangan apa yang ia dapatkan. Gelisah, bagaimana ia akan menjaga harta yang begitu banyak melimpah ruah.

Itulah dunia.

Maka seorang mukmin sadar bahwa dunia memang bukan tempatnya dia beristirahat, bukan. Tapi tempat ia bercocok tanam. Karena ia tahu bahwa setelah ia hidup di dunia ia akan menuju sebuah kehidupan yang lebih panjang. Maka dari itulah seorang mukmin ketika memandang dunia, dia melihat dunia, “Kau sangat menipu, dunia. Aku tidak ingin tertipu oleh dirimu. Ah dunia, kesenanganmu membuat aku lalai untuk berdzikir kepada Allah.”

Maka seorang mukmin kemudian segera menginginkan yang lebih baik daripada dunia. Di pandang kehidupan akhirat, ternyata ia lihat kehidupan akhirat panjang sekali tak pernah ada henti-hentinya. Kesenangan surga yang luar biasa. Dimana penduduk surga diberikan oleh Allah kenikmatan yang tak ada henti-hentinya, penduduk surga tak pernah sakit, penduduk surga senantiasa nikmat dalam kesenangan, penduduk surga tak pernah ada henti-hentinya diberikan kenikmatan. Mereka selalu muda dan tak pernah tua, mereka selalu cantik dan tampan, dan bahkan selalu bertambah ketampanan dan kecantikannya. Apa yang mereka inginkan selalu diberikan, ia kekal selama-lamanya.

Seorang mukmin kemudian berpikir, buat apa ia mengejar dunia kemudian ia menggadaikan akhirat? Buat apa ia mengejar sesuatu yang fana kemudian ia merusak akhiratnya yang akan terus-menerus? Sangat aneh sekali orang yang begitu mengejar dunia demi untuk mendapatkan sedikit daripada kehidupan dunia lalu akhirnya merusak kehidupan akhiratnya, dimana akalnya? Seakan ia akan hidup di dunia selama-lamanya.

Kita tentunya tidak boleh menjadi orang-orang yang merasa tentram dengan dunia. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami, dan ridho dengan dunia, dan merasa tentram dengan dunia“. (QS. Yunus: 7).

Mereka itu orang-orang yang merugi kata Allah. Seorang mukmin tak akan pernah berhenti untuk terus mencari akhirat, dunia ia jadikan sebagai wasilah menuju kehidupan akhirat.

Kalau dahulu Imam Ahmad pernah ditanya, sampai kapan kau akan terus-menerus bersungguh-sungguh beribadah wahai Imam Ahmad? Kata Imam Ahmad, sampai kakiku aku letakkan dalam tanah surga. Masya Allah, oleh karena itu ya akhi, mari kita berlomba kepada kebaikan, jadikan dunia sebagai wasilah untuk mendapatkan akhirat. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

نِعْمَ الـمَالُ الصَّالِـح مَعَ الرَّجُل الصَّالِـح

“Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang sholeh.” (HR. Ibnu Hibban).

Kenapa? karena harta itu digunakan untuk apa, untuk kebaikan, untuk ketakwaan. Sebaliknya ketika harta itu dimiliki oleh orang-orang yang tidak sholeh, hanya merusak dalam kehidupan dunia ini. Maka Sadarilah, kita pikirkan baik-baik tentang hakikat dunia, agar kita kemudian tidak tertipu dengan kehidupan dunia, agar kita jadikan dunia sebagai jalan menuju kehidupan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa tidak tertipu dengan kehidupan dunia.

Video Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia

Catatan Kultum Singkat: Tujuan Hidup Manusia

Materi ceramah singkat ini diambil dari video rekaman Hang FM Batam dengan judul asli Hidup Di Dunia Buat Apa? – Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Lihat materi kultum singkat yang lainnya:

Komentar

WORDPRESS: 1
  • comment-avatar
    Canggu 3 tahun ago

    Saya suka belajar Agama

  • DISQUS: 0